Hyundai Siapkan World Premier Mobil Baru di GIIAS 2024, Creta Facelift atau Kona EV Terbaru?
Prasetyo · 12 Mei, 2024 12:02
0
0
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjadwalkan untuk merilis mobil baru Hyundai pada saat gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
Bahkan di pameran otomotif yang dilaksanakan di ICE BSD City Tangerang pada 18-28 Juli 2024 itu satu diantaranya merupakan debut World Premiere.
Informasi ini dibocorkan oleh Fransiscus Soerjopranoto Chief Operating Officer (COO) HMID saat ditemui di Jakarta, Rabu (08/05/2024).
Menurut dia, ajang penting seperti GIIAS memang selalu dimanfaatkan oleh Hyundai untuk memperkenalkan model-model terbarunya ke pasar Indonesia.
"Ada yang World Premier, tapi kalau modelnya apa tidak bisa saya sebut dulu, tunggu saja nanti," kata pria yang akrab disapa Frans itu.
Tapi Frans menjelaskan, istilah World Premier ini bukan berarti mobil tersebut baru pertama kalinya diluncurkan di dunia.
Namun produk ini didesain di Indonesia dan memang dipertimbangkan cocok untuk pasar Indonesia, baru kemudian dikembangkan ke negara-negara lain di Asia Tenggara (ASEAN).
"Karena saat ini pasar Indonesia adalah yang paling menarik di ASEAN. Prinsipal melihat potensi itu, jadi memilih Indonesia untuk mengguncang pasar ASEAN," ucap Frans.
Dirinya juga menjelaskan produk baru di GIIAS 2024 itu merupakan rangkaian dari tujuh mobil baru Hyundai yang akan diluncurkan di Indonesia.
"Karena kami mau memuaskan masyarakat Indonesia. Apalagi sekarang market lagi lesu karena ada faktor interest rate, nilai tukar mata uang asing. Jadi kami sebagai salah satu pemain ya harus mengaktifkan market Indonesia. Ya salah satunya produk," ucapnya.
Hyundai Creta Facelift yang Akan World Premier di GIIAS 2024?
Ketika didesak apakah produk yang bakal debut di GIIAS 2024 itu akan berjenis kendaraan bermesin bakar internal (ICE) atau mobil listrik (BEV), Frans masih tutup mulut.
Ia hanya memberi clue kalau mobil tersebut berkapasitas 5-7 penumpang.
Lantas saat ditanya apakah kemungkinan Hyundai Stargazer facelift, Frans buru-buru mengelak, karena menurutnya permintaan Stargazer di Indonesia saat ini masih cukup bagus.
"Untuk Stargazer kan sebenarnya kita sudah lakukan beberapa improvement, dulu ada yang kritik tentang desain dasbor, kita ubah, trus ada permintaan model crossover, kita sudah sajikan juga Stargazer X," ucapnya.
Tetapi saat disodorkan pertanyaan apakah model World Premier itu adalah Hyundai Creta facelift 2024, Frans kembali menurut erat informasinya.
Sebagai informasi, Creta facelift sudah rilis di India dengan beberapa perubahan pada sektor eksterior, interior dan jantung pacu dibanding model sebelumnya.
Rombakan yang terjadi antara lain pada bagian fascia dean yang kini pakai gril lebih besar dengan detail parametrik kemudian di atasnya ditambahkan LED Daytime Running Light (DRL) berdesain memanjang, sementara lampu utamanya diposisikan lebih rendah di bagian kiri dan kanan bemper.
Kemudian desain velg juga berubah, serta di bagian belakang juga dibuatkan lampu bru yang desainnya juga memanjang senada LED DRL pada fascia depan.
Untuk sisi interiornya, Creta facelift mendapatkan monitor 10.25 inci yang berfungsi ganda sebagai head unit serta instrument cluster, mirip dengan yang diaplikasikan pada Ioniq 5.
Sistem head unit juga disebut-sebut sudah bisa terkoneksi dengan Android Auto serta Apple CarPlay dan punya fitur lengkap termasuk kamera 360.
Sementara panel instrumennya bisa menampilkan tiga tema warna yang berbeda sesuai selera pengemudi.
Yang berubah lainnya adalah sistem pengaturan AC, serta keberadaan soket USB Type C hingga ke area penumpang belakang.
Untuk sumber tenaganya, Hyundai Creta facelift tetap pakai mesin 1.5-liter MPI berdaya 115 PS pada 6.300 rpm dengan torsi 144 Nm di 4.500 rpm.
Namun kini ada juga avrian yang berbekal mesin 1.5L Turbo dan 1.5-liter diesel.
Untuk mesin turbonya diklaim bisa menghasilkan daya maksimum 160 PS pada 5.500 rpm dengan torsi 253 Nm di 1.500-3.500 rpm.
Sementara mesin dieselnya sanggup memproduksi daya puncak 116 PS pada 4.000 rpm dengan torsi maksimum 250 Nm di 1.500-2.750 rpm.
Selain model untuk World Premier, menurut Frans HMID juga sudah mempersiapkan untuk peluncuran mobil listrik Hyundai Kona EV 2024.
"Kalau untuk itu sebentar lagi, tunggu saja," katanya.
Untuk detailnya masih dia rahasiakan, tapi Frans memberikan satu petunjuk bahwa model yang akan diluncurkan tersebut sebelumnya pernah diperlihatkan ke publik pada Februari 2024.
Sebagai pengingat, pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) yang digelar 15-25 Februari 2024 lalu memang sempat memajang Hyundai Kona Electric2024 terbaru.
Namun saat itu informasi yang diberikan masih sangat minim, hanya saja HDMI memang berjanji akan menjualnya di Indonesia.
Sehingga besar kemungkinan, Kona EV 2024 ini juga akan dirilis dengan memanfaatkan pameran GIIAS 2024 yang tinggal beberapa bulan ke depan.
Satu hal yang menurut dia akan jadi hal menarik dari All New Kona EV, yaitu terkait harganya akan lebih lebih terjangkau ketimbang dua model mobil listrik Hyundai yang kini ada di Indonesia yaitu Ioniq 5 dan Ioniq 6.
Dipastikan akan dirakit lokal di pabrik Hyundai di Cikarang, Bekasi menemai Ioniq 5, Kona EV terbaru ini juga akan pakai baterai yang sudah dibuat di dalam negeri melalui pabrik baterai Hyundai yang ada di Karawang, Bekasi, Jawa Barat.
"Dengan adanya pabrik baterai, berarti kami bisa punya kemampuan untuk menghadirkan model-model mobil listrik yang lebih terjangkau," jelas dia.
Nantinya mobil tersebut tidak hanya diproduksi dan diperuntukkan bagi pasar domestik saja, tapi juga akan diekspor ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu bocor mengenai daftar varian dan harga All New Hyundai Kona EV 2024 di situs Informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) DKI Jakarta.
Mobil listrik berjenis SUV itu diketahui akan punya empat pilihan tipe seperti halnya Ioniq 5, yakni Prime Standard Range dengan NJKB sebesar Rp 421 juta, tipe Prime Long Range (NJKB Rp 455 juta), Signature Standard Range (NJKB Rp 436 juta), serta Signature Long Range (NJKB Rp 470 juta).
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.