FEEDBACK

Ketika Nissan Skyline GT-R R32 Berubah Jadi EV, Menarik atau Mimpi Buruk?

Prasetyo · 15 Jan, 2025 05:02

nissan skyline gt-r r32 ev

Nissan Skyline GT-R R32 EV ini bukan sekedar ditambahkan kata "EV" di depannya. Namun mobil ini benar-benar berubah total jadi Godzilla listrik.

Nissan Skyline GT-R R32 sudah pasti sebuah mobil yang sangat dihafal oleh para car enthusiast. Sebab inilah satu dari beberapa generasi GT-R yang ikonik dari Nissan.

Kabar baiknya, Nissan Skyline GT-R R32 sekarang bangkit lagi, dengan perawakan yang sama dengan saat pertama kali muncul di 1989. Tapi kabar lainnya, mobil ini bukan dipersenjatai dengan mesin RB26DETT, tapi diganti motor electric dan baterai listrik.

Entah ini menjadi kabar baik atau malah kabar buruk, namun saat perhelatan Tokyo Auto Salon 2025, Nissan secara resmi memperkenalkan Skyline GT-R R32 tapi yang sudah dikonversi jadi mobil listrik. Unit tersebut dinamakan Nissan Skyline GT-R R32 EV.

Nissan Skyline GT-R R32 EV

Tampil perdana di Tokyo Auto Salon 2025

Sebenarnya, ini bukan kali pertama muncul rumor akan hadir Nissan GT-R versi setrum. Kabar Godzilla akan berubah jadi belut listrik itu sudah berhembus sejak Maret 2023. Bahkan sempat diprediksi Nissan GT-R generasi berikutnya adalah yang menjadi langkah awal pabrikan Jepang itu untuk beralih ke segmen elektrifikasi di kelas sport car.

Tapi ternyata, gosip itu diwujudkan secara nyata, namun yang menggemparkan adalan Nissan menggunakan bodi asli dari salah satu warisan mobil sport ikonik di era 1990-an tersebut. Lantas seperti apa Nissan Skyline GT-R R32 EV 2025 ini? Yuk kita kulik spesifikasinya.

Baca juga: Tak Kalah dengan Toyota AE86, Nissan Skyline GT-R R32 Bangkit Menggunakan Tenaga Listrik

Nissan Skyline GT-R R32 EV Ambisi di Segmen Elektrifikasi

nissan skyline gt-r r32 ev

Godzilla berubah jadi listrik

Kalau membahas mengenai mobil elektrifikasi termasuk kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV), Nissan sebenarnya cukup ahli di segmen ini. Bagaimana tidak, mereka sudah berhasil mengembangkan Tama EV sebagai mobil listrik sejak 1947.

Sata itu perusahaan berpikir untuk menghadirkan kendaraan dengan sumber bahan bakar alternatif. Mengingat pasca Perang Dunia, kondisi kala itu adalah terjadi kelangkaan minyak dunia. Sementara tenaga hidroelektrik berlimpah. Alhasil pemerintah Jepang mengajak berbagai perusahaan untuk mengembangkan sumber energi alternatif ini.

Nissan Tama EV adalah mobil listrik dengan ukuran cukup compact yang didesain sebagai angkutan umum seperti taksi. Baterainya dibuat dari bahan baku timbal asam, namun sudah mampu digunakan sejauh 96 kilometer (km) dalam sekali pemakaian.

nissan skyline gt-r r32 ev

Tama EV, mobil listrik pertama Nissan

Pasca Tama EV, Nissan terus mengembangkan mobil-mobil listrik lainnya. Sampai akhirnya Nissan Leaf hadir sebagai mobil listrik pertama dari pabrikan ini yang diproduksi massal dan bisa dibeli oleh perorangan.

