Harga BBM Terbaru November 2022, Shell Super Turun Lebih Murah dari Pertamax dan Vivo Revvo 92
Herdi · 1 Nov, 2022 09:32
0
0
Berikut update harga BBM terbaru November 2022.
Harga Shell Super dan Shell V Power turun.
Harga BBM Shell lebih murah dari Pertamax.
Shell Indonesia mengumumkan sejumlah jenis produk Bahan Bakar Minyak (BBM) milikinya turun harga per 1 November 2022. Melansir situs resmi Shell Indonesia, harga BBM yang turun antara lain jenis Shell Super dari Rp14.150 per liter menjadi Rp13.550 per liter.
Meski hanya turun Rp600, namun faktanya BBM dengan RON 92 tersebut kini lebih murah dari harga Pertamax yang dijual Rp13.900. Penuruanan harga Shell Super ini terjadi di beberapa wilayah, mulai dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Nah, selain harga BBM Jenis Super, Shell Indonesia turut menurunkan harga BBM jenis V-Power yang memiliki kandungan RON 95 dari Rp14.840 per liter menjadi Rp14.210 per liter.
Penurunan harga juga terjadi pada BBM jenis Shell V-Power Nitro+ yang awalnya dijual seharga Rp15.230 per liter, kini menjadi Rp14.560 per liter. Namun untuk Shell V-Power Diesel, justru mengalami kenaikan dari Rp18.450 per liter, kini menjadi Rp18.840 per liter.
"Harga yang tercantum merupakan harga BBM di wilayah tersebut dengan mengacu pada peraturan pemerintah yang berlaku," tulis Shell Indonesia.
Hampir semua jenis BBM Shell turun harga
BBM Pertamina Naik dan Turun Harga
Hal yang sama juga terjadi pada PT Pertamina, dimana seperti dilansir MyPertamina, menurunkan harga BBM jenis Pertamax Turbo, danmenaikan Pertamina Dex dan Dexlite. Namun untuk Pertalite dan Pertamax harganya masih sama seperti Okotber 2022.
Adapun harga BBM jenis Pertamina Dex saat ini dijual Rp 18.550 per liter dari sebelumnya Rp 18.100/liter. Untuk Dexlite kini dijual Rp 18.000 per liter dari sebelumnya Rp 17.800/liter. Sedangkan Pertamax Turbo kini dijual Rp 14.300 per liter dari sebelumnya Rp 14.950 per liter.
Penurunan harga BBM sendiri diketahui karena merosotnya harga minyak mentah dunia karena beberapa faktor. Menurut sejumlah analis, penurunan ini bisa dikarenakan lambatnya pertumbuhan ekonomi Cina karena pandemi Covid-19, dan demikian juga pertumbuhan ekonomi yang lemah di beberapa negara Eropa, seperti halnya Prancis dan Spanyol.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.