Melihat Langsung Efisiensi Pabrik Mobil Listrik BYD di China, Produksi Hingga 6 juta Unit Mobil Elektrifikasi di Dunia
Budi · 26 Des, 2023 10:00
0
0
Perusahaan teknologi terkemuka di dunia asal China, Build Your Dream atau lebih dikenal sebagai BYD mengklaim dirinya sebagai perusahaan yang mengedepankan energi baru dalam berbagai inovasi teknologi yang dihasilkannya, terutama mobil listrik. Autofun Indonesia bersama beberapa media lain dari Indonesia, belum lama ini diajak untuk melihat langsung pabrik mobil listrik BYD yang juga diklaim sangat efisien.
Tepatnya di Changzhou, China, pabrik perakitan mobil listrik BYD yang kami kunjungi bukanlah yang terbesar di Negeri Tirai Bambu ini, meski dalam lawatan ini, kami diinformasikan pendamping kami dari BYD bahwa luas total pabrik ini hingga 1 juta meter persegi. Wow!
Meski begitu seluruh proses yang dikerjakan di pabrik ini merupakan perwujudan inovasi yang dilakukan BYD dalam membangun ekosistem tanpa emisi dalam menghasilkan produk kendaraan listrik mereka.
“BYD sangat memahami bahwa teknologi adalah sebuah kekuatan positif bagi masyarakat untuk mendukung lingkungan yang sehat, oleh karena itu kami terus berfokus pada berbagai terobosan agar dapat bersama-sama dengan konsumen membangun ekosistem tanpa emisi dan membawa dampak yang baik bagi bumi,” ujar Eagle Zhao, President Director, PT BYD Motor Indonesia.
Saat ini, BYD menjadi satu-satunya perusahaan yang menguasai teknologi inti dari pengendali elektronik, baterai, dan New Energy Vehicle (NEV). Kontribusi BYD dalam perkembangan industri teknologi telah tersebar di seluruh dunia, dimana penggunaan baterai dan chip yang diproduksi oleh BYD digunakan oleh banyak perusahaan-perusahaan teknologi lain di berbagai negara. Setidaknya 20 persen dari keseluruhan komponen barang elektronik di dunia merupakan hasil produksi BYD.
Bagi BYD, pabrik merupakan pusat inovasi dan produksi dengan fasilitas terdepan untuk perakitan otomatis serta pusat riset dan pengembangan produk New Energy Vehicle (NEV).
"Pabrik Changzhou adalah salah satu aset terpenting yang dimiliki BYD karena merupakan landasan komitmen keberlanjutan BYD. Dengan fasilitas yang mencakup pembuatan komponen hingga perakitan, pabrik ini memungkinkan kami untuk memproduksi NEV dengan kualitas tinggi dan biaya yang terjaga, sehingga kami dapat terus memimpin revolusi NEV global,” jelas Eagle.
Seperti disebutkan sebelumnya, pabrik mobil listrik BYD di Changzhou ini memiliki luas area total hingga 100 hektar. Namun, bagian pabrik yang kami kunjungi di tengah suhu -6 derajat celcius pagi itu (22/12) diklaim memiliki luas total 11.600 meter persegi.
Saat ini, pabrik mobil listrik BYD ini memproduksi BYD Atto 3 dan BYD Sea, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Pabrik ini didirikan pada tahun 2019, dan pada tahun 2021 mulai memproduksi kendaraan dengan e-platform.
Pabrik ini terdiri dari empat area utama, yaitu bagian stamping, welding, assembly, dan painting. Efisiensi yang ditawarkan pabrik ini datang berkat penggunaan mesin yang didesain sendiri oleh BYD, sehingga efisiensinya diklaim 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pabrikan mobil lain di China. Salah satu kuncinya adalah dengan diterapkannya sistem otomatisasi hingga 95 persen dari total proses dalam kebutuhan tertentu.
Pada area stamping, sistem otomatisasi berperan untuk memproduksi panel bodi dan struktur badan mobil. Lembaran baja dimasukkan ke dalam mesin press untuk menghasilkan bagian badan mobil seperti kap mesin, pintu hingga rangka bodi mobil. Pada kesempatan itu BYD mengklaim bahwa mereka menggunakan modul cetakan buatan sendiri yang bisa diganti dalam waktu singkat.
Sebagai contoh, jika mereka sudah selesai mencetak pintu dan kemudian akan mencetak panel bodi, maka proses penggantian modul cetakannya hanya membutuhkan waktu 3 menit. Hal ini diklaim berbeda dengan kebanyakan pabrikan mobil di China yang membutuhkan waktu lebih lama dalam proses stamping.
Area stamping ini dapat menghasilkan 1.200 unit mobil per hari dalam dua shift pengerjaan, padahal karyawan yang bekerja hanya 450 orang saja. Disebutkan oleh salah satu karyawan BYD yang mendampingi kami, bahwa di area ini setidaknya 50 persen pekerjaan dilakukan oleh robot, dan kebanyakan karyawan yang bekerja adalah untuk melakukan pemeriksaan kualitas terhadap panel bodi yang dihasilkan.
