Mobil Ineos Grenadier Ternyata Ada di Indonesia, Kembaran Land Rover Defender Lawas
Prasetyo · 21 Mei, 2024 08:01
0
0
Mungkin nama mobil Ineos Grenadier kurang familiar di sebagian besar masyarakat Indonesia, karena memang tidak ada APM (Agen Pemegang Merek) yang memboyongnya ke Tanah Air.
Namun ternyata mobil ini sudah hadir di dalam negeri, dan model yang masuk adalah Ineos Grenadier 3.0 V6 AWD.
Tetapi memang mobil tersebut bukan dipasarkan oleh satu dari beberapa APM di Indonesia, adapun ditawarkan oleh dealer Autohigh.
Dealer mobil premium di Jakarta itu menawarkan model Ineos Grenadier tipe 3.0 V6 AWD lansiran tahun 2003.
Dan mobil ini bisa kalian lihat bahkan beli langsung melalui fitur Mobil Dijual yang merupakan pencarian terbaru dari Autofun untuk kalian yang berminat membeli mobil baru dan bekas dengan mudah.
Nah kalau penasaran dengan Ineos Grenadier 3.0 V6 AWD yang ditawarkan Autohigh tersebut, yuk simak pembahasan detailnya berikut ini.
Sebelum kita bahas mobil tersebut, ada baiknya kita jabarkan dulu tentang latar belakang dari mana mobil ini berasal.
Adalah Sir James Arthur Ratcliffe, Miliarder dari Inggris yang juga sekaligus pemilik dari perusahaan bahan kimia multinasional, Ineos.
Saat itu yang menginginkan memiliki sebuah mobil dengan kemampuan seperti Land Rover Defender miliknya.
Tetapi pihak Jaguar Land Rover tidak melanjutkan produksi model asli Defender di pabrik Solihull pada Januari 2016 setelah 67 tahun kiprah kendaraan ikonik tersebut.
Ratcliffe pun memiliki ide untuk membeli hak cipta untuk memproduksi Defender klasik dan mengajukannya ke pihak Jaguar Land Rover.
Sayangnya, perusahaan itu menolak ide ini, karena kecintaannya yang sangat tinggi terhadap Defender, Sir James pun membuat sebuah perusahaan baru Ineos Automotive Ltd untuk memproduksi kendaraan setangguh Defender.
Pada Juni 2020, ia pun mengumumkan sebuah project bernama Grenadier, mobil ini disebut-sebut sebagai SUV utilitarian yang namanya diambil dari pub favorit Ratcliffe, The Grenadier yang ada di London.
Berselang dua tahun kemudian, Ineos Grenadier pun resmi diproduksi, tapi jika rencana awalnya menunjuk pabrik di Wales, maka berpindah ke Hambach, Perancis, unit pertama pun mulai dikirim ke pemesannya pada Desember 2022.
Meskipun Grenadier bukan replika dari Land Rover Defender klasik, tapi mobil ini benar-benar hasil rancangan dan kemauan Sir James dari setiap sudutnya yang diterjemahkan oleh para engineering Ineos.
"Kami selama ini sudah melihat berbagai model Jeep, Land Rover, Toyota Land Cruiser, Ford Bronco, sampai Unimog. Semua kendaraan itu membentuk rencana kami untuk membangun sebuah kendaraan yang sangat mumpuni di segala medan, tapi juga punya tampilan yang sangat jujur dan ringkas," sebut Toby Ecuyer, Head of Design Ineos Automotive.
Mungkin karena kecintaannya yang begitu besar terhadap Defender, Grenadier memang tidak bisa dipungkiri punya tampilan yang begitu identik dengan SUV British tersebut.
Lihat saja fascia depan mobil ini yang punya gril persegi dengan dua lampu utama bulat, bedanya cuma di bagian tengah gril ini yang pada Grenadier panel horizontalnya dibuat dengan jarak lebih jarang, tidak rapat seperti Defender lawas.
Kemudian desain fog light Grenadier juga ditempatkan di antara kisi-kisi gril tengah, kemudian bentuk bemper depannya juga dibentuk lebih tebal dibanding Defender.