Berbekal pengalaman panjang itulah, Ryozo Hikaru sebagai Chief Powertrain Systems Specialist Nissan menilai tidak ada salahnya mengubah sesuatu yang legendaris kepada masa depan. Ia bahkan mengatakan jika ada dua elemen kunci mengapa GT-R R32 yang dipilih untuk proyek konversi listrik ini.

"Yang pertama adalah kecepatannya yang tak tertandingi, yang memungkinkan mobil ini selalu mendominasi dalam banyak balapan dan menjadi ciri khasnya selama puluhan tahun. Kedua dan yang sama pentingnya, adalah kenikmatan berkendara. Bagi saya, ini adalah poin penting. Relatif mudah untuk membuat mobil cepat dengan komponen listrik," sebut Hiraku.

nissan skyline gt-r r32 ev

Lubang tangki bensin diganti port charger daya listrik baterai

Kedua elemen dasar itulah yang kemudian oleh Hikaru diterjemahkan secara detil kepada para teknisi di tim yang ia bentuk. Tujuannya untuk melihat setiap cela potensi dari R32 GT-R yang sudah berusia 30 tahun, kemudian dikonversi menjadi mobil listrik, dan menjajalnya di test track Nissan di Tochigi, Jepang.

"Mengemudikan mobil ini menghadirkan kegembiraan yang sama sekali berbeda. Beberapa anggota tim yang lebih muda juga sudah mengendarai R32 ini, dan tanggapan mereka serempak sama: 'Ini lebih menyenangkan!'" tegas Hikaru.

Dirinya juga menyebut, tujuan utama untuk melahirkan Godzilla listrik adalah untuk mempertahankan legenda R32 tapi tanpa mesin ICE. Mobil ini juga diklaim oleh Hikaru akan tetap menyajikan kesenangan berkendara sebagaimana unit yang dibuat pertama kali.

Terkait deru suara mesin 6 silinder yang hilang, ia pun memastikan penggemarnya jangan kecewa dulu. Sebab timnya sudah mengganti dengan suara buatan yang disambung dengan speaker di dalam kabin.

Baca juga: Segini Biaya Service Nissan Serena e-Power di Bengkel Resmi, Mobil listrik yang Nggak Perlu Ngecas

Tuai Berbagai Kritikan

nissan skyline gt-r r32 ev

Dijanjikan tetap memiliki pengalaman berkendara yang menyenangkan

Meskipun Hikaru begitu antusias dengan project R32 Ev tersebut, namun orang yang mengembangkan sistem e-4ORCE di Nissan Ariya itu juga tak menampik bakal ada kontroversi atas perbuatannya. Terlebih lagi, dia juga merupakan satu dari beberapa engineer yang pernah mengembangkan R32 asli puluhan tahun lalu.

Sebagai tim RnD GT-R R32, penggemar Nissan GT-R, sampai pemilik Skyline GT-r R32, Hikaru memahami bahwa proyek ini akan sangat antusias sekaligus kontroversial. Namun ia tetap memiliki alasan khusus mengapa dipilih R32 bukan mobil Nissan yang lain untuk dikonversi menjadi mobil listrik.

"GT-R R32 memiliki tempat khusus di hati saya. Mobil ini memulai debutnya saat saya bergabung dengan Nissan dan mencerminkan mimpi serta harapan untuk industri dan juga pecinta otomotif. Saya akan mengatakan bahwa R32 GT-R adalah mobil yang terhebat sepanjang masa," kata dia.

nissan skyline gt-r r32 ev

Ferrari Testarossa yang sudah dikonversi jadi EV

Sebenarnya, aksi mengubah mobil lawas menjadi kendaraan elektrik bertenaga baterai bukan kali pertama. Mungkin kalian pernah membaca ada pihak yang mengubah Volkswagen (VW) klasik menjadi sebuah EV. Lantas ada pula MINI yang tak lagi bermesin bensin. Sampai ada Ferrari Testarossa yang sudah membutuhkan daya listrik untuk sumber penggeraknya.

