Kaleidoskop 2022: 4 Brand Mobil yang Sempat Menghilang Kini Bangkit Lagi di Indonesia (Part 2)
Herdi · 22 Des, 2022 12:04
0
0
Kaleidoskop 2022 dengan membahas pasar otomotif Indonesia memang menarik. Karena tidak hanya dilirik brand dari Asia, seperti Jepang, China, Korea Selatan atau India. Pasalnya, banyak jenama Eropa dan Amerika Serikat yang juga tergiur dengan ‘kue’ yang besar di Indonesia.
Nah, jika artikel sebelumnya membahas Kaleidoskop 2022 brand otomotif yang balik lagi ke Indonesia seperti Chery dari China dan Subaru asal Jepang, maka kali ini AutoFun akan mengupas sekilas soal Ford dari Amerika Serikat dan Citroen yang merupakan kelahiran Prancis. Berikut ulasannya.
Ford merupakan salah satu merek mobil yang sudah cukup lama, yaitu berdiri sejak 1903 di Dearborn, dekat Detroit, Michigan, Amerika Serikat.
Nah, di Indonesia, Ford sejatinya sudah eksis pasca perang dunia kedua. Bahkan sejak tahun 1950, banyak mobil dari Paman Sam dan Eropa hadir. Termasuk Ford yang diimpor secara utuh atau Completely Built Up (CBU) melalui PT Indonesia Republic Motor Company (IRMC) sejak 1954.
Kala itu, untuk pasar Indonesia, Ford menjajakan beberapa model, termasuk Ford Anglia dan Ford Prefect yang diimpor dari Inggris. Banyak yang menyebutkan, mobil yang ditawarkan Ford saat itu jauh lebih murah dibandingkan beberapa brand Eropa, mulai dari Land Rover, Mercedes-Benz, Opel, Morris, dan lainnya.
Beberapa tahun kemudian, IRMC juga menawarkan mobil Ford lainnya, termasuk Ford Cortina dan Falcon yang ditargetkan untuk kaum berduit.
Waktu terus berputar, sejumlah brand otomotif semakin menjamur. Beberapa brand asal Jepang juga mulai menggeliat, mulai dari Mazda, Suzuki, Mitsubishi, hingga Toyota. Hal inilah yang membuat penjualan Ford menurun di akhir tahun 1970-an.
Bahkan di awal tahun 1980-an, IRMC disebut-sebut mengalami masalah. Beruntung pada tahun 1989, Ford kembali bangkit karena mendapatkan suntikan dana. Alhasil, Ford kembali lagi berbisnis dengan menghadirkan beberapa mobil terbarunya seperti Telstar, TX-3, TX-5, Cortina dan Laser.
Memasuki tahun 2000, Ford hadir dengan bendera baru, PT Ford Motor Indonesia (FMI) selaku agen pemegang merek. Di awal-awal kemunculannya, Ford memang cukup menjanjikan, karena produk yang ditawarkan tergolong kaya fitur, seperti Ranger, Everest, Focus, hingga Fiesta. Bahkan pada tahun 2012, Ford turut menghadirkan SUV EcoSport, yang diklaim menjawab permintaan konsumen di Indonesia.
Untuk penjualan Ford di Indonesia, sejatinya mereka tidak terlalu buruk. Bahkan Ford termasuk mampu bersaing di pasar otomotif nasional, karena menawarkan produk yang modern dan keren.
Namun pada awal tahun 2016, tidak ada angin tidak hujan, Ford mengumumkan menghentikan aktivitasnya penjualan dan impor pada semua kendaraannya di Indonesia.
Ford Kini
Sepeninggalan FMI, konsumen yang memiliki mobil Ford disebut tak perlu khawatir, karena RMA Group langsung mengumumkan akan menangani dalam hal service dan spare part.
Tahun berlanjut, RMA Group nyaris tak terdengar aktivitas dan pemberitaan. Namun pada 2021, sinyal Ford datang ke Indonesia semakin menyeruak. Ya, pada tahun 2022, RMA Group menyatakan tidak haya mengelola bisnis purna jual, tapi juga benar-benar ingin melakukan penjualan di Indonesia.
