Transmisi AT memang sebenarnya terbagi lagi dalam beberapa ragam teknologi, namun semuanya merujuk pada satu kesamaan yakni mobil matic hanya terdiri dari dua pedal yaitu pedal gas dan pedal rem.
Kalau pun ada satu pedal tambahan yang letaknya di sisi kiri pengemudi, biasanya itu adalah pedal untuk Parking Brake yang diterapkan pada beberapa tipe kendaraan.
Sementara untuk mobil manual, sudah bisa dipastikan punya tiga pedal, yakni pedal kopling, pedal rem yang letaknya di tengah-tengah, dan pedal gas.
Bagi kalangan pengemudi yang masih awam atau jarang bawa mobil manual, ada kecenderungan repot saat hendak menurunkan kecepatan kendaraannya, apalagi di kondisi darurat.
Mereka ada yang menginjak pedal kopling bersamaan dengan injak pedal rem dengan harapan mobil cepat berhenti.
Pada kesempatan lain, ada juga pengemudi pemula yang menginjak pedal kopling terlebih dahulu baru injak rem saat akan melakukan pengereman.
Lantas manakah dari dua kebiasaan tersebut yang dibenarkan?
Untuk tiulah di artikel ini kita akan bahas apakah yang harus dilakukan saat ingin melakukan deselerasi atau bahkan menghentikan kendaraan yang memakai gearbox manual.
Buat kalian yang belum terbiasa memakai mobil dengan transmisi manual, harus tahu urutan injak pedal ketika mengendarai mobil tersebut.
Dikutip dari Wuling Indonesia, transmisi manual dikenal juga sebagai manual gearbox, transmisi standar, atau stick shift, merupakan sistem transmisi kendaraan bermotor multi speed.
Cara kerja transmisi ini penggantian gigi harus dilakukan oleh pengemudi secara manual dengan cara mengoperasikan gerak stik atau tuas transmisi gigi sembari menginjak pedal kopling.
Pada zaman dulu gearbox transmisi manual masih menggunakan mekanisme sliding mesh dengan 3 rasio gigi depan.
Namun Sejak tahun 1950-an, transmisi manual constant-mesh sudah sering digunakan dan jumlah rasio maju sudah meningkat menjadi 5 speed dan 6 speed, serta diaplikasikan untuk kendaraan saat ini.
Untuk memulai perjalanan dengan menggunakan mobil transmisi manual, Anda harus selalu memperhatikan tekanan kaki kanan ke pedal gas yang disesuaikan dengan injakan dan pelepasan pedal kopling.
Pada kondisi mobil masih diam di parkiran, pertama-tama kaki kiri injak pedal kopling sementara kaki kanan injak pedal rem.
Kemudian tangan kiri menggeser tuas transmisi ke gigi 1, lantas secara perlahan pindahkan kaki kanan ke pedal gas dan injak perlahan pedal gas.
Ketika pedal gas sudah diinjak, lakukan bersamaan dengan pelepasan pedal kopling, sampai dirasa mobil mulai bergerak maju dengan perlahan dan halus, baru lepas kaki kiri dari pedal kopling.
Ketika mobil sudah melaju, Anda harus mengganti gigi dengan memperhatikan rpm yang ada di panel instrumen.
Naikkan posisi gigi tiap 3.000-3.500 rpm untuk membuat mobil melaju lebih kencang, sementara oper gigi ke gigi yang lebih rendah saat mau mengerem.
Lakukan hal ini dengan mulus dengan cara memperhatikan pelepasan kaki kiri di kopling dan kaki kanan yang ada di gas seperti saat mumulai perjalanan.
Cara Deselerasi di Mobil Manual yang Benar, Injak Rem Dulu
Ketika menghadapi jalan yang kondisinya ramai, macet, atau mungkin jalan menurun, buat kalian yang belum terbiasa memakai mobil dengan transmisi manual, harus tahu urutan injak pedal agar pengeremannya optimal.
Jika Anda seorang pengemudi pemula, hindari menekan rem dan kopling bersama saat hendak berhenti.
Langkah yang benar adalah mengerem terlebih dahulu lalu injak kopling. Kebutuhan menginjak kopling ini hanya perlu dilakukan ketika kecepatannya sangat rendah dan butuh mengoper ke gigi lebih redah agar mesin tidak mati.
