Jangan Sampai Gak Update, Begini Cara Kerja Teknologi Suzuki Smart Hybrid di Ertiga 2022
Prasetyo · 24 Mei, 2022 16:30
0
0
Teknologi Suzuki Smart Hybrid berbeda dengan mobil hibrida lain yang beredar di Indonesia.
Sistem ini akan membuat mesin bensin berhenti bekerja di kemacetan.
Hasilnya bikin konsumsi BBM Suzuki Ertiga 2022 lebih irit sekaligus ramah lingkungan.
Suzuki Ertiga 2022 rencananya rilis di Indonesia pada 10 Juni mendatang. Satu dari beberapa fitur unggulan di LMPV berlogo "S" ini adalah adanya teknologi Suzuki Smart Hybrid.
Suzuki Smart Hybrid memang bukan hal asing bagi pabrikan tersebut. Smart Hybrid ala Suzuki sejatinya merupakan teknologi mild hybrid. Dan pada saat Ertiga diesel diluncurkan di Indonesia Februari 2017 silam, mobil 7 penumpang itu juga dibekali sistem mild hybrid. Bedanya kini ada baterai tambahan dan pakai teknologi baru.
Namun perlu ingat, walau sama-sama ada kata "hybrid" tapi teknologi Suzuki Smart Hybrid yang diusung Ertiga 2022 berbeda dari mobil hibrida lain seperti Toyota Corolla Cross Hybrid, CH-R Hybrid, Camry Hybrid, dan lainnya yang punya dua sistem penggerak mesin bensin dan motor serta baterai listrik.
Ada dua komponen utama pada sistem Smart Hybrid terbaru ini, yaitu Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai Lithium-Ion. Dengan teknologi tersebut nantinya akan membuat mesin bensin mati sesaat ketika mobil berhenti, misalnya di lampu merah atau kemacetan.
Jangan khawatir AC, radio, atau sistem kelistrikan lainnya mati ketika mesin bensin tak bekerja. Karena pada kondisi itulah pasokan daya listrik datang dari baterai 6Ah 12V yang diletakkan di bawah jok penumpang depan.
"Jadi lithium ion yang ada di sistem ini untuk menyuplai listrik untuk komponen seperti speedometer, audio, lampu interior, sementara lampu utama dan kompresor dari aki," Yulius Purwantoro, Head of Product Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat ditemui di IIMS 2022 April lalu.
Sistem Hybrid Bikin Akselerasi Lebih Halus
Sistem Suzuki Smart Hybrid memang diciptakan untuk bekerja mendukung fitur Auto-Stop. Namun pada saat mesin bensin harus restart kembali ada perbedaan dibanding sistem idling stop di mobil lain.
Karena ketika mesin bensin kembali bekerja, maka sistem ISG yang akan memutarkan mesin untuk restart. "Kondisinya lebih smooth dan suaranya amat pelan tidak terasa start engine," tambah Yulius.
Kemudian ketika pengemudi mulai kembali menekan pedal gas untuk berakselerasi, maka sistem ISG juga akan dapat tambahan daya dari baterai lithium-ion. Suplai daya ini akan terus terjadi sampai mesin diposisi rpm yang diinginkan pengemudi. Kondisi tersebut kata Yulius dinamakan Power Assist. Sementara daya baterai akan terisi menggunakan teknologi regeneratif yaktu pada saat ada pengurangan laju kendaraan.
Lantas apa yang membuat teknologi Smart Hybrid yang akan terpasang di Suzuki Ertiga 2022 diklaim membuat konsumsi BBM lebih irit? Pertama ketika kondisi Auto-Stop tadi. Pada saat mobil berhenti maka bahan bakar tidak terbuang percuma akibat mesin bensin berhenti bekerja.
Lantas yang kedua ketika pengemudi melakukan akselerasi lagi, maka tak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam hanya untuk mendapat kecepatan yang diinginkan. Berkat sistem power assist, maka akselerasi bisa dibantu daya baterai dan ISG.
Gak Harus Mahal untuk Bisa Bantu Lingkungan Lebih Bersih
Hal lain yang bisa diapresiasi dari teknologi Suzuki Smart Hybrid ini adalah soal efisiensi biaya. Mulai dari biaya penggunaan bahan bakar yang jadi lebih hemat, sampai biaya kepemilikan mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau.
Sebab bocorannya harga suzuki Ertiga Hybrid 2022 hanya naik Rp11 jutaan dibanding banderol Ertiga saat ini. Jadi, tidak perlu keluar duit banyak buat ikut berpartisipasi melestarikan lingkungan bukan?
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.