Mitsubishi L300 generasi terbaru kini sudah memenuhi regulasi Euro 4 yang diwajibkan oleh pemerintah. Dalam regulasi tersebut, maka pemilik mobil dianjurkan untuk memakai bahan bakar diesel dengan angka cetane minimum 51. Namun demikian, tingginya harga bahan bakar diesel non subsidi tersebut tentunya bisa membuat sebagian pemilik L300 ada yang terpaksa memakai solar biasa.

"Mobil harus didukung oleh bahan bakar diesel yang sesuai yaitu cetane 51 dan sulfur 50 ppm, contohnya Pertamina Dex. Maka bagaimana jika konsumen tidak punya pilihan dan hanya punya biosolar? tidak perlu khawatir, bahan bakar yang tidka tepat tidak akan langsung merusak mesin, tapi perlu perawatan yang rutin," jelas Irwan Kuncoro, Diretor of Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia. 

Lebih lanjut, Irwan menyebut bila penggunaan bahan bakar berstandar Euro 4 ini memang berdampak positif bagi kinerja mesin 4N14 yaitu lebih irit, efisiensi konsumsi bahan bakar lebih baik, dan getaran halus. Hal ini tentunya menunjang performa yang lebih bertenaga, karena mesin baru ini tenaga dan torsi besar 40 persen dari model sebelumnya. 

Apabila kondisinya sulit mencari bahan bakar diesel non subsidi, pihak MMKSI menyarankan agar pemilik Elsapek ini perlu melakukan perawatan yang lebih rutin lagi, khususnya soal penggantian filter solar. Pihaknya memastikan kalau New L300 juga tidak ada risiko mogok kalau memakai solar biasa. Lantas, bagaimana dengan garansi apabila New Mitsubishi L300 ini mengalami kerusakan akibat memakai solar biasa? 

"Jika konsumen tidak punya bahan bakar yang sesuai, kami sarankan agar mereka tetap melakukan perawatan dengan rutin melakukan penggantian fuel filter di dealer resmi. Ditekankan juga tidak ada resiko kendaraan mati dan mogok mendadak jika meggunakan bahan bakar yang tidak direkomendasikan. Namun perlu ditekankan kalau ada kerusakan part karena bahan bakar yang tidak sesuai, maka garansi akan gugur hanya untuk part yang teridentifikasi rusak, dan tidak gugurkan garansi kendaraan secara keseluruhan," ucap Eiichiro Hamazaki, Director of After Sales Division PT MMKSI. 

Mitsubishi New L300 Euro 4 Masih Impor Dari Filipina

Tidak seperti generasi L300 versi Euro 2, unit New L300 kali ini diproduksi di pabrik Mitsubishi Motors Corporations di Filipina. Namun demikian, produksi tersebut kabarnya hanya untuk sementara karena nantinya L300 bakal kembali diproduksi lagi di Indonesia. Pihak MMKSI pun menjamin bila tidak bakal terjadi inden lama walau Elsapek ini diimpor dari luar.

"Intinya konsumen tidak perlu khawatir mengenai proses pengiriman, karen Filipina tidak jauh dari Indonesia. Kami berusaha yang sebaik-baiknya supaya stok tetap aman, jadi pengiriman terhadap konsumen tidak terdampak. Jadi konsumen tidak perlu khawatir dengan masa inden, tidak ada hambatan inden yang lama," beber Tetsuro Tsuchida, Diretor of Sales and Marketing Division PT MMKSI.

Sebagai informasi, Mitsubishi L300 ini telah berkiprah selama empat dekade, yang dimulai pada 1981. Selama 40 tahun berkiprah di Indonesia, sosok Elsapek ini telah terjual sebanyak lebih dari 660 ribu unit. 

Mayoritas konsumen L300 merupakan pengusaha yang memiliki usaha turun temurun dari generasi ke generasi. Mereka merupakan konsumen yang loyal pada L300 karena kemampuan mobil ini memiliki performa dan ketangguhan untuk mendukung bisnis mereka.

Mesin diesel baru 2.268 cc dengan model 4N14 - DOHC 4 Cylinder Inline, Direct Injection, Inter Cooler Common Rail Turbocharger, menghasilkan tenaga 99,25 Ps/ 3.500 RPM dan torsi 200 Nm/ 1.000-3.500 RPM. Outputnya sekitar 40% lebih besar dari model sebelumnya untuk mendukung muatan lebih banyak dan dengan tenaga tarikan yang lebih besar.

New Colt L300 kini hadir dengan ukuran kargo 8% lebih luas, atau lebih panjang 200 mm menjadi 2.630 mm. Ubahan ini membuat Elsapek lebih unggul dan menguntungkan pengusaha dari sisi kapasitas daya angkut, yang menjadi poin utama andalan kendaraan pick-up.