Namun pertama-tama Anda perlu tahu, kalau sebagian besar udara di bumi ini ternyata berupa nitrogen, yakni menguasai setidaknya 78 persen dari atmosfer bumi.
Sisanya adalah oksigen (21%) dan kandungan gas lain termasuk karbondioksida (1%).
Lantas apa gunanya gas nitrogen ini dimasukkan ke dalam ban mobil?
Kalau balik lagi ke pelajaran sains saat sekolah dulu, pada tabel periodik fisika, nitrogen termasuk periode kedua setelah oksigen yang menyebabkan kedua gas ini punay sifat yang mirip.
Namun ternyata nitrogen punya sifat lebih stabil daripada oksigen, ia juga tidak rentan terhadap reaksi kimia, serta lebih sulit untuk terbakar.
Dikutip dari Bestcarweb, Minggu (06/08/2023), teknik penyuntikan nitrogen ke dalam ban awalnya ada dari bidang pesawat terbang.
Ban pada pesawat punya tugas menahan gesekan dan beban yang begitu besar pada saat take off dan pendaratan, sementara ketika sedang terbang, harus tahan juga terhadap suhu beku.
Karena ban jenis pneumatik biasa tidak tahan terhadap perubahan suhu yang drastis apalagi ketika jadwal penerbangan di musim dingin, maka dipilih nitrogen yang lebih kebal dengan perubahan suhu tersebut.
Punya sifat tidak mudah terbakar juga membuat nitrogen dianggap aman saat pesawat dalam kondisi darurat.
Isi Nitrogen Ban Mobil Punya Kelebihan dan Kekurangan
Beberapa sifat nitrogen tadi membuat sejumlah peneliti mencoba memasukkan gas ini ke dalam ban mobil, dan ternyata didapat beberapa keuntungan daripada ban isi angin biasa.
Pertama adalah nitrogen tidak mudah bocor akibat pergerakan molekul pada gas kimia tersebut lebih lambat daripada udara sehingga molekul ini sulit menembus celah pada karet ban.
Kedua, punya sifat "tanah banting" membuat nitrogen juga sulit untuk terjadi penurunan tekanan udara, atau bahasa mudahnya ban gak cepat kempis dengan sendirinya.
Ketiga, nitrogen juga sulit untuk terikat dengan air yang biasanya masuk pada saat ban mengalami kelembapan atau mobil melintas di permukaan basah (hujan).
Akibat tidak berkontraksi dengan air ini pula, nitrogen sulit untuk membentuk karat di bagian dalam ban yang bersentuhan dengan permukaan dinding velg mobil.
Namun ada satu kekurangan isi nitrogen ban mobil, yaitu harga gas tersebut jauh lebih mahal dibanding isi angin ban biasa.
Di beberapa tempat isi nitrogen baik di SPBU atau toko ban, pada umumnya memesang tarif berkisar Rp5.000 - Rp15.000 per ban.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.