Menteri Luhut Datangi Pabrik Wuling, Sekalian Uji Coba Mobil Listrik Mini EV!
Adit · 1 Okt, 2021 13:00
0
0
Rencana Wuling akan memproduksi mobil listrik di Indonesia semakin menguat. Pabrikan mobil China itu memberikan kesempatan kepada Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan untuk menjajal salah satu produk mobil listrik Wuling Mini EV dan E100.
Tak cuma Menko Marves, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi juga berkesempatan untuk melakoni test drive, yang dilakukan di area pabrik Wuling di Cikarang, Jawa barat, Kamis (30/9).
Komitmen Wuling Kembangkan Mobil Listrik di Indonesia
Selain mengetes mobil listrik, kedatangan tiga menteri tersebut bertujuan mengunjungi pabrik Wuling, sekaligus memberi dukungan kepada pabrikan untuk bersama memasuki era elektrifikasi khususnya kendaraan listrik di Indonesia.
Dalam siaran resmi yang diterima redaksi AutoFun Indonesia, ketiganya disambut oleh President Director Wuling Motors Shi Guoyong dan Vice President Wuling Motors Arif Pramadana, untuk melihat proses manufaktur mobil di fasilitas produksi seluas 60 hektare itu dengan menerapkan Global Manufacturing System (GMS).
"Realisasi investasi Wuling di Indonesia dimulai dari pembangunan fasilitas produksi dan supplier park dengan standar kualitas global. Kemudian, Wuling hingga kini telah menghadirkan lini produk berkualitas di pasar otomotif Indonesia, bahkan menjadi komoditas ekspor," papar Guoyong.
"Selain itu, selama masa pandemi, Wuling turut menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam proses manufaktur sehingga kesehatan para karyawan senantiasa terjaga," lanjutnya.
Bakal Produksi Wuling Mini EV?
Pabrik Wuling disebut Guoyong juga memiliki prospek perkembangan kendaraan listrik Wuling yang sekarang telah dipasarkan di China mulai dari E100, E200, E300, dan Mini EV yang menjadi mobil listrik dengan penjualan tertinggi selama periode Januari-Juli 2021.
Semua kendaraan listrik tersebut dibangun dari platform Global Small Electric Vehicle (GSEV), berupa kendaraan penumpang, logistik tanpa pengemudi yang dilengkapi konektivitas 5G, hingga teknologi komputasi berbasis internet.
Ragam teknologi tersebut diharapkan mampu menyesuaikan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Sebab kendaraan dewasa ini telah mengalami perluasan makna, tak lagi sebatas moda untuk berpindah dari tempat, melainkan sebagai pendukung mobilitas penggunanya.
Sayangnya Guoyong tak menyebut spesifik kapan mulai merakit dan kendaraan listrik mana yang akan diproduksi di pabrik dengan nilai investasi 700 juta dolar Amerika Serikat tersebut.
"Kami serius untuk membawa teknologi dan juga berinvestasi dalam rangka memasuki era elektrifikasi kendaraan. Tentunya, Wuling juga membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem EV di Indonesia,” tambah Guoyong.
Menarik dinantikan gebrakan selanjutnya oleh Wuling. Selama perjalanan 3 tahun pertamanya difokuskan pada penguatan jaringan penjualan dan purnajual. Sembari membuat gebrakan lewat peluncuran beberapa produk anyar dengan membawa standar baru, yang bikin pabrikan lain gerah.
Kemudian setahun belakangan ini Wuling juga meluncurkan terobosan baru berupa teknologi WIND pada Wuling Almaz, menjadikannya sebagai kendaraan pertama di kelasnya yang lengkap dengan fitur keselamatan aktif, memiiki pengaturan lewat perintah suara berbahasa Indonesia, serta berbasis Internet of Vehicle.