Prinsipnya untuk deselerasi pada kecepatan tinggi maka injak rem terlebih dahulu. Kalau injak kopling terlebih dulu, malah kalian bakal kehilangan momentum engine brake.
Prosedur yang paling benar adalah kaki kanan harus lepas dari gas kemudian menginjak rem, padukan dengan menginjak kopling sebelum berhenti.
Cara ini juga perlu dilakukan ketika Anda ingin berhenti total, diawali dengan injak rem diikuti oleh kopling dan memindahkan tuas transmisi ke posisi netral.
Alasan logisnya, dengan menginjak pedal rem terlebih dahulu maka terdapat efek engine brake untuk membantu pengereman.
Bila ingin menurunkan kecepatan sambil oper gigi, boleh injak kopling bersamaan dengan injak rem.
Dengan catatan, pedal kopling harus langsung dilepas ketika posisi tuas gigi sudah berpindah lebih rendah.
Ingat, ketika menemui jalan turunan panjang, jangan pernah posisikan tuas transmisi di netral (N) karena engine brake tidak berfungsi.
Alhasil Anda membutuhkan tekanan pedal rem yang sangat kuat dan kinerja rem akan semakin berat karena terus menerus bergesekan.
Jika terjadi masalah pada rem, maka membuat rem blong. Mobil dapat meluncur tidak terkendali karena kehilangan engine brake efek dari posisi gigi netral.
Semakin besar dan berat suatu mobil, membuar jarak berhenti akan akan sangat berbeda.
Bila beban kendaraan kian berat maka daya dorong juga semakin besar.
Untuk bisa berhenti, membutuhkan jarak yang lebih jauh dibanding mobil yang lebih kecil dan ringan.
Pengemudi mobil manual, sebaiknya memposisikan transmisi pada gigi 1 atau 2 agar ada menghasilkan engine brake.
Putaran mesin agak tinggi untuk membantu menahan laju kendaraan dan deselerasi sambil dibarengi beberapa kali injak rem perlahan.
Injak Kopling Terlebih Dahulu Bisa Dilakukan Saat Stop And Go
Teknik deselerasi dengan cara menginjak kopling terlebih dahulu tidak dilarang.
Hanya saja, cara ini akan lebih cocok bila diterapkan dengan kondisi macet stop and go yang memiliki kecepatan 5 -10 km/jam.
Putaran mesin terlalu rendah yang akan mati jika kita tidak kombinasikan dengan injak kopling.
Kalau kita menginjak rem terlebih dulu, maka membuat mobil menjadi tersendat-sendat.
Karena itu perhatikan triknya, yakni apabila dari kejauhan sudah terlihat ada kemacetan, maka segeralah melakukan deselerasi dengan menginjak pedal rem secara halus.
Jika kecepatan mobil sudah melambat, oper gigi ke posisi rendah, misalnya dari 4 lalu turun ke 3, dan dioper lagi ke gigi 2.
Jika ternyata kemacetannya cukup panjang dan pergerakan mobil sangat lambat, sebaiknya gunakan gigi 1, sambil sesekali menginjak pedal rem untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain.
Jangan lupa, lepas atau sesuaikan tekanan pada pedal kopling bersamaan dengan penambahan tekanan pada pedal gas supaya mobil tetap bisa melaju dengan lancar dikecepatan rendah.
Buat pengemudi pemula, mungkin saja ketika melaju dengan kecepatan rendah dan gigi 1, mesin mobil bisa tiba-tiba mati jika tak dibarengi injakan pedal kopling yang sesuai.
Tak perlu panik, kalau mesin mati, geser posisi tuas transmisi ke Netral (N), injak pedal rem, dan starter kembali mesin mobil.
Apabila mesin sudah hidup kembali, injak pedal kopling dan masukkan gigi 1 untuk memulai kembali perjalanan.
Jika kemacetan yang terjadi cukup parah dan membuat mobil tidak bergerak sama sekali, maka jangan biarkan kaki kiri terus menerus ada di atas pedal kopling.
Sebaiknya posisikan transmisi di N, lepas pedal kopling, injak pedal rem, dan aktifkan handbrake (rem tangan).
Dengan kondisi ini kendaraan Anda akan aman di posisinya sampai arus lalu lintas terurai kembali.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra