Tidak semua mobil listrik mengunakan jenis baterai yang sama. Sebab itu sebelum membeli mobil listrik, kalian diwajibkan mengetahui jenis baterai apa yang digunakan.
Setidaknya untuk mobil listrik yang ada saat ini terdapat 5 jenis baterai berbeda, mulai dari lithium-ion (Li-ion), nickel-metal hydride (NiMH), lead-acid, solid-state, nickel-cadmium, dan ultracapacitor.
Dari 5 baterai yang disebutkan, paling sering digunakan adalah lithium-ion. Hal itu dikarenakan baterai Li-ion dianggap lebih aman, tahan lama serta memiliki durablitias yang baik.
Selain itu juga baterai ini mempunyai tingkat self-discharge rendah, tahan pada suhu tinggi sekalipun, pengisian daya cepat, tidak mengandung zat berbahaya dan yang terpenting dapat didaur ulang.
Memiliki banyak keunggulan dibanding baterai lainnya, tak heran apabila baterai Li-ion sering digunakan di beberapa jenis kendaraan elektrifikasi.
Agar baterai pada mobil listrik tetap awet dan tahan lama, berikut cara mudah yang bisa kalian lakukan.
1. Jangan Biarkan Baterai di Bawah 20 Persen
Cara pertama menjaga daya tahan baterai agar tetap optimal yakni jangan pernah biarkan persentase dayanya berada di bawah 20 persen. Karena dengan kondisi seperti itu terlebih apabila sering dilakukan, dapat menyebabkan penurunan tegangan daya yang berpotensi mengurangi kapasitas serta menurunkan usia baterai.
Untuk itu sebelum kapasitas daya terendah menyentuh 20 persen, ada baiknya langsung melakukan pengisian listrik. Apabila cara seperti ini terus dilakukan, maka usia baterai akan lebih awet.
Baca juga: Trik Sederhana dan Aman Engine Brake Mobil Listrik di Turunan, Supaya Kampas Rem Tidak Overheat
2. Hentikan Pengisian Baterai Mobil Listrik Sebelum 100 persen
Masih banyak yang belum tahu kalau sering mengisi daya pada mobil listrik hingga 100 persen justru malah memperpendek usia dan kapasitas baterai.
Karenanya sering mengisi hingga 100 persen akan melewati charging cycle maksimum unit baterai kendaraan, sehingga kapasitasnya akan berkurang banyak.
Untuk menjaga kondisi baterai agar tetap optimal, kalian juga disarankan untuk menyudahi pengecasan saat indikator berada di angka 95-97 persen.
Baca juga: Ingin Hijrah ke Mobil Listrik? Begini Cara dan Jenis Charge Mobil Listrik yang Wajib Kalian Pahami
3. Parkir di Tempat Teduh dan Lakukan Pengisian dengan Metode Slow Charging
Selain dapat merusak cat, karet pintu, maupun karet kaca, mobil listrik yang sering terjemur matahari langsung juga bisa memperpendek usia baterai. Karenanya performa baterai yang terekspos suhu panas akan mengurangi performanya.
Hal tersebut dikarenakan sistem termal pada unit baterai kendaraan akan bekerja lebih keras untuk menjaga kestabilan suhunya. Dengan begitu daya dan kapasitas baterai kendaraan listrik Anda akan lebih cepat habis.
Sebagai informasi, menggunakan metode pengisian cepat seperti fast charging akan mengalirkan arus listrik dengan daya lebih tinggi. Jika pengisian daya cepat sering dilakukan, maka dapat menurunkan performa sel pada baterai.
Untuk itu ada baiknya biasakan menggunakan pengecasan dengan metode slow charging saat melakukan pengisian meski membutuhkan waktu yang lebih lama.
Baca juga: Pertimbangkan Lagi Beli Mobil Listrik, Jika Terbakar Sulit Dipadamkan dan Beracun