Hadapi Gempuran China, Honda-Nissan-Mitsubishi Sepakat Berkongsi Bikin Mobil Listrik
Prasetyo · 4 Agu, 2024 08:02
0
0
Honda, Nissan, dan Mitsubishi sepakat untuk melakukan kerjasama dalam rangka saling mengembangkan teknologi mobil listrik. Kemitraan ini pun diumumkan secara resmi pada 2 Agustus 2024 di Tokyo, Jepang.
Honda Motor Co., Ltd. bersama dengan Nissan Motor Co., Ltd. dan Mitsubishi Motors Corporation telah menandatangani nota kesepahaman untuk bersama-sama membahas kerangka kerja lebih lanjut teknologi elektrifikasi mobil berdasarkan perjanjian yang telah ditandatangani oleh Honda dan Nissan pada 15 Maret 2024.
Sebagai informasi, Honda dan Nissan sudah lebih dulu menyatakan sepakat untuk saling mempercepat inisiatif yang bertujuan mencapai netralitas karbon dan masyarakat tanpa kecelakaan lalu lintas.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kolaborasi di berbagai bidang seperti teknologi lingkungan, teknologi elektrifikasi, dan pengembangan perangkat lunak serta berbagai diskusi dilakukan dalam lingkup yang lebih luas.
Untuk mempercepat proses ini, menghasilkan nilai baru dengan mengintegrasikan teknologi dan pengetahuan yang dikembangkan oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan efisiensi bisnis.
Keikutsertaan Mitsubishi Motors dalam kolaborasi ini pun sudah dipertimbangkan dan didiskusikan oleh Honda dan Nissan. Tujuannya tidak hanya akan menambah teknologi dan kekuatan baru, namun juga akan memberikan sinergi serta peluang bisnis baru lebih lanjut oleh ketiga perusahaan tersebut.
"Industri otomotif berada dalam periode transformasi yang dikatakan hanya terjadi satu kali dalam satu abad. Kami berharap kombinasi teknologi dan pengetahuan yang dikembangkan oleh Honda dan Nissan, serta kekuatan dan pengalaman Mitsubishi Motors, akan memungkinkan kita untuk bergerak lebih cepat menyelesaikan berbagai persoalan terkait elektrifikasi dalam skala global," kata Toshihiro Mibe selaku President and Representative Executive Officer Honda melalui keterangan tertulisnya.
Semenyata itu Makoto Uchida, President and CEO Nissan mengatakan jika pihaknya sangat senang menyambut anggota baru dalam kemitraan strategis antara Honda dan Nissan.
"Mitsubishi Motors memiliki teknologi dan keahlian unik dan telah berkolaborasi dengan Nissan sebagai mitra. Melalui kolaborasi antara ketiga perusahaan, kami berharap kemitraan ini akan berkembang menjadi sesuatu yang menciptakan nilai lebih besar, dan untuk menghadirkan produk dan layanan unik dari setiap perusahaan yang memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan yang berkelanjutan," ucap dia.
Takao Kato, Representative Executive Officer, President and CEO Mitsubishi Motors pun menyambut baik kemitraaan ini. Menurutnya, kolaborasi dengan dua perusahaan Jepang itu adalah langkah penting dalam era industri otomotif seperti sekarang terutama di tengah gencarnya era mobil listrik dari berbagai belahan dunia.
"Kami percaya bahwa kami dapat menemukan kemungkinan-kemungkinan baru di berbagai bidang melalui kolaborasi antara ketiga perusahaan," sebut Takao Kato.
Perlu diketahui, pada 18 Maret 2024 lalu, Honda dan Nissan sudah lebih dulu menjalin nota kesepakatan kerjasama. Tindakan ini dilakukan demi mengembangkan mobil listrik termasuk pengembangan teknologi keselamatan jalan raya demi menekan jumlah kecelakaan lalu lintas di Jepang
Honda memiliki visi global untuk mewujudkan netralitas karbon untuk semua produk dan aktivitas perusahaan pada tahun 2050. Untuk mewujudkan visi tersebut, Honda berencana memperkenalkan hingga 30 mobil berbasis listrik secara global pada tahun 2030, dengan volume produksi mencapai 2 juta unit setiap tahunnya.
Dengan adanya kerjasama ini, nantinya kedua perusahaan akan melakukan studi dan riset perangkat lunak otomotif, komponen inti, hingga produk unuh kendaraan listrik yang nantinya akan diperkenalkan ke industri otomotif.
Dengan adanya tambahan anggota baru yakni Mitsubishi, maka kemitraan antara ketiga perusahaan tersebut diprediksi akan semakin kuat untuk saling mengembangkan dan berbagi teknologi kendaraan listrik.
Di Indonesia sendiri, Honda telah memasuki era elektrifikasi dengan meluncurkan dua produk hybridnya yaitu All New Honda CR-V RS e:HEV dan All New Honda Accord RS e:HEV.
Sementara itu, untuk mobil listrik, Honda memasuki tahap riset dan pengenalan dimana sebagai bagian dari riset tersebut Honda telah melakukan kolaborasi bersama Universitas Indonesia dan Pertamina, serta menampilkan Honda eN1 Concept di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 18-28 Juli 2024 lalu.
Honda CR-V e:HEV dipersenjatai mesin bensin berkapasitas 1.993 cc dengan teknologi Atkinson Cycle dan dilengkapi dengan dua motor listrik (satu motor penggerak dan satu motor generator) serta baterai lithium-ion berkapasitas 1,06 kWh.
Berpadu transmisi Electric Continuously Variable Transmission (E-CVT) dengan karakteristik yang lembut, mesin ini mempunyai mode pengoperasian EV Drive, Engine Drive, Hybrid Drive, dan Regenerative, yang bekerja secara otomatis sesuai kondisi serta gaya berkendara.
Adapun untuk All New Honda Accord RS e:HEV 2024 dibekali mesin 2.000 cc direct-injected 4-silinder segaris Atkinson cycle DOHC yang dapat meletupkan tenaga sebesar 145 PS pada 6.100 rpm serta torsi 179 Nm di 4.500 rpm.
Dipadukan menggunakan gearbox Electrical Continuously Variable Transmission (E-CVT), untuk motor listriknya sanggup memeras tenaga 184 PS pada 5.000-8.000 rpm dan torsi maksimum 335 Nm di 0-2.000 rpm.
Sedan premium ini juga memperoleh fitur EV Switch, sementara untuk mode berkendaranya mulai dari Normal, Sport, ECON hingga Individual.
Pada ajang GIIAS 2024 lalu, Honda juga mulai memamerkan mobil listrik e:N1 Concept yang rencananya akan dijual di Indonesia. SUV elektrik ini dibangun menggunakan platform e:N Architecture F.
Secara dimensi, mobil ini memiliki panjang 4.390 mm, lebar 1.790 mm, tinggi 1.560 mm, dan wheelbase 2.607 mm, sertaground clearance 135 mm.
Sumber tenaganya berasal dari motor listrik tunggal yang diletakan di poros roda depan dengan perolehan daya puncak 150 kilowatt atau setara 204 PS, dan torsi 310 Nm.
Kemudian baterai yang terpasang di bagian bawah mobil ini berjenis Lithium NCM (Nickel Manganese Cobalt) dengan kapasitas 68,8 kWh, yang dalam kondisi baterai terisi penuh e:N1 dikalim sanggup menempuh jarak sejauh 500 kilometer.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.