Saat itu animo masyarakat Indonesia terhadap H-1 cukup besar, sampai-sampai pada 2010 PT Hyundai Motor Indonesia (HMI) selaku agen pemegang merek kendaraan Hyundai di Tanah Air saat itu, melakukan produksi H-1 secara CKD (Completely Knock Down) di pabrik yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi - Jawa Barat.
Bahkan H-1 buatan Bekasi saat itu dipercaya untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke beberapa negara di dunia.
Selain mobil keluarga, H-1 juga sempat dimanfaatkan sebagai kendaraan travel mauipun ambulance namun dengan nama Starex dan Mover.
Oh iya, H-1 untuk pasar Tanah Air sempat mendapatkan beberapa kali improvement secara minor change.
Sebagai informasi, pasaran harga bekas Hyundai H-1 kini ditawarkan mulai dari Rp100 jutaan kecil hingga Rp300 jutaan tergantung kondisi, tahun dan juga tipe.
Untuk mengetahui perbedaan tipe Elegance, XG dan Royale pada mobil ini, simak ulasan berikut.
Perbedaan Hyundai H-1 Elegance, XG dan Royale pada Tampilan Luar
Tampilan samping Hyundai H-1 Royale
Secara tampilan luar Hyundai H-1 tipe Elegance, XG dan Royale terlihat sama.
Ketiganya juga dibekali foglamp yang dapat memberikan kemudahan ketika berkendara di malam hari.
Begitupun di bagian belakang ketiga varian ini sudah dilengkapi spoiler, dan wiper.
Sebagai pembeda, tipe terbawahnya Elegance gunakan velg berukuran 16 inci, sedangkan dua tipe diatasnya mengaplikasikan velg 18 inci dan 17 inci untuk generasi terakhirnya yang menggunakan lampu utama model sipit.
Perbedaan lainnya pun terletak pada pintu bagian tengah, yang mana tipe XG sudah dilengkapi power sliding door di sebelah kiri dan double sliding door untuk tipe Royale.
Selain itu untuk varian teratas spionnya sudah dibekali fitur Auto Folding Mirror, yang dapat membuka atau melipat spion samping secara otomatis hanya dengan menekan tombol.
Tipe Royale Dibekali Jok Pilot Seat yang Dapat Diputar 180 Derajat
Jok pilot seat Hyundai H-1 Royale
Punya tiga varian yang ditawarkan, yakni Elegance, XG dan juga Royale, untuk kapasitas daya tampungnya tipe Elegance mampu membawa 12 orang sekaligus, XG 9 orang dan Royale 8 orang.
Dapat membawa orang banyak, keunggulan lainnya mobil ini juga bisa dimuati barang dengan jumlah banyak sehingga tidak perlu khawatir saat berpergian.
Khusus tipe Royale, jok baris keduanya menganut model pilot seat yang bisa diputar 180 derajat menghadap ke penumpang belakang.
Pada versi updatenya, pengaturan joknya bisa dikendalikan secara otomatis menggunakan tombol serta adanya legrest.
Oh iya, setiap barisnya mobil ini menawarkan kabin serta headroom yang rata, sehingga jok paling belakang cocok disinggahi penumpang dewasa tanpa mengurangi rasa nyaman.
Memiliki kapasitas tempat duduk banyak, H-1 tipe Elegance cocok digunakan bagi keluarga yang mempunyai jumlah anggota banyak.
Sedangkan tipe XG dan Royale cocok untuk keluarga yang mengutamakan kenyamanan berkendara serta ruang kabin lebih luas.
Tampilan dashboard tipe Royale
Perbedaan lain juga terletak pada area dashboard.
Dimana tipe GX dan Royale mendapatkan asken wood panel yang meningkatkan kesan mewah pada mobil ini.
Selain itu juga kedua tipe ini sudah dilengkapi sistem audio speaker three-way dan roof mounted LCD monitor, ada pula ambient light multi color untuk generasi terakhirnya.
Fitur hiburan yang digunakan tipe teratasnya menggunakan head unit layar sentuh yang menudukung format DVD, mp3, radio, serta i-Pod ready.
