Kelebihan dan Kelemahan Hyundai Avega, Harga Rp60 Jutaan Dapat Mobil Matic?
Yongki Sanjaya · 2 Okt, 2024 16:01
0
0
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kelemahan Hyundai Avega bekas yang patut diperimbangkan sebelum kalian membeli mobil berjenis liftback yang satu ini. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, istilah liftback mungkin belum terlalu populer.
Jika dilihat dari depan, Hyundai Avega terlihat seperti sedan dengan kap mesin panjang dan memiliki kompartemen bagasi cukup lebar ke belakang. Namun ternyata, mobil ini bukanlah sedan melainkan sebuah liftback. Uniknya, jika diperhatikan lagi, pada STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) mobil tersebut tertulis Minibus, bukan Sedan.
Liftback adalah jenis mobil dengan desain perpaduan antara sedan dengan hatchback. Ini bisa kita lihat dari pintu bagasi yang engselnya ada di atas, sehingga kaca belakangnya ini ada di pintu bagasi. Jadi, desain bagasi menyatu dengan kaca belakang layaknya hatchback.
Mobil liftback memiliki keuntungan ukuran bagasi yang menjadi lebih luas dibandingkan hatchback maupun sedan. Di Indonesia tren mobil liftback sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an ketika kala itu Toyota menawarkan Corolla Liftback yang masih satu keluarga dengan Corolla Twincam.
Adapun Avega ini dirilis untuk meneruskan generasi pendahulunya yaitu Hyundai Accent Verna. Walaupun dikatakan sebagai penerus, tetap spesifikasi Avega hampir sama seperti Accent Verna.
Mobil ini tiba di Tanah AIr pada tahun 2007 yang dihadirkan dengan tipe G, GL, serta SG. Berselang dua tahun berikutnya, Avega mendapatkan facelift dengan perubahan pada bagian grill depan sedikit lekukan pada bemper depan, dan juga lampu utama yang diberi aksen smoke.
Pada tahun 2010, Hyundai Indonesia sempat memperkenalkan Avega SG Limited dan Avega Sporty yang dijual terbatas dengan beberapa tambahan aksesoris seprti bodykit serta lainnya.
Pada eranya, Avega nyaris tak punya lawan sepadan, mengingat pabrikan lain saat itu tengah gencar menawarkan model sedan ukuran compact. Misalnya Honda City, Toyota Vios, hingga Suzuki Baleno, apalagi rival-rivalnya khususnya yang menggunakan transmisi otomatis punya harga yang relatif mahal.
Namun Hyundai Avega datang dengan model yang cukup unik, bertransmisi matic dan harganya terjangkau. Sayangnya Avega liftback ini sudah dihentikan peredarannya oleh Hyundai Indonesia sejak 2012. Menyusul Grand Avega sebagai penggantinya dengan dimensi lebih besar dan mengalami banyak perubahan.
Saat ini harga Hyundai Avega liftback bekas bisa kalian beli di angka Rp 50 jutaan - Rp 70 jutaan saja. Tapi sebelum membelinya, ketahui dulu beberapa kelebihan dan kelemahan Hyundai Avega bekas berikut ini.
1. Hyundai Avega, Liftback yang Berani Tampil Beda
Desain Hyundai Avega ini cenderung berkesan elegan, dengan guratan siluet garis body yang sederhana dan tegas. Bentuk headlamp agak oval dengan grill berkelir krom, desain bemper depan juga tak banyak lekukan tajam yang membuatnya terlihat cukup elegan.
Dari sisi samping, Avega terlihat layaknya mobil sedan namun memiliki buntut bagasi yang lebih kecil. Ini dikarenakan desain untuk pintu belakang menggunakan pintu liftback sehingga bagian jendela menyatu dengan pintu bagasinya.
Supaya penampilannya lebih modis dan tidak terlalu kaku, di bagasi belakang Hyundai Avega disematkan sebuah spoiler kecil bawaan yang memberikan kesan sporty. Dengan desain yang cukup bersahaja, tak heran membuat liftback asal Korea Selatan (Korsel) yang satu ini masih tetap banyak pecintanya.