Sementara itu, kalau melihat bagian sampingnya, perbedaan antara Grenadier dengan Defender sangatlah tipis.
Bentuk fender, siluet tubuh yang persegi, desain atap yang rata juga tetap diaplikasikan, bedanya hanya pada bentuk kaca paling belakang yang terlihat sedikit lebih kecil kalau dibandingkan dengan Defender.
Nah perbedaan paling kentara dan jadi ciri khas Grenadier malah terlihat dari desain belakang mobil ini.
Dia tetap pakai ban cadangan model konde, tapi posisinya tidak diletakkan di tengah melainkan posisinya akan sedikit ke sisi kanan.
Sementara pada bagian kiri belakang Grenadier ditempatkan satu tangga untuk naik ke atap mobil ini atau guna kebutuhan lainnya saat kendaraan dipakai berpetualang.
Bentukkan kaca belakang Grenadier pun berbeda dengan Defender karena hanya terdiri dari dua bagian dimana yang satunya punya dimensi lebih besar dibanding bagian lain.
Nah meski secara desain eksterior sangat banyak kemiripan antara Grenadier dengan Defender lama, maka tidak demikian dengan interiornya.
Layout dasbor memang masih cukup identik dengan model persegi dan sudut-sudut menonjol, namun kesan modern jauh lebih diangkat oleh Ineos.
Misalnya dari model lingkar kemudi yang tidak seklasik Defender, serta sudah dibekali berbagai tombol untuk pengaturan audio juga beberapa fitur di kendaraan tersebut.
Lantas pada sisi pengemudi tidak ada meter cluster, gantinya beralih pada monitor 12,3 inci yang menampilkan banyak sekali informasi.
Mulai dari status kendaraan seperti kecepatan, jarak tempuh, konsumsi BBM, yang semuanya tersaji secara digital.
Kemudian di perangkat tersebut juga ada Rear View Camera, Patchfinder Off Road Navigation, Digital Radio, Apple Carplay dan Android Auto.
Sementara untuk empat penumpang di dalamnya sudah disediakan jok belapis kulit dengan teknologi water resistant.
Tak ketinggalan ada juga ventilasi pada jok penumpang belakang, serta sunroof yang sistem buka tuupnya masih manual untuk mempertahankan desain klasiknya.
Dalam perkembangannya, Ineos Automotive Ltd memang telah menjalin kemitraan teknologi dengan BMW sejak Maret 2019.
Pabrikan Jerman itu pun memasok mesin untuk model Ideos termasuk Grenadier, karenanya, SUV ini punya mesin BMW 6 silinder berkonfigurasi V di balik bonetnya yang besar.
Mesin berkapasitas 3.000 cc dengan kode B58 itu diklaim mampu menghasilkan tenaga puncak 286 PS di 4.750 rpm dengan torsi 450 Nm pada rentang 1.750-4.000 rpm.
Sebenarnya ada juga Grenadier versi mesin diesel 3.0L B57 6 silinder yang bertenaga 249 PS dengan torsi mencapai 550 Nm, namun pihak Autohigh hanya menawarkan yang versi mesin bensin 3.0L V6 berpenggerak semua roda (AWD).
Mesin tersebut kemudian ditranslasi ke gardan depan dan belakang menggunakan transmisi otomatis 8-speed ZF.
Sementara sistem penggerak rodanya memakai transfer case dua kecepatan Tremec 2,5:1.
Mobil ini menggunakan sasis model tangga yang dipadukan suspensi racikan Eibach serta dilengkapi anti roll bar untuk menunjang keselamatan seluruh penumpangnya.
Lantas berapa harga mobil ini jika kalian tertarik untuk meminangnya?
Pihak Autohigh memasang banderol mulai dari Rp 2,8 miliar berstatus off the road.
Banderol ini sebenarnya mirip dengan harga Land Rover Defender 110 terbaru yang dipatok oleh pihak Jaguar Land Rover (JLR) Indonesia pada rentang Rp 2,9 miliar hingga Rp 3,3 miliar.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.