Terasa ergonomis, tipe teratasnya memperoleh tambahan switch control steering wheel yang memudahkan pengemudi ketika melakukan pengaturan fitur.
Fitur Keselamatan Tipe GX dan Royale Lebih Komplit
Hyundai H-1 Royale lansiran 2018
Menyoal keselamatan berkendara, Hyundai H-1 untuk semua variannya didukung dengan ABS, Electronic Stability Program (ESP) serta rem cakram di semua roda.
Untuk H-1 tipe XG dan Royale lansiran 2018 ke atas sudah dilengkapi Hill Start Assist, rear view camera, serta rear sensor parking yang akan mengawasi pengemudi ketika mendeteksi halangan atau objek lain yang berada di belakang mobil yang tak terlihat bagi pengemudi.
Sebagai pembeda, tipe XG dan Royale mendapatkan dua airbag di depan, sedangkan tipe Elegance hanya satu di bagian pengemudi.
Tipe Royale Gunakan Mesin Bensin 2.4L
Mesin bensin 2.4L MPI
Saat pertama kali diluncurkan, tipe Royale andalkan mesin bensin 2.4L MPI 2.359 cc Theta II yang dapat menghasilkan tenaga 175 PS di 6.000 rpm dengan torsi 228 Nm pada 4.200 rpm.
Sedangkan tipe XG dan Elegance disematkan mesin diesel A2 2.5 CRDI VGT berkapasitas 2.497 cc yang mampu melecutkan tenaga 170 PS di 3.800 rpm serta torsi maksimumnya mencapai 392 Nm pada putaran 2.000-2.500 rpm.
Pada awal kali meluncur tipe Elegance dipadukan transmisi manual, sedangkan kedua tipe diatasnya andalkan transmisi matic shiftronic yang dapat memindahkan gigi secara manual sesuai kebutuhan pengendara.
Kemudian pada versi penyegaran, tipe Royale mendapat pilihan mesin diesel yang juga digunakan tipe XG.
Sedangkan varian bawahnya tidak lagi menggunakan transmisi manual, melainkan otomatis 4-percepatan.
Gunakan Penggerak Roda Belakang, Mesin Dieselnya Irit Bahan Bakar
Tampilan belakang H-1
Hyundai H-1 dengan mesin diesel banyak dicari hingga saat ini lantaran selain tangguh, untuk konsumsi bahan bakarnya terbilang irit.
Disebutkan melalui forum, untuk konsumsi BBM mesin diesel dapat menempuh jarak 11-km/liter penggunaan dalam kota dan 12-13 km/liter pemakaian luar kotanya.
Selain irit bahan bakar, mesin dieselnya cukup bertenaga dan responsif lantaran didukung dengan teknologi VGT (Variable Geometry Turbo)
Berbeda dengan varian diesel, untuk mesin bensinnya terasa lemot pada tarikan bawah.
Tak hanya itu, mengenai penggunaan bahan bakarnya pun terbilang boros.
Tak sedikit yang menyebutkan untuk penggunaan dalam kotanya varian bensin hanya sanggup menempuh jarak 7-8 km/liter dan 10-11 km/liter ketika mobil digunakan berpergian ke luar kota.
Tidak dimiliki MPV premium kebanyakan, mobil ini menggunakan sistem penggerak roda belakang (RWD) yang memudahkan pengguna ketika melewati jalan menanjak dan menurun.
Dengan radius putar yang kecil tentunya memudahkan pengemudi ketika manuver atau melakukan putar balik (U turn).
Namun untuk kekurangannya mobil ini terletak pada bagian suspensinya.
Menggunakan suspensi berjeniskan MacPherson Strut di depan dan Rigid Axle 5 Link di roda belakang, karakter yang dihasilkan dari suspensinya tersebut cenderung stiff ketika melewati jalan dengan aspal tidak rata.
Selain memiliki bantingan yang terbilang keras, mobil ini kerap menimbulkan gejala body roll saat dipacu dalam kecepatan tinggi.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.