2. Kelebihan Hyundai Avega, Murah Meriah untuk Pemula
Bagi sebagian orang, mobil Korea dihargai murah karena dianggap perawatannya ribet dengan fitur ala kadarnya. Padahal, Hyundai Avega ini relatif bersahabat dari sisi harga dan fiturnya cukup oke bagi pemilik pemula.
Avega punya desain yang menarik dan tampil beda dengan gaya liftback. Lalu, harganya yang terjangkau, ditambah dengan fitur-fitur yang proper untuk mobil di jamannya membuat mobil ini cukup value for money di pasar mobil bekas.
Avega telah memiliki fitur standar seperti head unit dengan CD player sebagai fitur hiburan, berikut AC untuk penyejuk udara. Mobil ini memiliki 2 baris kursi yang dapat menampung penumpang maksimal 5 orang, untuk material joknya sendiri cukup nyaman meski masih pakai bahan fabric.
Untuk AC, Avega masih menggunakan panel analog namun telah memiliki fitur pengaturan arah semburan yang lengkap. Bahkan sistem sirkulasi udaranya telah dilengkapi dengan heater.
Untuk tambahan akomodasi, di bagian depan juga sudah ada dua cup holder yang bisa disembunyikan di bawah panel AC.
Hyundai Avega dibenamkan mesin G4EK 1.5L dengan 4 silinder segaris 12 katup SOHC berkapasitas 1.499 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal mencapai 94 PS pada putaran mesin 5.500 rpm dan torsi maksimal mencapai 132 Nm pada putaran mesin 2.900 rpm. Tenaga yang dihasilkan mesin ini akan disalurkan melalui transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 4 percepatan.
Melihat karakter mesinnya, Avega ini torsi puncaknya sudah bisa diraih pada putaran yang agak rendah. Dengan demikian, mobil ini cukup responsif untuk akselerasi awal di lalu lintas perkotaan atau ketika harus mendahului kendaraan lain.
Walau demikian, tenaga mesinnya tidak istimewa sehingga konsekuensinya konsumsi bahan bakar jadi terasa agak boros kalian menginjak pedal gas terlalu dalam demi mendapat top speed saat berkendara di jalan bebas hambatan.
4. Suspensi Cukup Nyaman untuk Berkendara Sehari-hari
Kelebihan Hyundai Avega bekas lainnya yang menambah nyaman mengendarai di perkotaan adalah adanya dukungan suspensi full independent baik di depan maupun belakang.
Suspensinya memakai MacPerson Strut di depan dan Dual Link Independent pada bagian belakang, sehingga membuat nyaman setiap penumpang jika melewati jalanan yang berlubang.
5. Banyak Bengkel Spesialis Hyundai, Perawatan Makin Mudah
Dulu, mobil Hyundai cenderung dihindari karena perawatannya relatif repot, ini karena belum banyak bengkel spesialis dan sulit mencari sparepart. Tetapi saat ini sudah banyak bengkel spesialis hanya menangani mobil-mobil Korea yaitu Hyundai dan Kia, sehingga kalian nggak perlu khawatir lagi tentang perawatannya.
Banyak bengkel spesialis dibuka di kota-kota besar hingga ke luar Jawa, terlebih adanya marketplace online memudahkan kita belanja sparepart. Kalau mau layanan yang terjamin, bengkel resmi Hyundai pun kini semakin banyak tersebar di Nusantara, tinggal kalian pilih mana yang lokasinya paling dekat.
Kelemahan Hyundai Avega
1. Kelemahan Hyundai Avega, Material Interiornya Tidak Istimewa
Ada harga ada rupa, karena banderolnya cukup murah, maka kualitas materail di kabin Avega juga sebagian besar masih memakai bahan plastik keras, serta minim komponen soft touch.
Hal lain yang agak menjengkelkan dari Hyundai Avega ini ialah pada finishing material interiornya yang cukup mudah pudar. Bisa kita lihat kalau setirnya seringkali terlihat luntur dan agak kusam warnanya bila dibandingkan dengan dashboard berkelir beige.
