Bukan Sedan Klasik Amerika, Tapi Ini Mobil Cina Bertenaga Listrik Songsan Monterey
Prasetyo · 8 Des, 2021 08:08
0
0
Sebuah mobil Cina sering diidentikkan produk plagiat atau tiruan dari merek mobil lain yang populer. Stigma negatif ini ternyata masih tetap ada loh sampai sekarang. Mau bukti?
Meskipun sejumlah pabrikan Tiogkok berusaha menghapus citra mobil Cina tiruan itu dari masa ke masa, tetapi masih ada saja yang melakukannya. Walau tak jarang para produsen ini mengelak jika dinilai mobil buatannya mirip dengan model populer dari negara lain.
Yang terbaru dilaporkan Carnewschina adalah Songsan Monterey. Mobil ini perawakannya mengingatkan kita pada sedan klasik Amerika, Buick Roadmaster lansiran 1957. Mobil ini pun sempat tampil di Guangzhou Auto Show 2021.
Nama Songsan Motors memang tidak sefamiliar merek mobil Cina lain yang ada di Indonesia. Seperti Chery, Geely, DFSK, atau Wuling. Tapi di negara asalnya, produsen yang berpusat di distrik Chaoyang, Beijing itu semakin lama semakin populer.
Hal tersebut akibat Songsan menjadi merek mobil Cina yang cukup unik. Bekerja sama dengan AM Tech asal Amerika, perusahaan patungan ini memfokuskan diri pada produk neo klasik tapi diperkuat banyak teknologi modern.
Songsan Monterey Bukan Mobil Cina Tiruan Mobil Klasik Amerika Pertama
Songsan juga memproduksi SS Sumer yang mirip VW Kombi
Nah kalau masih ingat, Songsan juga pernah merilis SS Dolphin. Mobil ini sangat mirip dengan Corvette C1 tahun 1958. Hanya saja mobil dengan atap yang bisa dibuka tutup itu tidak dipersenjatai mesin V8 big-block. Gantinya mesin bensin 1.5-liter Turbo yang dikombinasikan satu motor listrik dan transmisi dual clutch 6 percepatan.
Dengan mesin modern yang lebih ramah lingkungan dan hemat BBM itu, SS Dolphin sanggup memproduksi daya hingga 312 PS dengan torsi 500 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam diklaim cuma butuh 4,9 detik. Dan mobil ini pun sanggup melaju hanya mengandalkan model full electric.
Songsan Motors Kembali Lagi dengan Mobil Tiruan Amerika
Pakai pintu belakang model suicide
Pertama kali dicetuskan berdiri pada 1995 dan awalnya membuat motor-motor klasik dengan cara custom, sejak 2019 Songsan mulai memproduksi sendiri mobil kreasinya. Tapi sama seperti produk perdananya, SS Dolphin, kini yang dimunculkan adalah Monterey.
Desainnya lebar dan panjang khas sedan-sedan klasik Amerika. Bagaimana tidak, panjang mobil ini mencapai 5,1 meter, sementara lebarnya 2 meter. Tapi Songsan membuat produk terbarunya bergaya lowrider dengan pintu model suicide, dan atap belakang Landaulet.
Atap belakangnya unik
Sama halnya dengan mobil-mobil Amerika tahun 1950-1960-an, nuansa krom juga menyelimuti sejumlah sisi eksterior. Termasuk penggunaan velg diameter cukup besar.
Interior Songsang Monterey Padukan Nuansa Klasik dan Modern
Meter cluster dan headunitnya masih berupa dummy
Jika dari luar terlihat begitu klasik, maka pada interior Songsan Monterey pabrikan memberi sentuhan teknologi modern. Misalnya saja setir sudah pakai teknologi tilt and telescopic, kemudian jok pengemudi dan penumpang dapat diatur posisinya secara elektrik.
Lantas pada dasbor rerncananya akan tertanam meter cluster full digital di sisi pengemudi, serta monitor tambahan untuk penumpang depan. Sementara pada bagian tengahnya juga bakal ada headunit dengan ukuran layar cukup besar model floating. Sayangnya tidak disebut teknologi apa saja yang sudah disematkan pada mobil bergaya klasik itu.
Songsan Selalu Kerjasama dengan BYD
Kabin belakang sederhana layaknya mobil klasik
Lagi-lagi Songsan Monterey bekerja sama dengan BYD yakni dalam hal sistem mekanikal sumber tenaga mobil ini. Ada dua teknologi yang ditawarkan, yakni full elektrik, dan PHEV.
Untuk yang full elektrik diklaim sanggup berakselerasi 0-100 km/jam dalam 3,8 detik saja. Sementata yang pakai sistem PHEV menggunakan mesin bensin 2.0-liter dengan turbocharged yang dikombinasikan bateri serta motor lsitrik.
Namun kembali tak ada info lengkap soal spesifikasi teknik mobil tersebut. Ini karena Songsan Motors memang belum memproduksinya secara massal.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.
