Kelebihan dan Kelemahan Teknologi Spion Kamera di Bus, Makin Populer di Indonesia

Selama ini yang kita sering jumpai dari suatu bus yaitu spion berupa kaca cermin cembung biasa yang terpasang di sisi luar untuk melihat sisi belakang. Namun seiring perkembangan zaman, fitur spion kendaraan semakin canggih lagi karena memakai teknologi spion kamera. Teknologi ini sudah menjadi suatu standar di bus Eropa dan mulai diaplikasikan di bus yang ada di Indonesia. 

Karoseri pertama yang menggunakan spion kamera yaitu Tentrem yang dipasangkan pada body model Avante D1. Bus ini kemudian dibeli dan dioperasikan oleh perusahaan otobus Harapan Jaya untuk trayek antar kota antar provinsi. Adanya inovasi ini ditujukan untuk kemajuan transportasi bus supaya makin aman dan nyaman. 

Adapun body Avante D1 dengan konsep UHD yang digunakan sebagai basis busnya ini ditopang oleh sasis Scania K410 yang sudah dilengkapi dengan sistem suspensi udara. Bus ini terlihat seperti memiliki dua lantai atau biasa disebut dengan double decker. Akan tetapi, yang bisa digunakan duduk oleh penumpang adalah bagian deck atas karena dek bawah seluruhnya digunakan sebagai bagasi barang. 

Keunikan bodi Avante D1 ini, kamu tidak akan menemukan spion tanduk biasa yang seringkali ditemui pada bus. Sebagai gantinya, kamu akan menemukan kamera yang terpasang pada sisi kanan dan kiri bagian depan bus. 

Spion Kamera di Bus Tak Menyalahi Regulasi

Kaca spion dengan kamera CCTV (Closed Circuit Television) di masa depan akan menjadi tren baru di segmen industri bus. Kamera ini akan memberikan fungsi layaknya kaca spion dengan menampilkan kondisi luar melalui dua layar digital yang ada di sisi kanan dan kiri pengemudi. 

Ketentuan penggunaan kaca spion kendaraan bermotor di Indonesia tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan. Dalam Pasal 37 disebutkan:

Kaca spion Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf b harus memenuhi persyaratan:

a. berjumlah 2 (dua) buah atau lebih; dan

b. dibuat dari kaca atau bahan lain yang dipasang pada posisi yang dapat memberikan pandangan ke arah samping dan belakang dengan jelas tanpa mengubah jarak dan bentuk objek yang terlihat. 

Dari pasal tersebut, tercantum pernyataan 'bahan lain yang dipasang pada posisi yang dapat memberikan pandangan ke arah samping dan belakang', sehingga penggunaan kamera untuk pengganti kaca spion konvensional tidak menyalahi aturan yang telah berlaku. 

Pemasangan spion kamera membuat kendaraan jadi tampak bersih di bagian depan, lantaran tidak adanya kaca spion konvensional yang besar. 

Lantas, apa kelebihan dan kelemahan sistem spion kamera yang kini mulai banyak diaplikasikan oleh pihak karoseri lokal di Indonesia ini? Mari kita bahas lebih mendalam. 

Keunggulan Teknologi Spion Kamera di Bus, Canggih dan Banyak Manfaat

Sistem kamera untuk spion tentunya sudah dirancang agar bisa lebih baik lagi kemampuannya daripada spion konvensional. Kelebihannya yaitu pada daya jangkau sudut pengambilan kamera yang lebih luas supaya mengurangi blind spot bus tersebut.

Untuk spion kamera ini didukung kamera jarak dekat dan kamera dengan angle lebar beresolusi tinggi untuk merekam situasi di sisi samping dan belakang kendaraan. Sebagai contoh, teknologi yang digunakan oleh karoseri tentrem memakai kamera 360 derajat yang membuat kondisi sekeliling bus bisa dipantau dengan mudah oleh pengemudi.

Sistem canggih pada kamera yang digunakan tersebut secara otomatis akan menyaring gangguan dalam proses perekaman yang dilakukan kamera. Jadi, kamera beresolusi tinggi akan mengoptimalkan kontras dan kecerahan meskipun mengemudi di tempat minim cahaya atau kegelapan malam sekalipun. Hasilnya, tangkapan gambar di spion kamera lebih bisa terlihat jelas di malam hari daripada spion biasa.

Untuk melihat hasil rekaman kamera, sudah disediakan layar lcd persegi panjang (potrait) yang diletakkan di sudut kiri dan kanan depan kabin bus. Ini pun jadi lebih aman dan nyaman karena posisinya yang lebih dekat dengan pengemudi bus.

Bentuknya yang kecil juga tidak mempengaruhi aerodinamika dari bus tersebut, karena hambatan angin akan berkurang. Selain itu, ukuran kamera yang mungil juga lebih aman dari risiko terbentur saat bus bermanuver.

Sebagaimana kita ketahui, spion model tanduk ini ukurannya cukup besar dan panjang, sehingga membuat bus sulit bermanuver di lokasi yang sempit. Tak jarang, spion bus tersangkut atau mengalami benturan akibat sempitnya ruang untuk bermanuver. 

Kelemahan Spion Kamera, Masih Banyak yang Asing dengan Teknologinya

Dengan teknologi yang ditawarkan, mirrorcam ini juga tak lepas dari kelemahan yang perlu kita ketahui. Kelemahannya yaitu karena bentuknya yang kecil membuat penampilan bus jadi aneh dan kurang menarik. Ini cuma masalah selera, karena kebiasaan kita yang setiap hari melihat bus dengan spion tanduk.

Untuk mengatasinya, bisa memakai cara seperti di bus garapan karoseri Marcopolo di Brasil. Kamera diletakkan di tangkai atau gagang yang posisinya lebih maju, seperti kaca spion konvensional. Jadi, masih ada aksen tanduk yang membuat bagian muka jadi tidak polosan. 

Kelemahan lainnya ialah harganya yang dinilai lebih mahal dari spion konvensional karena peranti elektronik yang jauh lebih banyak dan canggih. Busnya perlu dipasangkan kamera resolusi tinggi di bagian kiri-kanan depan, tengah kiri-kanan hingga bagian belakang. Belum lagi perlu menyediakan kabel yang proper hingga layar monitor LCD.

Dikutip dari Kompas, satu set spion kamera, harganya masih sekitar Rp 15 juta sampai Rp 20 jutaan. Selain itu ada juga yang harganya lebih mahal dengan resolusi gambar yang lebih baik lagi. Harga segitu masih jauh lebih mahal dari spion tanduk, yang menurut informasi awak bus, dijual kisaran Rp12 jutaan.