Ini membuat penampilan interiornya jadi kurang menarik, apalagi kalau pemilik sebelumnya juga agak jorok dalam perawatannya. Kalian yang tertarik meminang Avega bekas, mungkin perlu cat ulang dashboard dan retrim setir supaya penampilannya kembali segar.
Kelemahan lain yang dirasakan para pemilik Avega adalah soal stigma negatif mobil-mobil buatan Korea yang kurang bandel dibanding kendaraan hasil racikan pabrikan Jepang atau Eropa.
Kondisi tersebut membuat harga jual kembali mobil ini terus turun, bahkan cukup sulit untuk mencari pembelinya jika kalian hendak menjual kembali mobil tersebut.
Umumnya pemakai mobil Korea seperti Hyundai atau Kia, adalah konsumen yang juga pernah menggunakan mobil dari negara yang sama, sehingga mengerti tentang karakter dan keunggulannya.
3. Komponen Aftermarket Terbatas
Mobil-mobil Korea di era awal 2000-an memang tak sebanyak saat ini, kondisi tersebut berimbas pada komponen aftermarket yang tidak sebanyak mobil Jepang.
Hal ini terkadang membuat pemilik mobil-mobil Korea seperti Avega, harus melakukan customisasi saat menginginkan komponen bodypart atau suku cadang mesin dengan kebutuhan tertentu, misalnya untuk modifikasi.
Belum lagi referensi modifikasi untuk mobil-mobil dari negara ini juga tak sebanyak di Jepang, alhasil kalian yang gemar modif dan tampil beda dengan kendaraannya, harus punya ide kretif sendiri untuk dituangkan pada mobil tersebut.
Tak ayal, proses trial and error pun wajib dilakoni untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai apa yang diharapkan.
Spesifikasi Hyundai Avega 2007
Dimensi
Panjang
4.215 mm
Lebar
1.680 mm
Tinggi
1.395 mm
Jarak sumbu roda
2.440 mm
Jarak ke tanah
170 mm
Ukuran roda
195/55 R15
Kapasitas tangki BBM
45 liter
Mesin
Tipe mesin
G4EK SOHC 12 valve
Kapasitas silinder
1.495 cc
Jumlah silinder
4
Daya maksimum
91PS @5.500 rpm
Torsi maksimum
132 Nm @2.900 rpm
Transmisi
Manual 5-percepatan
Otomatis 4-percepatan
Sistem penggerak roda
Penggerak Roda Depan
Sasis
Suspensi depan
MacPherson Strut Independent with Coil Spring
Suspensi belakang
Dual Link Independent with Coil Spring
Rem depan
Ventilated Disc
Rem belakang
Disc
Kesimpulan
Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan Hyundai Avega bekas yang sudah dijabarkan tadi, tentinya bisa jadi bahan refrensi kalian sebelum memutuskan untuk membelinya.
Liftback Korea yang satu ini memang menarik untuk dimiliki lantaran harganya erjangkau dan cukup nyaman buat harian.
Namun lantaran populasinya yang kian berkurang, kalian juga harus pintar-pintar memilih bengkel spesialis dan toko onderdil yang menjual kebuuhan perawatan kendaraan tersebut.
Kelebihan dan kelemahan Hyundai Avega bekas
Kelebihan:
Desain menarik dan cukup unik
Harga terjangkau
Mesin rosponsif
Suspensi nyaman
Perawatan mudah
Kelemahan:
Material interior
Harga jual kembali
Komponen aftermarket terbatas
FAQ
Hyundai Avega pertama kali dirilis tahun berapa?
Hyundai Avega liftback pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2007 dengan tiga tipe varian, G, GL, serta SG.
Hyundai Avega pakai mesin berapa cc?
Seluruh varian Hyundai Avega menggunakan mesin G4EK 1.500 cc 4 silinder SOHC bertenaga 94 PS dengan torsi 132 Nm.
Berapa harga Hyundai Avega bekas 2012?
Hyundai Avega 2012 merupakan Avega liftback terakhir di Indonesia yang kini harga bekasnya di kisaran Rp 50 juta hingga Rp 65 juta.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra