Harganya Memang Cuma Rp80 Jutaan, Tapi Hasil Tes Tabrak Wuling Hongguang Mini EV Bikin Ngeri
Prasetyo · 24 Agu, 2021 13:09
0
0
Wuling Hongguang Mini EV merupakan mobil listrik yang sangat sukses di Cina. Desainnya yang menarik dipadu bodi compact serta kemampuan jelajah yang cukup jauh adalah faktor pemicunya. Ditambah lagi Wuling Mini EV adalah mobil listrik paling murah di Tiongkok saat ini.
Bagaimana tidak, di negara asalnya, harga Wuling Hongguang Mini EV berkisar antara Rp80 juta hingga Rp90 jutaan. Tentunya ini seakan membuktikan jika Wuling mampu menghadirkan mobil listrik yang amat terjangkau.
Sementara di sisi lain, rasanya hampir semua produsen otomotif setuju kalau menghadirkan kendarana nol emisi gas buang membutuhkan biaya yang tidak murah. Ini akibat bahan baku pembuatan baterai juga masih cukup tinggi.
Selain harga, faktor yang amat diperhitungkan dari sebuah sosok mobil listrik adalah mengenai kemampuan jelajah baterainya. Untuk Mini EV, Wuling menggunakan baterai berkapasitas 13,9 kWh. Baterai ini diklaim mampu digunakan sejauh 170 kilometer (km) sampai daya pada baterai benar-benar habis.
Kalau hal ini diasumsikan Anda berkegiatan sehari-hari dari rumah menuju lokasi aktifitas dengan jarak lebih kurang 25 km, maka baterai Wuling Hongguang Mini EV bisa diisi setiap 2 hari sekali. Itu pun sebenarnya baterai tidak benar-benar kehabisan daya.
Nah untuk proses pengisian daya listrik, Anda bisa gunakan sumber energi di rumah. Waktu yang dibutuhkan saat baterai kosong hingga keadaan full charge butuh waktu sekitar 9 jam. Jadi kalau sebenarnya masih ada tersisa daya di baterai, pengecasan bisa lebih singkat dari itu. Selesai beraktifitas, Anda bisa colok ke soket listirk di rumah pada saat malam hari, kemudian biarkan sembari Anda tidur dan beristirahat, esok paginya mobil sudah kembali siap digunakan.
Karena beberapa kelebihan yang dimilikinya, Wuling sanggup menjual HongGuang Mini EV dengan angka yang fantastis. Bagaimana tidak, penjualan bulanan mobil listirk ini lebih dari 29.000 unit. Dan total sudah ada ratusan ribu unit mobil mungil tersebut yang membanjiri jalanan di Cina.
Namun kesuksesan itu dianggap hanya karena mobil ini sangat murah. Sehingga banyak orang tertarik untuk membelinya, apalagi tidak membutuhkan uang banyak untuk mengisi daya listrik ketimbang biaya isi bensin mobil bermesin bakar.
Tapi karena ingin menyodorkan mobil listrik super murah, imbasnya Wuling seakan tidak terlalu memperhatikan fitur di mobil tersebut. Mini EV hanya punya fitur berupa Drive Mode dengan dua pilihan yakni ECO dan Sport. Pada mode ECO kendaraan dapat melaju dengan kecepatan maksimum 80 km/jam, sementara di mode SPORT bisa mencapai kecepatan 105 km/jam.
Fitur Keselamatan Minim Risiko Kecelakaan Tinggi
Selain fitur Drive Mode, Wuling Mini EV juga sudah memiliki Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake Force Distribution (EBD) sebagai perangkat keselamatan standar. Namun selain sabuk keselamatan untuk penumpang depan dan belakang, tidak ada lagi fitur keselamatan aktif dan pastif lainnya di mobil ini.
Alhasil pada saat dilakukan uji tabrak di Cina hasilnya sungguh mengerikan. Sebuah rekaman video memperlihatkan bagaimana Wuling Mini EV melakukan tes tabrak dari arah depan. Dan pihak yang melakukan pengetesan menyimpulkan, tidak ada yang bisa selamat dari penumpang Mini EV jika tabrakan terjadi, termasuk di kecepatan rendah.
Namun sebenarnya dalam pengujian yang dilakukan, mobil lain terlihat mengalami kerusakan lebih parah dibanding Wuling.
Sudah Ada Korban Jiwa Akibat Wuling Mini EV
Hasil buruk saat tes tabrak Wuling Hongguang Mini EV sedikit pengingatkan bagaimana di Cina pernah ada kecelakaan yang melibatkan mobil listrik ini. Tepatnya di 23 Februari 2021 pada saat Wuling Mini EV terlibat kecelakaan dengan sebuah Audi di jalan raya Qinhuangdao. Pengemudi dan penumpang Audi hanya mengalami luka ringan, sementara dua penumpang Wuling meninggal dunia. Kondisi mobil listrik itu juga rusak parah.
Tentunya ini jadi peringatan buat kita semua. Ketika Anda ingin memutuskan membeli sebuah mobil, meskipun harganya sangat menarik, namun sebagai juga wajib memperhatikan fitur keselamatan di setiap kendaraan. Jangan sampai harga murah harus dibayar dengan nyawa.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.