Harga Bekas Lebih Murah Dari LCGC, Ini 5 Kekurangan Mitsubishi Mirage
Enda · 14 Sep, 2023 12:30
0
0
Mitsubishi Mirage (foto: Van0909)
Mitsubishi Mirage turut meramaikan kancah otomotif Tanah Air mulai dari 2012 hingga 2018. Sebagai city car mungil, Mirage menyuguhkan gaya berkendara lincah, suspensi empuk, kabin luas, fitur moderm serta karakter yang responsif namun irit bahan bakar. Untuk pasaran harga bekasnya Mirage kini berada di angka Rp70 jutaan.
Memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki pesaingnya yakni Toyota Etios Valco, Nissan March dan juga Daihatsu Sirion, ketahui 5 kekurangan Mitsubishi Mirage berikut ini jika kalian berencana meminangnya.
Tak sedikit masyarakat Indonesia tidak menyukai bentuk Mitsubishi Mirage. Lantaran dari segi tampilan eksterior mobil ini tampil begitu sederhana yang justru membuatnya terlihat culun.
Tidak banyak menggunakan garis tegas serta lekukan pada body, mobil ini juga memiliki velg dengan struktur yang dibuat menjorok ke dalam sehingga membuat tampilan mobil kurang proper.
Oh iya, mobil ini juga memiliki handle pintu yang dibuat rendah sehingga sedikit menyulitkan pengguna dengan postur tubuh tinggi ketika ingin membuka pintu.
2. Mitsubishi Mirage Kerap Timbul Gejala Body Roll
Mirage kerap timbul gejala body roll
Mitsubishi Mirage memiliki bantingan yang terasa empuk ketika melewati jalanan berkontur. Pada bagian depan, mobil ini menggunakan suspensi berjensikan MacPherson strut suspension with Coil Spring di depan dan Torsion beam suspension with Coil Spring pada roda belakangnya.
Memiliki karakter yang empuk, tentunya akan terasa nyamaan saat digunakan berpergian terlebih ketika melakukan perjalanan jauh. Namun karakter suspensi yang empuk ini tidak cocok bagi kalian yang menyukai kecepatan, karena menghasilkan handling yang kurang baik.
Karena memiliki handling yang tidak cocok bagi penikmat kecepatan, gejala limbung juga bisa dirasakan akibat karakter suspensinya tersebut.
Kekurangan berikutnya pada Mitsubishi Mirage yang kami rasakan ada pada peredam kabin. Pada model pre-facelift, untuk peredam kabin yang digunakan tipis sehingga kami dapat mendengar dengan jelas suara raungan mesin serta kendaraan lain meski berjalan pelan.
Untuk mengatasi kebisingan suara mesin serta kendaraan lain dari luar supaya tidak masuk ke dalam kabin, kalian bisa menambahkan peredam yang banyak dijual di pasaran.
4. Spare Part Mulai Jarang Ditemui di Pasaran
Paking silinder Mirage
Populasi Mirage di Indonesia kini sudah mulai sedikit. Ini bisa dilihat dari keberadaannya di jalan yang sudah mulai jarang ditemui.
Jumlahnya yang sedikit serta status mobil ini yang diimpor langsung dari Thailand, membuat beberapa pemiliknya mulai sulit mencari spare part yang dibutuhkan.
Karena mulai sulitnya mencari spare part, jika pun ada suku cadang yang dibutuhkan untuk harganya terbilang cukup mahal.
5. Getaran Mesin Terasa Hingga ke Dalam Kabin
Mesin 3A92 3-silinder segaris
Mirage dibekali mesin bensin 3-silinder segaris DOHC MIVEC dengan kode 3A92 berkapasitas 1.193 cc 12 valve. Mesin berpiston ganjil ini di atas kertas dapat meletupkan tenaga sebesar 77,5 PS di 6.000 rpm dengan torsi 100 Nm pada putaran 4.000 rpm.
Dipadukan transmisi manual 5-percepatan dan CVT, mengenai karakter yang dihasilkan mesin 1.200 cc 3 silindernya terasa responsif dan cekatan sehingga sangat cocok diajak bergerak gesit menembus kemacetan di kota besar.
Tak responsif pada putaran rendah, untuk konsumsi BBM-nya terbilang irit. Disebutkan bahwa varian CVT-nya sanggup menempuh jarak hingga 21 km/liter.
Memiliki karakter responsif dan juga irit bahan bakar, untuk kelemahannya ada pada getaran yang dihasilkan. Sama seperti mobil 3 silinder pada umumnya, untuk getaran mesin yang dihasilkan memiliki vibrasi cukup besar hingga ke dalam kabin.
Selain mengurangi rasa nyaman dalam berkendara, getaran mesin yang cukup kencang dapat mengurangi masa pakai engine mounting atau dudukan mesin terhadap sasis.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
