Honda Jazz di Indonesia menggunakan mesin yang sebenarnya tidak terlalu besar. Dapur pacu medium hatchback tersebut berkapasitas 1.500 cc dengan sokongan teknologi i-VTEC. 

Dengan modal tersebut, Honda Indonesia cukup berani menyebut produknya satu ini bisa memberikan konsumsi bahan bakar yang efisien. Jika ditelisik, modal yang membuat Honda Indonesia berani menyebut seperti itu bukan cuma karena mesin saja.

Setidaknya sektor transmisi dan fitur yang cukup pintar berperan untuk menghasilkan kehematan konsumsi bahan bakar bensin mobil yang bermusuhan dengan Toyota Yaris ini. 

Seperti yang kita ketahui, mesin Honda Jazz yang berkapasitas bersih 1.497 cc itu punya varian yang menggunakan transmisi otomatik berteknologi CVT (continuously variable transmission). Di situlah salah satu kuncian kehematannya.

Transmisi jenis ini memang terkenal akan kepresisiannya dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda depan Jazz. Bahkan banyak yang meyakini bahwa transmisi CVT racikan Honda ini terkenal akan kehalusannya, maka secara teori tidak banyak tenaga mesin yang terbuang percuma. 

Dengan kehalusan dan kepresisiannya, maka efisiensi konsumsi bahan bakar sangat mudah dicapai. Dari sini tak heran, penjualan Honda Jazz lebih banyak tipe dua pedal alias matic.

Selain transmisi maticnya yang mengusung teknologi CVT, ada satu lagi resep Honda membuat konsumsi BBM mobil ini bisa efisien. Yakni hadirnya fitur Eco Assist. Fitur ini berguna sebagai "pemandu" agar pengemudi selalu berkendara secara optimal dan mengedepankan kehematan bahan bakar. 

Saat pemberian petunjuk kehematan bahan bakar yang bekerja secara real time bertugas, indikatornya akan berubah warna menjadi hijau. Warna yang muncul pada panel spidometer tersebut artinya memberi tahu pengemudi sedang berada dalam kondisi mengemudi hemat bahan bakar. 

Walhasil, dalam sebuah pengetesan bahan bakar pada Honda Jazz di Indonesia tahun 2019, Honda Jazz bertransmisi otomatik mampu menorehkan konsumsi BBM cukup impresif. Di rute dalam kota, Jazz tersebut mengukir kehematan 12,5 km/liter sedangkan di rute luar kota bisa lebih irit, yakni 17,2 km/liter.

Namun yang perlu diingat, hasil tes konsumsi bahan bakar tersebut diraih dengan cara berkendara yang mengedepankan kehematan bahan bakar. Di mana kecepatan tinggi, akselerasi mendadak maupun manuver pengereman mendadak sangat dihindari dalam metode pengetesan bahan bakar tersebut. 

Artinya, dalam penggunaan harian bisa saja konsumsi bahan bakar Honda Jazz bisa sedikit lebih boros dari hasil pengetesan di atas.