Beberapa pihak menghargai konversi ini karena dianggap sebuah terobosan teknologi modern, namun tetap mempertahankan heritage dari kendaraan tersebut. Tapi sebagian yang lain menilai, jika menghilangkan suara mesin yang merdu dari dua lubang knalpot diganti desingan kumparan motor listrik adalah mimpi buruk.

Termasuk juga pada kasus Nissan Skyline GT-R R32 EV. Ketika mobil ini tampil di Tokyo Auto Salon 2025, lantas video official diunggah di akun Youtube Nissan, para penggemarnya langsung membanjiri kolom komentar.

Sebagian besar menyebut kalau proyek ini adalah sesuatu yang tidak menghargai warisan budaya otomotif. Mengubah sebuah GT-R R32 adalah contoh yang salah. Godzilla harus tetap mempertahankan jati dirinya sebagai mobil sport jalan raya yang meraung-raung di jalanan.

Baca juga: Carlos Ghosn Ragukan Kolaborasi Nissan dan Honda Bisa Berlangsung Lama

Spesifikasi Nissan Skyline GT-R R32 EV

nissan skyline gt-r r32 ev

Satu set mesin RB26DETT yang legendaris ini diganti motor listrik

Secara estetika, tampak dari luar mobil listrik ini memang tak ada yang berubah signifikan dari sebuah R32 lansiran 1989. Warna bodinya pun disesuaikan dengan hero color unit perdananya saat itu, yakni Gunmetal Grey.

Fascia depan juga tetap sama, bentuk grill masih dipertahankan, lengkung bonet juga serupa, sampai lampu depan dan belakang, serta rear wing juga masih ada. Bedanya hanya di komponen-komponen teknis.

Misalnya R32 EV ini pakai velg dan ban lebih besar. Jika mobil aslinya pakai ukuran 16 inci, maka yang versi EV jadi tersemat ban ring 18. Lantas dipadankan pula dengan diskbrake dan kaliper rem diameter yang lebih besar.

Tentu ubahan paling utama ada di balik kap mesin. Rb26DETT dari aslinya sudah diangkat, berikut wiring dan juga ECU. Gantinya dua unit motor listrik yang terpasang untuk menggerakkan masing-masing poros roda depan dan belakang. Motor kembar tersebut diklaim bisa menghasilkan tenaga puncak 435 PS dengan torsi 680 Nm. Itu berarti dua kali lipat lebih besar dari mesin R32.

nissan skyline gt-r r32 ev

Velg dan disc brake lebih besar dari aslinya

Untuk menggerakkan motor tersebut terdapat baterai berukuran 62 kWh. Baterai yang sama dengan kepunyaan Nissan Leaf Nismo RC02 ini ditempatkan di bawah jok penumpang belakang. Konsekuensinya, beban mobil ini bertambah sekitar 370 kg dibanding bonbot R32 aslinya.

Satu dari beberapa keunggulan R32 adalah sistem penggerak All Wheel Drive di mobil ini yang dinamakan ATTESA E-TS. Namun pihak engineer kini memasukkan beberapa komponen hidrolik elektrik AWD. Sistem ini berhasil membagi torsi 50:50 antara roda depan dan roda belakang.

Keberhasilan distribusi tenaga yang merata itu juga ditopang berkat pemakaian dua motor lsitrik yang menggunakan berbagai sensor modern pada sistem penggerak rodanya. Tapi yang unik, R32 EV ini tidak memiliki transmisi.

Gantinya hanya tuas Drive, Reverse, dan Parking seperti layaknya mobil listrik lain. Tetapi untuk memberikan sensasi berkendara yang sama dengan R32 asli, ditambahkan fitur paddle shift yang dikombinasikan sistem kopling hidrolis elektrik.

nissan skyline gt-r r32 ev

Tampilan kokpit dipertahankan seperti aslinya, hanya transmisi yang berubah

Hikaru menjelaskan, tantangan dalam mengembangkan mobil ini adalah membangun sebuah mobil listrik yang menyenangkan untuk dikendarai, bukan seperti mobil listrik kebanyakan. Soal menyelaraskan rasio tenaga dan bobot mobil agar didapat hasil yang seimbang adalah hal yang lebih mudah dilakukan pada motor listrik, karena semuanya diatur secara elektrik.

