Bus Listrik Navya Arma Mulai Beroperasi di BSD, Gak Perlu Pakai Sopir
Adit · 21 Mei, 2022 14:06
0
0
Bus listrik otonom Navya Arma beroperasi di BSD, Tangerang
Bus listrik otonom Navya Arma mulai mengaspal di BSD, Tangerang.
Sebelumnya bus yang sama juga telah beroperasi di Jakarta dalam perhelatan Asian Games 2018.
Bus tersebut diproduksi di Prancis
Bus listrik otonom alias tanpa sopir beroperasi lagi di Indonesia. Tapi belum sebagai angkutan perkotaan, utilisasinya masih dalam cakupan terbatas di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD City).
Sinar Mas Land sebagai pengelola BSD City menghadirkan bus tersebut untuk membantu mobilitas masyarakat di dua titik lokasi, yakni Q Big BSD dan kawasan perkantoran BSD Green Office Park. Kolaborasinya dilakukan bersama Mitsubishi Corporation serta pabrikan bus Navya dari Prancis.
Sebelumnya bus dengan konsep yang sama juga telah mengaspal di Jakarta 2018 lalu
Sebelumnya bus listrik otonom serupa juga pernah beroperasi di Jakarta sebagai kendaraan untuk mendukung perhelatan Asian Games 2018 lalu. Bila ingat, bus tersebut berkelir merah kha sponsornya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah tersebut. Hal ini menurutnya bisa dijadikan contoh bahwa Indonesia serius menggarap teknologi transportasi yang lebih ramah lingkungan dengan inovasi terdepan.
"Kehadiran autonomous electric vehicle menjawab solusi akan kendaraan yang rendah emisi karbon, mengurangi kemacetan, dan tepat waktu. Semoga teknologi ini bisa kita tunjukan saat G20 Summit, sehingga mata dunia tahu bahwa Indonesia punya visi masa depan dan membuat terobosan," kata Budi di BSD, Jumat (20/5).
Peresmian bus listrik otonom di BSD, Tangerang
Bagi masyarakat yang tertarik mencobanya bisa melakukan pendaftaran terlebih dulu dan mengisi survey lewat aplikasi OneSmile di ponsel pintar yang dimiliki.
Kendaraan tersebut dinamakan Navya Arma. Secara dimensi memiliki ukuran 4,7 meter, lebar 2,1 meter, dan tinggi 2,6 meter. Kabinnya memimiliki kapasitas penumpang hingga 15 orang, dengan format 11 duduk dan 4 berdiri.
Jantung mekanisnya menggunakan motor listrik yang menjanjikan tenaga hingga 25 kW. Kemudian mendapat sokongan daya dari baterai lithium ion berkapasitas 33 kWh. Saat diisi penuh ketahanannya bisa mencapai 9 jam oeprasional.
Bus listrik otonom hanya beroperasi di kawasan terbatas di BSD, Tangerang
Dari keterangan resmi, jarak operasinya terbatas di 30 km sekali pengecasan. Adapun kecepatan maksimalnya dibatasi berkisar 25 km/jam. Tak bisa kencang memang karena penggunannya di dalam kota dan untuk membuat daya baterainya lebih awet.
Sebagai cerminan kendaraan masa depan, bus listrik ini disematkan banyak fitur kekinian. Paling penting adalah perangkat yang memungkinkan kendaraan ini bisa beroperasi secara mandiri tanpa bantuan pengemudi.
Bus listrik otonom Navya Arma juga telah beroperasi di negara lain
Perangkat tersebut meliputi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dipadukan sensor LiDAR dengan kamera resolusi tinggi untuk kebutuhan analisis data, pemetaan lingkungan di sekitar kendaraan.
Sistem tersebut mampu mendeteksi, melacak, dan mengklasifikasi halangan yang ada di sekitar bus secara real time. Dengan begitu sistem mampu menentukan lintasan dan profil kecepatan yang ideal, termasuk kemampuan akselerasi, kemudi, dan pengereman secara otomatis.