Lockdown India 2021 Bikin Penjualan Mobil Terjun Bebas, Banyak SPK Dibatalkan
Prasetyo · 4 Jun, 2021 10:00
0
0
Lockdown India 2021 akibat gelombang kedua Covid-19 yang terjadi di negara itu benar-benar menghantam seluruh sektor termasuk industri otomotif.
Penjualan mobil di India mengalami penurunan hingga 64 persen selama Mei 2021. Angka ini jika dibandingkan dengan pencapaian yang sama di bulan April tahun ini. Namun angka penjualan mobil di India bulan lalu ternyata masih lebih baik dibandingkan periode yang sama di Mei 2020.
Maruti Suzuki, Hyundai, Tata Motors, Kia, dan Mahindra masih jadi Top 5 produsen mobil dengan keberhasilan penjualan sepanjang Mei 2021. Total kelimanya menyumbang hingga 85 persen dari pangsa pasar kendaraan penumpang di Negeri Bollywood tersebut.
Dikutip dari Autocarindia, Jumat (04/06/2021), keputusan lockdown India 2021 yang diambil pemerintah lokal menjadi penyebab penjualan mobil merosot tajam.
Dari Maharashtra hingga Haryana dan mulai Karnataka hingga Tamil Nadu yang menjadi pusat-pusat otomotif di India, harus ditutup sepanjang Mei 2021 akibat kasus Covid-19 yang melonjak tajam.
Para produsen otomotif pun harus menghentikan aktifitas produksinya demi mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus yang lebih masif. Selain itu dealer-dealer juga menutup showroom mereka dan tidak menerima kunjungan pembeli.
Akibatnya, aktifitas penjualan mobil hanya dilakukan melalui sistem digital. Baik produsen maupun dealer pun mulai khawatir terjadi penumpukan stok mobil yang belum laku.
Naveen Soni, Senior VP Toyota Kirloskar Motors menuturkan, jika jumlah pembeli di India sepanjang bulan lalu merosot hingga 50 persen. Bahkan ini terjadi juga di wilayah Timur Laut, diamana gelombang kedua Covid-19 tidak terlalu signifikan terjadi.
Sementara itu dealer-dealer lainnya juga mengirim laporan telah terjadi 10-15 persen pembatalan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) dari para calon kosnumen. Aktifitas pre-order untuk sejumlah model tertentu, serta proses delivery unit mobil pun harus ditangguhkan.
Aktifitas produksi pun semakin tergempur dengan adanya kejadian kelangkaan chip semikonduktor yang dialami produsen mobil di seluruh dunia. Sehingga diprediksi aktifitas pabrik di India baru berjalan normal pada bulan September mendatang.
"Saya merasa akan butuh beberapa waktu untuk pemulihan," ucap Vinkesh Gulati, Presiden Federation of Automobile Dealers Associations (FADA).
Tapi ia yakin, penjualan di Juni dan Juli perlahan-lahan akan membaik, meskipun sebenarnya baru bisa kembali normal di September-Oktober 2021.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.