Kelebihan dan Kelemahan Mitsubishi Galant Hiu, Sedan Gaulnya Anak 90-an
Yongki Sanjaya · 18 Des, 2023 19:03
0
0
Mitsubishi Galant EA5 yang di Indonesia lebih familiar dengan sebutan Mitsubishi Galant Hiu, sejatinya merupakan generasi kedelapan dari Mitsubishi Galant selama kiprahnya di seluruh dunia.
Usianya cukup lama yakni lahir di 1996 kemudian baru dihentikan produksinya pada tahun 2006, mobil ini juga sempat meraih predikat Car of the Year di Jepang dua kali berturut-turut periode 1996-1997.
Namun untuk pasar Indonesia, Mitsubishi Galant baru hadir tahun 1993 melalui Galant generasi ketujuh yang kerap disebut Galant Paus atau Galant Lele akibat mobil ini punya lekukan bodi yang membulat.
Ya, di era 90-an memang menjadi salah satu masa terbaik dalam dunia otomotif nasional khususnya sedan-sedan yang menjamur kala itu.
Populasi sedan yang cukup berjaya dan banyak ditemui sedan keren yang jadi simbol status anak muda, menjadikan Galant generasi kedelapan juga akhirnya masuk ke Indonesia.
Galant generasi kedua di Indonesia ini kemudian dikenal sebagai Mitsubishi Galant Hiu, akibat fascia depannya yang mirip moncong bibir predator lautan tersebut.
Secara segmentasi, Galant Hiu ini sebenarnya merupakan sedan medium yang setara dengan Toyota Camry dan Honda Accord.
Tidak seperti dua kompetitornya, Galant memiliki karakter yang cukup berbeda dengan desain yang agresif, ditopang performa mesin responsif membuat Galant ini cenderung memiliki karakter sebagai sedan sport.
Mitsubishi Galant Hiu ini pertama kali hadir pada 1998 dan kisahnya benar-benar berakhir pada 2005.
Setelahnya, Mitsubishi dalam hal ini PT Krama Yudha Tiga Berlian selaku agen pemegang merek, tak lagi menjual Galant di Indonesia.
Tetapi meskipun sudah lebih dari 20 tahun dan tak lagi diberlanjut, desainnya yang agresif masih belum usang serta tetap mendapat tempat di hati anak muda Indonesia.
Hal yang cukup menarik, Galant generasi ke-8 ini hanya diproduksi di lima tempat di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia.
Lokasinya antara lain di Okazaki (Jepang), Pademangan (Indonesia), Cainta (Filipina), Illinois (Amerika Serikat), dan Yang Mei (Taiwan).
Kini, Mitsubishi Galant Hiu harga bekasnya cukup terjangkau, pasaran sedan ini ada di kisaran harga Rp40 juta sampai 60 jutaan tergantung kondisi.
Lantas, apa sih kelebihan dan kelemahan Mitsubishi Galant Hiu ini? Mari kita kupas lebih mendalam.
Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, mobil ini sudah berusia puluhan tahun namun tetap disukai sebagian pecinta otomotif.
Hal itu karena Galant generasi ke delapan ini punya beberapa daya tarik terutama dalam hal performa mesinnya.
1. Sedan Medium dengan Performa Agresif
Hal pertama dan utama yang membuat pesona Mitsubishi Galant Hiu ini tetap memikat hingga sekarang ialah soal performa.
Mesin V6 di balik kap depan siap membuai pengemudi dalam degup adrenalin, ini akibat sumber tenaga yang berasal dari mesin ECI SOHC 2.5 Liter Multi 24 Valve.
Dapur pacunya dapat menghasilkan daya maksimal 165 PS dan torsi puncaknya adalah 223 Nm yang disalurkan ke roda depan.
Galant EA5 ini tersedia dalam pilihan transmisi manual 5 speed dan otomatis 4 speed serta diklaim memiliki akselerasi 0-100 Km/jam di bawah 10 detik, dengan kecepatan maksimum 215 Km/jam.
Cukup fantastis untuk masa tersebut!
Karena bodi yang lebih ringan serta transmisi otomatis yang lebih pintar membuatnya mampu mengimbangi Infiniti i30, Toyota Crown 2ZJ atau BMW 530i V8 yang menyentuh angka 200 PS saat di atas aspal.
Kasta Mitsubishi Galant sebagai sedan medium tentu harus didukung dengan kabin yang nyaman juga fitur modern pada masanya.
Kenyamanan dalam kabin ditunjang oleh jok dengan bahan wool, atau menggunakan leather.
Sedikit disayangkan, fitur pengaturan jok masih serba manual, jok depan menggunakan knop putar yang dapat digunakan sebagai pengatur ketinggian.
Padahal Honda Accord Cielo sudah memakai sistem elektrik.
