Mercedes-Benz Juga Ingin Kebagian Jatah Subsidi Mobil Listrik untuk Bus
Prasetyo · 17 Mar, 2023 12:03
0
0
Pemerintah melalui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sudah menetapkan perihal subsidi mobil listrik. Melalui program bantuan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), subisdi mobil listrik ini akan diberikan untuk 35.900 unit mobil listrik penumpang (passanger car) dan 138 unit bus listrik.
Namun bantuan untuk KBLBB ini baru bisa diberikan jika produsen tersebut memenuhi persyaratan tertentu. "Produsen yang mendapatkan insentif adalah jenis kendaraan yang telah memenuhi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) minimal 40% sesuai yang dipersyaratkan sebelumnya," ucap Menperin.
Adanya bantuan dari pemerintah untuk kendaraan full listrik (EV) ini pun mendapat tanggapan dari pihak Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DVCI). APM (Agen Pemegang Merek) kendaraan komersial dari Mercedes-Benz itu pun berharap bisa dapat menikmati bantuan dari pemerintah seperti halnya yang akan dinikmati oleh Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev.
Targetkan Bisa Produksi Bus Listrik Mercedes-Benz di Indonesia
Naeem Hassim, President Director DCVI menyebutkan jika pihaknya juga tengah menyiapkan kedatangan bus listrik Mercedes-Benz ke Indonesia. Namun untuk tahap awal unitnya mungkin belum bisa dirakit di dalam negeri.
"Saat ini kami masih mempersiapkan unitnya. Tapi kami belum memutuskan apakah nantinya akan CKD disini. Tapi selanjutnya tentu kami ingin mengejar jumlah TKDN yang disyaratkan itu," kata Naeem ketika ditemuid di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (16/03/2023).
Ia juga menjelaskan, untuk bisa mencapai syarat mendapatkan subsidi mobil listrik di segmen kendaraan komersial yakni bus, tentunya butuh perhitungan lebih lanjut. "Apakah angka itu nantinya termasuk karoseri atau bukan, belum ada panduan terkait topik ini. Jadi kami menunggu petunjuk lebih detil," kata dia.
Jika target TKDN yang ditetapkan termasuk muatan lokal dari pihak karoseri, ucap Naeem, maka hal itu sangat mungkin untuk dikejar oleh pihak DCVI. Tapi jika tanpa karoseri, maka rasanya cukup berat. "Tapi yang pasti saat memutuskan untuk mendatangkan bus listrik, kami bakal bekerja sama dengan pihak karoseri," jelas Naeem.
Masih menurut dia, kuota bantuan pemerintah untuk bus listrik yang hanya 138 unit juga dirasa kurang. Karena sebenarnya cukup banyak produsen kendaraan komersial, khususnya yang menyediakan bus untuk pasar Indonesia.
"Ya saya berharap itu. Mereka hanya mengalokasikan 138 unit. Saya coba memahami darimana angka itu. Saya berharap mereka juga mempertimbangkan semua merek yang sedang mencoba bisa mendatangkan bus listirk ke negara ini," katanya.
Untuk bus listrik Mercedes-Benz, Naeem juga menuturkan bakal hadir di semester kedua 2023. Sata ini unit tersebut sedang dilakukan sedikit penyesuaian dengan mempertimbangkan iklim dan kondisi geografis di Indonesia. "Tapi saya komit itu tetap di 2023," tukas Naeem.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.