"Tapi aspek penting di mobil ini adalah bagaimana mobil bisa berinteraksi dengan pengemudi. Misalnya ketika pengemudi ingin mobil melakukan respon yang cepat. Hal itu akan menciptakan pengalaman berkendara yang benar-benar menarik. Feedback mobil terhadap pengemudi juga merupakan hal yang penting," sebutnya.

Setelah mobil ini jadi, Nissan Skyline GT-r R32 EV pun diuji langsung oleh testter Nissan, Hiroyoshi Kato. Kato yang juga menjadi tester untuk GT-R R32 pada 1989 silam diminta menyelami dengan detil versi listriknya itu. Kato pun memuji apa yang telah dilakukan oleh Nissan.

nissan skyline gt-r r32 ev

Jok Recaro

"Teknologi otomotif akan terus berkembang dan seiring perkembangannya, beberapa aspek berkendara mungkin tak terelakkan akan hilang, sementara yang lain layak dipertahankan. Saya sangat yakin bahwa kenikmatan berkendara mobil ikonik seperti R32 GT-R adalah warisan yang layak dijaga untuk generasi mendatang dengan cara mengikuti perkembangan teknologi," tutup Hikaru.

Sayangnya baik Hikaru maupun Nissan menolak untuk mengembangkan GT-R R32 EV ini untuk konsumsi massal. Tapi bukan tidak mungkin, teknologi ini akan diadopsi oleh Honda, setelah Nissan mengumumkan kemitraan dengan pabrikan berlogo H itu.

Perbandingan Spesifikasi
  GT-R R32 1989 GT-R R32 EV 2025
Dimensi
Panjang 4.545 mm 4.545 mm
Lebar 1.755 mm 1.755 mm
Tinggi 1.340 mm 1.340 mm
Berat 1.430 kg 1.797 kg
Ukuran roda 225/50R16 235/45R 18
Mesin
Tipe mesin RB26DETT -
Jumlah silinder 6 -
Kapasitas silinder 2.600 cc -
Jumlah motor listrik - 2
Kapasitas baterai -  
Daya maksimum 280 PS 435 PS
Torsi maksimum 353 Nm 680 Nm
Transmisi Manual 5-percepatan Otomatis with Paddle Shift
Sistem penggerak roda Penggerak semua roda Penggerak semua roda
Sasis
Rem depan Ventilated Disc Ventilated Disc
Rem belakang Disc Disc

Baca juga: Nissan dan Honda Kerjasama Bikin Mobil Listrik, Buat Saingi Pabrikan China

FAQ

Nissan Skyline R32 tahun berapa?

Nissan Skyline GT-R R32 merupakan varian GT-R dari Nissan Skyline generasi kedelapan yang lahir pada 1989. Selain GT-R, Nissan juga mengeluarkan versi GT-R Nismo dan GT-R V-spec.

Berapa cc mesin Nissan GT-R R32?

Nissan Skyline GT-R R32 menggunakan mesin RB26DETT 2.600 cc DOHC Twin Turbo yang mampu menghasilkan tenaga puncak 280 PS dengan torsi 368 Nm, serta menggunakan sistem penggerak 4WD.

Nissan GT-R sekarang generasi keberapa?

Nissan GT-R R35 diproduksi mulai 2013 namun sudah tidak lagi menggunakan nama Skyline. Mesinnya berkode VR38DETT yang berkonfigurasi V 3.800 cc.

Prasetyo

Editor

Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.

Car for sale

Cek penawaran terbaik dalam 24 Jam!

2020 Nissan Z Proto International Version

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil
Electric Cars Indonesia