Untuk fitur hiburannya masih pakai kaset dipadukan dengan radio FM, menariknya adalah untuk sistem climate control telah diberikan pengaturan elektrik dipadukan dengan layar monokrom untuk memberikan informasi suhu dan arah hembusan angin.
Makin elegan, terdapat panel kayu dikonsol tengah dan sekeliling kisi AC.
Adapun fitur pendukung lainnya yang menjadi standar di Galant Hiu yaitu power window, pengaturan spion elektrik, airbag di pengemudi saja, central door lock, dan juga tilt steering.
Selain itu, dengan bodi yang panjang membuat ruang kabin Galant Hiu harus diakui sangat lapang, bahkan sampai jok baris kedua.
3. Handling Mitsubishi Galant, Nyaman dan Responsif
Sejatinya sebagai sebuah sedan medium, kenyamanan adalah faktor penting yang harus jadi keunggulan, kubu Tiga Berlian pun tentu tidak melupakan hal tersebut.
Keunggulan lain mobil ini terletak pada handling yang luar biasa.
Dengan menggunakan suspensi multilink dan stabilizer bar baik di bagian depan maupun belakang, mobil ini mampu memberikan keseimbangan yang optimal antara kenyamanan dan performa.
Penggunaan teknologi ini membuat mobil tetap nyaman di berbagai kondisi jalan, sementara tetap memberikan kestabilan yang diinginkan saat berkendara.
Tidak hanya itu, sistem pengereman mobil ini juga patut diperhitungkan karena telah dilengkapi dengan peranti ABS dan rem cakram di keempat rodanya guna memberikan respons cepat dan efisien, serta meningkatkan keamanan selama perjalanan.
Kelemahan Mitsubishi Galant Gen-8
Nah kalau tadi kita sudah bahas mengenai apa saja kelebihan Mitsubishi Galant Hiu, kini saatnya mengorek apa yang harus dipertimbangkan sebelum membeli mobil sedan berlogo Tiga Berlian yang satu ini.
1. Tenaga Besar Minumnya Rakus
Mitsubishi Galant Hiu ini termasuk sedan yang minim masalah berat.
Masalah yang mungkin bakal sering dihadapi oleh pengguna biasanya seputar konsumsi bahan bakar yang boros.
Ini karena Galant mesinnya 6-silinder 2.500 cc, sehingga butuh asupan bensin lebih besar daripada mesin 4 silinder berkapasitas kecil seperti city car.
Tentunya jika Anda mencari mobil perkotaan yang efisien dalam pemakaian bahan bakar, Galant bukan jawabannya.
Tapi jika suka menikmati kesenangan berkendara dengan tenaga mesin yang masih bisa diadu dengan mobil-mobil masa kini, maka pertimbangkan sedan yang satu ini.
3. Waspada Penyakit Khas Galant Hiu, Meski Bisa Diantisipasi
Kelemahan lainnya yaitu berasal dari hal sepele, misalnya ECU rentan mengalami korsleting listrik.
Penyebabnya karena posisinya ada di bawah kotak evaporator AC, sehingga membuatnya rentan terhadap tetesan air.
Ini sering terjadi bila jika saluran pembuangan AC tersumbat.
Tetesan air akan mengenai soket ECU sehingga mudah terjadi hubungan pendek.
Untuk itu, sebaiknya kamu perlu membungkus ECU agar terhindar dari tetesan air AC.
Masalah berikutnya yang bisa terjadi pada Galant Hiu yaitu Idle-up AC kerap rusak.
Cirinya, putaran mesin tidak naik saat AC diaktifkan, penyebabnya karena saringan udara yang jarang dibersihkan atau diganti secara rutin.
Masalah terakhir yang sempat jadi isu utama pada Galant ST, alias Hiu ini antara lain ball joint roda depan yang memiliki celah terlalu besar sehingga rentan kemasukan air.
Kasus ini bahkan membuat PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors melakukan recall di tahun 2001 terhadap Galant keluaran awal (1998).
Sebaiknya, periksa komponen ini ke bengkel spesialis Mitsubishi untuk memastikan apakah dulu sudah diganti saat recall campaign atau belum.
Kesimpulan
Dengan beberapa kelebihan Mitsubishi Galant Hiu yang pernah ditawarkan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) saat itu memang terlihat lebih unggul dibanding sedan-sedan Jepang lain di eranya.
Namun perlu juga perhatikan beberapa kelemahan dari Galant generasi kedelapan ini, mengingat usianya yang sudah lebih dari dua dekade tentu akan ada sejumlah komponen yang sudah wajib dilakukan peremajaan.
Lantas perhatikan juga tentang pajak tahunannya yang masih cukup tinggi, serta efisiensi bahan bakarnya yang kurang baik.
Namun itu sepadan dengan kenikmatan berkendara yang ditawarkan serta harga bekasnya yang makin terjangkau.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra