Saat melewati jalan pegunungan yang berliku, kamu pasti sering melihat bila permukaan jalannya tidak datar tapi agak miring ke sisi dalam. Permukaan jalan menikung dibuat miring bukan tanpa sebab karena para insinyur merancangnya agar laju mobil tetap stabil.
Hal ini tak lepas dari gaya sentrifugal mobil saat menikung. Gaya sentrifugal terjadi karena efek gerak melingkar dari gerakan kendaraan. Ini membuat bobot kendaraan berpindah ke sisi berlawanan dari arah berbelok, misalnya belok kanan maka bobot ke kiri atau sebaliknya.
Kalian yang berada di dalam mobil pasti pernah merasakan terlempar ke arah berlawanan apabila kendaraan melaju cukup cepat di tikungan. Nah, ini adalah bentuk dari gaya sentrifugal yang terjadi.
window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [
728,
90
], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });
Untuk itu dibutuhkan permukaan jalan yang miring, atau disebut sebagai superelevasi. Ini berfungsi untuk melawan gaya sentrifugal supaya kendaraan tidak limbung dan terpental ke sisi luar tikungan saat kecepatannya cukup tinggi.
Apabila jalan menikung permukaannya dibuat datar maka potensi kecelakaan cukup besar. Tidak hanya itu, superelevasi ini juga membantu buangan air saat di wilayah itu turun hujan lebat.
Kemiringan permukaan jalan menikung ini bertujuan melawan gaya sentrifugal dari kendaraan. Para insinyur merancang kemiringan jalan ini ada hitungannya, dengan melihat jenis jalannya.
Tingkat kemiringan sebuah tikungan jalan ini disesuaikan dengan kondisi lalu lintasnya, apakah untuk jalur cepat, jalur ramai kendaraan atau jalur yang cukup lengang.
Penentuan tingkat kemiringan ini biasanya berdasarkan kecepatan lalu lintas kendaraan dan kontur medan jalan di wilayah itu. Semakin cepat lalu lintas kendaraan yang melewatinya atau semakin tajam sudut belokan, maka tingkat kemiringan akan semakin besar.
Kita sering melihat sudut kemiringan akan dibuat lebih tinggi dan ruas jalan lebih luas di lengkungan jalan berliku. Hal ini juga untuk meredam gaya sentrifugal yang tersisa dan memberikan ruang lebih besar untuk visibilitas dan mengambil haluan.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra
window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [
728,
90
], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });