Ini Perbedaan Hyundai Tucson Hybrid dan G2.0 MPi 2024, Bukan Cuma Mesin
Enda · 6 Des, 2024 18:21
0
0
Memiliki selisih harga baru mencapai Rp111 juta, perbedaan All New Hyundai Tucson G1.6T-GDi Hybrid dan G2.0 MPi 2024 bukan cuma di sektor jantung pacu. Diketahui sebelumnya beberapa waktu PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) merilis generasi keempat Tucson di Tanah Air.
Untuk pasar Indonesia, All New Tucson hadir dengan menggunakan sistem Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Internal Combustion Engine (ICE) dengan sejumlah perbedaan pada fitur.
Harga All New Hyundai Tucson terbaru 2024 OTR Jakarta
Sekilas secara tampilan luar antara All New Hyundai Tucson G1.6T-GDi Hybrid dan G2.0 MPi terlihat sama. Fascianya memiliki bentuk yang khas sekaligus futuristik dengan mengusung konsep desain yang dinamai Parametric Jewel Hidden Signature Lamps, merupakan perwujudan dari tema desain Hyundai: Parametric Dynamics.
Keduanya sama-sama menggunakan grill dengan aksen dark chrome yang terlihat garang dengan DRL LED yang dibuat tersembunyi. Mengenai sistem pencahayaan utama, keduanya dibekali LED Projector beam dengan Intelligent Front Lighting System (IFS).
Bergeser ke sisi samping, antara varian G1.6T-GDi Hybrid dan G2.0 MPi dilengkapi spion dengan pengaturan elektrik dan rectractable, serta lampu sein pada cover. Namun pada All New Tucson G1.6T-GDi Hybrid, pabrikan melengkapinya dengan auto dip on reverse, atau fitur yang dapat membuat spion turun secara otomatis ketika masuk gigi mundur guna mengurangi gejala blind spot.
Selanjutnya untuk perbedaan lain antara kedunya terletak pada penggunaan velg. Dari segi desain, velg yang disematkan di G1.6T-GDi Hybrid memiliki desain lebih atraktif sekaligus sporty, serta punya ukuran lebih besar yakni 19 inci beda dengan G2.0 MPi yang berukuran 18 inci.
Selain velg tadi, di balik lingkar rodanya tipe G1.6T-GDi Hybrid memiliki piringan cakram yang lebih besar. Seperti yang bisa dilihat untuk bagian depannya menggunakan 17 inci dan 16 inci pada roda belakang. Sedangkan varian G2.0 MPi untuk piringan cakram di depan dan belakang sama-sama berukuran 16 inci.
Tampilan belakang kedua varian telihat sama dengan penggunaan Integrated Rear Combination LED lamps dan Wide Center lamp yang sangat ikonik. Hanya saja G1.6T-GDi Hybrid dari All New Tucson mendapat tambahan emblem Hybrid di belakang sebagai identitas.
Interior
Varian G1.6T-GDi Hybrid dan G2.0 MPi dari All New Tucson sama-sama menyajikan kemewah serta kesan lapang. Interiornya mendapatkan desain baru yang dinamai Wrap-around Architecture Design.
Interior ini memaksimalkan kelegaan interior dengan desain horizontal dilengkapi Floating type console untuk keleluasaan mengemudi dengan finishing warna black gloss & alloy effects. Untuk jok, tipe G1.6T-GDi Hybrid dibungkus menggunakan bahan kulit premium yang terlihat mewah dengan menyuguhkan kesan nyaman.
Baik All New Tucson G1.6T-GDi Hybrid maupun G2.0 MPi mendapatkan head unit layar sentuh 12.3 inci curved multimedia infotainment system dengan desain minimalis yang dipadukan 8 speaker garapan BOSE. Menariknya, sistem hiburannya dibuat seolah terhubung oleh meter cluster 12,3 inci berpenampilan full digital.
Selain itu keduanya juga memiliki AC dengan touchscreen dual zone auto climate control 6,6 inci serta panoramic sunroof yang dapat meningkatkan gaya berkendara. Bicara mengenai AC, All New Tucson G1.6T-GDi Hybrid tersematkan fitur auto-drying functions yang berfungsi menghilangkan kelembapan di dalam AC selama dan setelah AC beroperasi.
Pembeda lainnya dari kedua varian dari sisi interior, varian G1.6T-GDi Hybrid dibekali paddle shifter di balik lingkar kemdudinya. Kehadiran paddle shifter membuat berkendara menjadi lebih tertantang lantaran naik-turunya gigi dapat dilakukan secara manual menyesuaikan keinginan.
Bukan hanya itu, perbedaan lain juga terletak pada jok depan. Meski sama-sama dilengkapi dengan pengaturan elektrik, untuk baris pertama varian G1.6T-GDi Hybrid mendapat tambahan fitur memory seat.
Tidak perlu repot, jok penumpang depan tipe ini juga dilengkapi fitur walk-in switch on front passenger seat yang bisa digunakan untuk memajukan atau memundurkan kursi hanya dengan menekan tombol yang tersedia di sisi sandaran sebelah kanan.
Terasa ergonomis sekaligus terlihat mewah, G1.6T-GDi Hybrid memperoleh floating-type center console, glovebox compartment light, vanity mirror lights - LED dan ambient lighting LED.
Memiliki perbedaan pada fitur serta beberapa pada bagian penampilan, untuk fitur keselamatan baik All New Hyundai Tucson G1.6T-GDi Hybrid dan G2.0 MPi ternyata sama.
Berikut fitur keselamatan standar yang ada pada Hyundai Tucson Hybrid dan G2.0 MPi 2024:
Smart Cruise Control (SCC), including Stop & Go function (SCC w/ S&G)
Surround View Monitor (SVM) - with dynamic parking guidelines,including 3D Surround View function + Driving Rear-View Monitor (DRM) function
Usung Teknologi Hybrid, Varian Teratas Punya Tenaga Lebih Besar
Varian hybrid dari All New Tucson dipersenjatai mesin Smartstream G1.6T-GDi HEV 1.598 cc 4-silinder segaris turbocharged, yang dapat menghasilkan tenaga 132 kW (180 PS) di 5.500 rpm dan torsi 264 Nm pada 1.500-4.500 rpm.
Menggendong teknologi hybrid dengan baterai Lithium-ion, 1.49 kWh, untuk motor listrik berjeniskan Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) yang digunakan sanggup menghasilkan tenaga 47,7 kW (65 PS) pada torsi 264 Nm di 1.700 rpm.
Kombinasi antara mesin 1.6 turbo dengan motor listriknya ketika berkerja secara bersamaan dapat menghasilkan tenaga sebesar 172 kW (235 PS) di 5.500 rpm dengan torsi maksimal 367 Nm.
Selanjutnya untuk varian ICE, mobil ini dibenamkan mesin Smartstream G2.0 MPi 1.999 cc Naturally Aspirated (NA) 4-silinder segaris yang memperoleh tenaga 115 kW (156 PS) di 6.200 rpm serta torsi puncak 192 Nm pada 4.500 rpm.
Kedua mesin yang dirancang untuk efisiensi daya dengan menghasilkan tenaga dan torsi besar tersebut dipadukan dengan transmisi otomatis 6-percepatan, yang selanjutnya diteruskan ke roda depan untuk membuatnya berjalan.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.