Jauh sebelum Mitsubishi Xpander Cross hadir, Honda BR-V telah mempelopori mobil low SUV dengan penggerak roda depan. Namun sayangnya kiprah BR-V tak sesukses Xpander Cross, padahal BR-V lebih murah. Kenapa Honda BR-V peminatnya terus surut?
Honda BR-V yang telah dipasarkan sejak 2016, dan dalam kurun waktu lima tahun terakhir muncul begitu banyak pesaing. Selain Toyota Rush dan Daihatsu Terios sebagai rival tradisionalnya, muncul lagi Mitsubishi Xpander Cross, Suzuki XL7, dan DFSK Glory 560.
Baca juga:
Rela Menanti Honda N7X atau Lebih Baik Honda BR-V 2021?
Jarang Dilirik, Ini Keistimewaan Honda BR-V yang Wajib Kalian Ketahui
Honda BR-V 2021 Pakai Mesin 1.5 L, Varian Tertingginya Kurang Dari Rp300 jutaan!
Sebagai perbandingan harga, Honda BR-V dijual pada kisaran antara Rp247,3 juta sampai Rp288,8 juta. Sementara Mitsubishi Xpander Cross 2021 dijual antara Rp276,5 juta sampai Rp308,5 juta.
Banyak yang beranggapan kalau BR-V ini cuma sekedar Mobilio yang ditinggiin. Padahal sebenarnya terbalik, karena sesungguhnya Xpander Cross yang merupakan upgrade MPV.
Baik Xpander Cross atau BR-V sebenarnya mendapat diskon PPnBM. Secara penjualan, Xpander Cross kini jauh lebih laris dengan angka rata-rata di kisaran 5 ribuan unit sejak Maret sedangkan Honda BR-V hanya 367 unit di bulan Maret.
Melihat dimensinya, BR-V ada perbedaan sasis dimana wheelbase BR-V 12 mm lebih panjang daripada Mobilio, dan ground clearance BR-V 201 mm berbanding 189 mm pada Mobilio.
Memang sih, platform dasar BR-V adalah MPV. Desainnya mudah dicerna selera mayoritas konsumen Indonesia walaupun pada kenyataannya Honda pun melakukan beberapa upgrade teknis pada struktur rangka dan kaki-kakinya supaya proporsional sebagai SUV.
Punya Body Bongsor, Mitsubishi Xpander Cross 'Lebih SUV' dari Honda BR-V
Mitsubishi Xpander cross cenderung lebih besar dan bongsor jika dibanding honda BRV dari dimensi keseluruhan. Mitsubishi Xpander memiliki panjang 4.500 mm, sedangkan honda BR-V memiliki panjang 4.453 mm.
Untuk lebarnya, Mitsubishi Xpander yakni 1.750 mm, sedangkan Honda BRV hanya memiliki 1.735 mm. Bukan hanya itu saja, kelebihan dari desain luar Mitsubishi Xpander ini lebih tinggi dibandingkan dengan sang rivalnya tersebut.
Tingginya mampu mencapai 1.695 mm, sedangkan Honda BR-V hanya memiliki tinggi 1.666 mm. Klaim jarak titik terendah bodi ke tanah Xpander Cross setinggi 225 mm, beda 24 mm lebih tinggi daripada BR-V di angka 201 mm.
Ground clearance tinggi dapat digambarkan sebagai kemampuan SUV dalam 'melangkahi' rintangan. Namun tidak cuma kolong tinggi saja yang jadi pertimbangan konsumen. Banyak alasan mengapa masyarakat cenderung pilih Xpander Cross daripada BR-V.
Selain kalah postur, mari kita ulas lebih mendalam apa yang membuat konsumen berpaling dari BR-V.
Harga Terkesan Murah, Fitur Honda BR-V Kalah Mewah dari Mitsubishi Xpander Cross
Hadir menyasar segmen Low-MPV, ragam fitur yang ditawarkan kedua mobil ini bisa dibilang cukup krusial dan akan sangat dibutuhkan, baik bagi pengemudinya ataupun penumpangnya.
Bicara soal kelengkapan fitur, kini masyarakat semakin peduli dan memperhatikan secara detil. Honda BR-V dengan harga yang hanya sedikit lebih murah ternyata banyak fitur yang tak tersedia.
