Dikritik Penikmat Traveling Akibat Pakai Double Glass, Trend Bus Kaca Tunggal Akhirnya Kembali Hadir di Indonesia
Ilham · 26 Agu, 2022 20:00
0
0
Penggunaan bodi double glass marak sejak 2016 silam.
Akan tetap dipakai oleh bus tingkat.
Tidak mempengaruhi harga bodi bus.
Sejak beberapa tahun lalu, trend bodi di karoseri bus Tanah Air didominasi dengan tipe double glass. Di mana terdapat dua buah kaca tumpuk di bagian depan dengan sekat atau 'topi' sebagai pemisahnya.
Namun di tahun 2022 ini, trend double glass sedikit demi sedikit mulai terkikis kembali dengan model kaca tunggal seperti sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari model-model baru yang dikenalkan lewat ajang GIIAS 2022 pekan lalu.
Karoseri ternama seperti Adi Putro dan Laksana turut memajang bus besar mereka yang kini kembali memakai kaca tunggal. Sementara karoseri Tentrem masih setia dengan bodi double glass, meskipun mereka juga punya andalan di segmen single glass.
Bukan tanpa sebab jika bodi big bus jenis single glass kembali diproduksi. Seperti disebutkan Lang Widya dari karoseri Laksana, Ungaran jika saat ini perusahaan otobus (PO) banyak yang memesan bodi jenis tersebut.
Hal ini juga yang memicu pihaknya untuk merilis produk baru yakni Legacy SR3. "Saat ini bus single glass kembali ramai. Daripada dikira bus lama, jadi kami sekalian merilis generasi baru yakni SR3," paparnya pada Autofun beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, di model sebelumnya yaitu bodi Legacy SR2 versi awal dirilis dalam tipe single glass. Baru kemudian mengikuti trend double glass di tahun 2017.
Hal senada disampaikan oleh pihak karoseri Adi Putro yang menyebut jika saat ini pihaknya kembali ke jenis bodi big bus single glass. "Sekarang yang diajukan ke Dishub jenis single glass," buka Andrew Limanto Angka, Sales Associate Adi Putro.
Meski demikian menurutnya permintaan bodi Jetbus 3 double glass yang jadi andalan karoseri asal Malang, Jawa Timur ini sebenarnya masih banyak. "Tapi konsumen kami arahkan ke single glass," jelasnya.
Andrew menyatakan jika trend double glass bakal berkurang karena dari segi kenyamanan penumpang masih kalah dari single glass. Hal ini karena pandangan penumpang yang terbatas akibat penggunaan partisi kaca.
"Bus jenis double glass sebenarnya kurang nyaman bagi penumpang. Karena partisi di kaca tidak berguna dan penumpang pandangannya terhalang. Hanya menambah model tapi kurangi kenyamanan," jelas Andrew.
Biaya Pembuatan Sama
Ditilik dari biaya pembuatannya, Andrew mengatakan jika harganya sama dengan versi double glass. Semisal estimasi biaya untuk bus jenis sleeper class atau Jetbus 3 Dream Coach bisa mencapai Rp 1,3 miliar.
Sedangkan big bus sekelas Jetbus 3 High Deck harganya mulai Rp 800 jutaan untuk bodinya saja. Harga tersebut diluar sasis dan kelengkapan lain seperti AC dan bangku-bangku.
Tetap Ada Varian Double Glass
Meski nantinya trend bodi single glass akan kembali hadir, tapi jenis double glass tetap ada untuk bodi-bodi dengan jenis tertentu. Diantaranya varian yang memiliki bodi tinggi atau jenis sasis premium.
Misalnya bodi bus tingkat atau double decker atau tipe Ultra High Deck yang punya dek penumpang di bagian atas. "Untuk bus-bus tingkat akan tetap memakai kaca tumpuk karena ketinggiannya berbeda dari bus reguler," pungkas Andrew.