Lebih Murah Rp180 Juta, Fitur DFSK Gelora E Tetap Komplit!
Enda · 19 Feb, 2023 20:00
0
0
Sebagai kendaraan komersial ringan bertenaga listrik pertama di Indonesia, DFSK Gelora (Spesifikasi | Berita) E kini dibandrol lebih murah Rp180 juta dari harga sebelumnya. Untuk varian minibus, Gelora E saat ini ditawarkan Rp399 juta dan Rp350 juta pada model blind van.
Harga baru yang lebih terjangkau tak lepas dari komitmen PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek DFSK dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. “Berdasarkan hasil R&D DFSK, kami memutuskan untuk memproduksi DFSK Gelora E, baik blind van maupun minibus di Indonesia,” ujar Alexander Barus, CEO PT Sokonindo Automobile.
Dikatakan Barus, produksi Gelora E secara lokal di Indonesia tentu memberikan dampak positif, khususnya dari segi harga, karena sudah diproduksi secara lokal yang membuat harga jualnya ke konsumen menjadi semakin terjangkau. Meski dari segi harga lebih terjangkau, Gelora E tidak ada pengurangan fitur.
“Semua fitur masih sama seperti Gelora E sebelumnya. Untuk TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) masih dalam proses penghitungan sertifikasi badan independen,” ucap Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile kepada Autofun Indonesia, Minggu (19/2).
Menyasar segmen fleet, secara tampilan Gelora E mengadopsi gaya bahasa desain yang sama diterima Gelora bermesin bensin. Pada bagian fascia tersematkan grill berukuran besar dengan dua bilah serta lampu utama model diamond dengan reflektor kristal.
Di bawah headlamp, mobil ini mendapatkan foglamp yang dapat meningkatkan visibilitas dalam berkendara. Untuk bagian samping, mobil ini menggunakan pintu geser yang memudahkan pengguna ketika ingin keluar masuk kabin. Pada buritan, mobil ini diaplikasikan stoplamp reflektor model kristal serta adanya tambahan reflektor berkelir merah yang melekat di kedua sisi bumper.
DFSK Gelora E Buatan Indonesia Dilengkapi Head Unit Layar Sentuh dan Sistem Pendingin Udara
Interior DFSK Gelora E
Seperti varian CBU, DFSK Gelora E buatan dalam negeri sudah dilengkapi head unit layar sentuh 8 inci yang terintegrasi dengan kamera di belakang. Guna memberikan rasa nyaman dalam berkendara, mobil ini juga telah dibekali sistem pendingin udara (AC), serta meter cluster dengan tampilan atraktif dan informatif.
Tak hanya itu, Gelora E versi lokal juga sudah dilengkapi power window yang memudahkan penggunannya ketika ingin menaikan serta menurunkan kaca. Ada juga central lock, jok dengan pengaturan maju mundur serta reclining di bagian penumpang depan dan pengemudi. Guna memudahkan pengemudi ketika bermanuver, setirnya sudah dibekali teknologi Electronic Power Steering (EPS).
Mengenai fitur keselamatan, kedua model yang dijajakan juga mendapatkan sistem pengereman yang didukung ABS (Anti-lock Braking system), EBD (Electronic Brake Force Distribution). Tak hanya itu, di depan juga terdapat Double Anti Collison yang dapat meminimalisir cedera jika terjadi benturan cukup keras.
Mampu Menempuh Jarak Hingga 300 Km dan Dilengkapi Sistem Keamanan IP 67
Perangkat elektrikal DFSK Gelora E
Diproduksi di pabrik Cikande, Serang, Banten, mobil ini dalam kondisi baterai terisi penuh sanggup menempuh jarak hingga 300 km. Sebagai informasi, Gelora E dibekali baterai Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWh.
Menggunakan teknologi fast charging, pengisian daya 20% hingga 80% hanya membutuhkan waktu 80 menit. Untuk diketahui Gelora E dilengkapi fitur keamanan untuk melindungi elektrikal dari air, debu maupun lumpur dengan standar IP 67. Bukan cuma itu, pada baterainya turut mendapatkan sistem perlindungan untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim, dan secara otomatis menghentikan sumber daya jika terdeteksi kebocoran tegangan pada sistem elektrikalnya.
Perlu diketahui, Gelora E ditenagai oleh motor listrik tunggal berjeniskan permanent magnet synchronous motor yang dapat menghasilkan tenaga 60 Kw (81 PS) pada 9.000 rpm dengan torsi puncak 200 Nm dengan 2-type driving sequence.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