Bila mencari BR-V dengan fitur paling banyak, tentu bisa memilih tipe Prestige. Pada tipe ini tersedia fitur Hill Start Assist, Stability Control, dan Traction Control. Sayangnya fitur cruise control absen dari seluruh tipe Honda BR-V. Walau banderol lebih mahal, seluruh Xpander Cross disematkan fitur lengkap di atas, dan masih ditambah cruise control.
Untuk fasilitas multimedia yang ditawarkan oleh Honda BR-V tipe E memakai ukuran 6,2 inci dan Prestige CVT dilengkapi layar sentuh berukuran 8 inci bergaya mengambang, yang kompatibel dengan segala format media. Head unit tersebut juga didukung format modern layaknya radio AM/FM, CD, DVD yang dapat diakses melalui koneksi Bluetooth, AUX Input, HDMI Port dan weblink.
Sementara itu fitur hiburan Mitsubishi Xpander Cross pun terbilang cukup baik, dan tidak berbeda jauh dengan model MPV-nya. Mitsubishi Xpander Cross dilengkapi dengan Head Unit 2DIN berukuran 7 inci. Head Unit layar sentuh tersebut juga dapat terintegrasi dengan smartphone.
Lagi-lagi, Honda BR-V kalah fitur dibandingkan Xpander Cross soal pengaturan posisi duduk dan mengemudi. Tidak seperti Xpander Cross yang bisa tilt dan teleskopik, setir BR-V tidak dapat diatur secara teleskopik.
Rasa Mobilio di Interior Honda BR-V
Walaupun Honda BR-V punya tampilan SUV macho, tapi akomodasinya sangat MPV. Bila kamu terbiasa dengan kabin Mobilio, maka desainnya tak ada bedanya dengan interior BR-V. Namun bila memilih tipe Prestige maka akan dapat setir yang digunakan oleh Honda Civic.
Walaupun begitu, desain BR-V lebih modern karena mendapatkan pengaturan secara digital bahkan pengaturan otomatis di Prestige. Sebaliknya, Xpander Cross masih konvensional dengan kenop putar.
Dapur Pacu Jumawa, Honda BR-V Pakai Mesin Peninggalan Honda Jazz
Honda terkenal jagonya membangun mesin 1.500 cc yang kencang dan irit. BR-V dibekali versi mesin L15, dan dapur pacu ini sudah menghuni Honda Jazz dari generasi pertama. Tenaga yang dihasilkan 120 PS dan torsi 145 Nm dari mesin 4-silinder 1,5 liter, jadi yang terbesar dikelasnya sesama mesin naturally aspirated.
Memang, hanya inilah satu-satunya kelebihan menonjol yang dimiliki oleh Honda BR-V karena Xpander Cross tenaganya lebih kecil. Mesin 1.500 cc MIVEC mereka hanya sanggup menorehkan angka 105 PS dengan torsi 141 Nm. Kamu yang suka mobil responsif tampaknya bisa memilih BR-V walau perlu memaklumi banyak kekurangan di sektor lainnya.
Kesimpulan
Saling berbagi platform bersama Mobilio dan Brio, membuat kelas Honda BR-V jadi kurang istimewa. Pasalnya Honda mendesain dashboard yang persis dengan Brio Satya. Perbedaan pada head unit, setir baru dan balutan jok kulit, tidak banyak mengubah kesan BR-V yang dashboard-nya mirip LCGC.
Life cycle Honda BR-V juga sudah mulai tua, karena tahun ini sudah menginjak 5 tahun usianya tanpa ubahan signifikan. Walaupun begitu, Honda berusaha supaya BR-V tidak terlihat usang di antara kompetitor. Tercatat mengalami 2 kali fase facelift dengan penyegaran minor seputar eksterior dan interior.
Melihat para kompetitor yang jauh lebih segar, sudah waktunya Honda BR-V mengalami rombakan total. Tampaknya, Honda Prospect Motor memiliki jurus melalui konsep N7X yang digadang-gadang sebagai penerus BR-V. N7X menghadirkan banyak ubahan di sisi desain eksterior, interior, sampai fitur-fitur baru yang kian mutakhir.
Jadi, mending beli Honda BR-V sekarang atau setia menanti peluncuran versi produksi Honda N7X?