Kabinet Thailand Setujui Subsidi Kendaraan Listrik Rp1,2 Triliun. Harga Mobil Listrik Bisa Dipangkas Rp60 Jutaan!
Budi · 27 Agu, 2022 09:00
0
0
Kabinet Thailand menyetujui adanya subsidi untuk penjualan mobil listrik hingga Rp1,2 triliun
Harga mobil listrik bisa dipangkas hingga Rp62 Jutaan
Subsidi ini juga berlaku untuk pick-up dan sepeda motor, termasuk yang CKD maupun CBU
Untuk mendukung penjualan kendaraan elektrifikasi murni alias Battery EV (BEV), kabinet di Thailand, Selasa (23/8) lalu telah menyetujui untuk memberikan paket subsidi sebesar 2,9 milyar baht atau sekitar Rp1,2 triliun untuk penjualan mobil listrik di Negeri Gajah Putih tersebut. Hal ini semakin memperbesar jalan Thailand untuk menjadi pusat manufaktur mobil listrik di Asia Tenggara.
Subsidi ini menjadikan harga mobil listrik yang akan dipasarkan di Thailand dapat terpangkas cukup banyak, mulai dari 18.000 baht (sekitar Rp7,4 juta) hingga 150.000 baht (sekitar Rp62 juta).
Subsidi ini berlaku untuk semua model mobil listrik, baik yang dirakit lokal (CKD) maupun diimpor utuh (CBU). Bahkan termasuk untuk mobil pick-up yang populer di Thailand dan sepeda motor listrik.
Subsidi Harga Kendaraan Listrik Hingga Rp62 Jutaan
Lebih lengkapnya, paket subsidi untuk kendaraan listrik di Thailand adalah sebagai berikut:
1. Mobil listrik dengan kapasitas kurang dari 10 penumpang dan berharga di bawah 2 juta baht (sekitar Rp821 juta):
Mobil listrik dengan baterai lebih dari 10 kilowatt/jam tetapi kurang dari 30 kilowatt/jam akan menerima subsidi sebesar 70.000 baht (Rp28 jutaan) per kendaraan.
Mobil listrik dengan baterai lebih dari 30 kilowatt/jam akan menerima subsidi sebesar 150.000 baht (Rp62 jutaan) per kendaraan.
2. Truk pickup listrik dengan baterai lebih dari 30 kilowatt/jam, diproduksi dan dijual di dalam negeri Thailand dengan harga kurang dari 2 juta baht (Rp821 jutaan) akan menerima subsidi sebesar 150.000 baht (Rp62 jutaan) per kendaraan.
3. Sepeda motor listrik dengan harga yang tak melebihi 150.000 baht (Rp62 jutaan) akan menerima subsidi 18.000 baht (Rp7,4 jutaan) per kendaraan.
Setiap pabrikan maupun importir yang akan menjual mobil listrik diharuskan untuk mendaftarkan semua model kendaraan listrik yang akan mereka jual kepada Departemen Cukai yang ditunjuk oleh pemerintah. Departemen ini yang akan menganalisis struktur harga jual mobil dan memastikan subsidi yang diberikan sesuai dengan yang dituju.
Langkah yang diambil pemerintah Thailand ini dilakukan agar dapat meningkatkan kepercayaan investor di tengah permintaan kendaraan listrik dari konsumen yang terus meningkat. Pemerintah Thailand juga mendorong pembuatan lebih banyak kendaraan listrik untuk menjadikan Thailand sebagai basis produksi kendaraan listrik sekaligus meningkatkan kemampuan dalam persaingan kendaraan listrik dan suku cadangnya.
Saat ini, konsumen mobil di Indonesia juga telah mendapatkan beberapa insentif jika memilih mobil listrik. Program yang diberikan oleh pemerintah ini bertujuan untuk menjadikan mobil listrik lebih terjangkau oleh konsumen. Seperti apa insentifnya?
Bagi pabrikan mobil listrik, pemerintah telah menyiapkan beberapa insentif fiskal, antara lain adalah pemangkasan pajak, seperti insentif bea masuk, pajak penjualan atas barang mewah, dan lain-lain. Sementara untuk konsumen, pemerintah memberikan insentif PPnBM 0 persen, sementara di daerah seperti DKI Jakarta, pemerintah daerah tak mengenakan BBNKB maupun PKB.
Dalam hal pembiayaan Bank Indonesia juga telah mengijinkan untuk memberikan uang muka alias DP 0 persen bagi konsumen mobil listrik. Bahkan untuk mengisi listriknya sendiri PLN memberikan diskon pengisian daya listrik hingga 30 persen bagi pemilik mobil listrik. Meski begitu, saat ini belum ada subsidi pemerintah yang menyasar langsung harga jual kendaraan listrik seperti halnya yang diberikan oleh Thailand sehingga nilai jual kendaraan listrik di Indonesia masih terasa mahal.
Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius.
Facebook: budityas
Instagram: budityasbebe