Maka dari itu, RMA Group menggaet PT Kreasi Auto Kencana, dimana mereka langsung menghadirkan dealer di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, termasuk menawarkan mobil baru berupa Ford Everest dan Ranger Raptor.
Ford pun berjanji, akan menghadirkan sejumlah produknya di Indonesia dan juga menambah dealernya untuk memudahkan konsumen mendapatkan, serta melakukan perbaikan mobil Ford.
4. Citroen
Sejarah Citroen di Indonesia
Nama Citroen ternyata sudah ada di Indonesia sejak tahun 1930-an melalui Citroen TA. Bahkan kabarnya masih ada satu unit Citroen TA milik orang Indonesia yang kondisinya masih sangat prima.
Di Indonesia, pamor mobil Citroen mulai banyak beredar di jalanan pada awal 1960-an. Saat itu biasanya Citroen dipakai diplomat atau ekspatriat Perancis. Salah satunya oleh para insinyur yang dipekerjakan dalam proyek pembangunan Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat, pada 1957-1967. Kebanyakan yang dipakai adalah Citroen DS.
Karena populasinya makin banyak, pada 1968 PT Alun resmi menjadi agen pemegang merek (APM) Citroen di Indonesia. PT Alun pun memasarkan beberapa model Citroen seperti seri GS, FAF, CX, dan BX. Dilanjutkan pada 1975, didirikan pabrik perakitan di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Sayangnya pada 1994 Citroen hengkang dari Indonesia. Padahal sejak 1991 Citroen sudah diakuisisi oleh Peugeot dan bergabung menjadi PSA Peugeot Citroen. Kemudian di 2016 PSA Peugeot Citroen berganti nama menjadi Groupe PSA (PSA Group) atau Stellantis, dengan nama resmi Peugeot SA (Peugeot Société Anonyme).
Kehadiran Citroen di Indonesia setelah dipegang Stellartis inilah diharapkan kembali mengulang kisah sukses Citroen setengah abad yang lalu.
Citroen Kini
Tepat pada 7 Desember 2022, merek mobil asal Prancis, Citroen pada akhir 2022 resmi menapaki pasar otomotif nasional melalui PT Indomobil Wahana Trada. Tak tanggung-tanggung, Citroen langsung menghadirkan tiga mobil andalannya yang terdiri dari Citroen C3, Citroen C5, dan Citroen e-C4.
Adapun untuk Citroen C3, mobil yang masuk segmen B-Hatchback ditargetkan untuk pasar Asia termasuk Indonesia. Selain C3, Citroen juga membawa C5 Aircross, dimana mobil ini merupakan mobil SUV kelas atas.
Sedangkan untuk Citroen e-C4, mobil ini masuk kategori elektrifikasi, karena sudah menggunakan basis Battery Electric Vehicle (BEV), yang digadang-gadang, jadi strategi Citroen secara global, demi lingkungan yang lebih hijau.
Yang perlu diketahui, karena PT Indomobil Wahana Trada merupakan anak perusahaan Indomobil Group, maka mereka pun dikabarkan memanfaatkan jaringan dealer yang sudah ada, khususnya untuk kegiatan after sales.
Untuk wilayah Jakarta bisa memanfaatkan jaringan after sales seperti service dan spare part yang berlokasi di Halim, Jakarta Timur. Kemungkinan tempat tersebut juga bersamaan dengan bengkel Nissan. Hal ini mengingatkan kita saat awal Nissan masuk ke Indonesia, dimana konsumen diperbolehkan untuk melakukan service di bengkel Suzuki.
Adapun untuk layanan penjualan, Citroen mengandalkan showroom digital, melalui citroen.co.id. Termasuk bisa juga melakukan pre-order serta melakukan test drive.
Meski jumlah dealer masih terbatas, pihak Citroen berjanji, bahwa sampai awal 2024 nanti, Citroen akan memiliki tujuh dealer. Bahkan hingga tahun 2027 mendatang rencananya ada 19 showroom Citroen yang tersebar di sejumlah daerah.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.