Sementara pada area welding, BYD begitu membanggakan proses otomatisasi oleh robot canggih di area ini yang komposisinya mencapai 95 persen. Disebutkan oleh BYD, terdapat 477 tenaga robot dari 1.000 lebih unit robot yang ada di dalam pabrik.
Kecanggihan lain yang juga diimplementasikan pada area welding adalah adanya teknologi robotic welding yang menghasilkan tingkat kerapatan pengelasan rangka yang sangat presisi, yang bahkan hampir tidak terlihat.
Pekerjaan super presisi ini yang menjadi salah satu faktor menjadikan mobil-mobil BYD Atto 3 dan Seal mendapatkan 5 bintang pada uji tabrak NCAP (New Car Assessment Program).
Disebutkan bahwa sebagaimana di area stamping, pada area welding ini juga dilakukan pemeriksaan dengan sampel acak untuk melihat potensi kesalahan presisi dari hasil yang dikerjakan oleh para robot.
Area Perakitan Wujudkan Kapasitas Produksi Maksimal
Setelah melewati bagian pengelasan dan pengecatan (yang tidak kami kunjungi), semua bagian mobil lainnya kemudian dirakit pada area assembly yang juga menggunakan sistem otomatisasi untuk menyamakan waktu penyatuan rangka mobil, platform, dan baterai secara bersamaan.
Semua bagian mobil, mulai dari dashboard, jok-jok, komponen elektronik, motor listrik hingga baterai di satukan dalam badan mobil yang sudah nyaris utuh untuk disempurnakan pada area ini. Semua komponen yang disatukan pada area ini tercatat secara sistematis, bahkan hingga kekuatan torsi tiap baut yang terpasang.
Hal ini diperlukan sehingga jika suatu saat ada investigasi yang dilakukan terkait dengan kecelakaan mobil BYD, maka mobil yang terlibat kecelakaan ini dapat ditelusuri berdasarkan kode produksinya.
Pada area assembly ini, jumlah karyawan yang terlibat dalam proses perakitan disebut mencapai 3.000 orang, atau menjadi yang terbesar dari total lebih 10.000 karyawan yang bekerja di pabrik BYD di Changzhou.
Pabrik Mobil Listrik BYD Dilengkapi Fasilitas Uji Tabrak NCAP
Usai melewati proses perakitan dan menghasilkan unit utuh mobil listrik BYD, kemudian dilakukan proses pemeriksaan kualitas dan juga uji coba. BYD memiliki fasilitas pengujian mobil yang lengkap, termasuk fasilitas uji tabrak yang dapat dilakukan mandiri sesuai dengan asesmen lembaga uji tabrak dunia (NCAP) di beberapa region seperti Euro NCAP dan ANCAP (Australia).
Para media dari Indonesia bahkan sempat diperlihatkan area uji tabrak ini dimana semua standar yang digunakan adalah sesuai dengan semua parameter asesmen dari lembaga-lembaga uji tabrak di dunia tadi, termasuk tabrakan frontal, uji guling, hingga uji tabrak dari beberapa sudut.
“Ada tujuh hingga delapan kali pengujian (tabrak) dalam sehari di fasilitas ini, bahkan tak hanya dari internal BYD, beberapa pabrikan lain di China juga menggunakan fasilitas ini untuk melakukan uji tabrak,” ujar Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication, PT BYD Motor Indonesia saat mendampingi media.
Pabrik mobil listrik BYD di Changzhou ini diklaim mampu memproduksi 1 mobil baru setiap menitnya, yang secara total dapat menghasilkan 1.200 unit setiap hari dalam 2 shift waktu kerja. Hal ini menjadikan kapasitas produksinya mencapai lebih dari 300.000 unit NEV setiap tahun, bahkan dapat lebih tinggi lagi untuk menyesuaikan permintaan pasar.
Dari total produksi delapan pabrik BYD pada tahun 2023, BYD telah mencatatkan rekor produksi mobil listrik baik EV maupun PHEV secara total sebanyak 6 Juta unit yang didistribusikan ke seluruh dunia.
Dimulai sejak tahun 2008 hingga semester pertama tahun 2023, BYD telah mencapai total penjualan sebanyak 1,25 juta unit kendaraan dan berada pada peringkat sepuluh produsen mobil terbesar di dunia. Prestasi ini juga mencakup unit ekspor kepada lebih dari 70 negara.
Pada tahun 2024, BYD akan memasukkan Indonesia ke dalam peta visi ekosistem tanpa emisi yang dimulai dengan memperkenalkan tiga model NEV. “Kami ingin mensinergikan dedikasi BYD pada bumi dengan komitmen Indonesia menuju Net Zero Emission. Kami melihat besarnya potensi sinergi ini dari peningkatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Dengan pertimbangan konsumen yang semakin cerdas, kami yakin BYD akan diterima dengan baik dan menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia,” ujar Eagle.
Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius.
Facebook: budityas
Instagram: budityasbebe