Mobil Listrik BYD di Indonesia Pakai e-Platfrom 3.0 dan CTB Technology, Apa Hebatnya?
Enda · 22 Feb, 2024 09:01
0
0
Tiga mobil listrik BYD (Build Your Dreams) baru-baru ini diluncurkan secara resmi di Indonesia yang diantaranya; BYD Dolphin, BYD Atto 3 dan BYD Seal.
Sebagai salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia asal Negeri Tirai Bambu, BYD Indonesia menawarkan kendaraan listrik dengan mengusung teknologi modern yang dapat memberikan kenyamanan sekaligus keamanan selama berkendara.
Menginjak usia yang ke 29 tahun, awalnya BYD merupakan sebuah perusahaan yang berfokus dalam industri baterai.
“Dimulai dari tahun 1995 dari perusahaan baterai yang berkejasama dengan beberapa perusahaan handphone dunia, BYD masuk ke industri otomotif pada 2003. Mobil pertama BYD saat itu adalah BYD F3, mobil bermesin ICE (Internal combustion engine),” ujar Jacob Ma, Head of Training BYD Asia Pasific; Assistant President Director BYD Motors Indonesia kepada rekan media dalam acara “Tech Auto Talk”, Rabu (21/2).
Ditambahkan Jacob, setelah BYD F3 perusahaan meluncurkan BYD F3DM, "BYD F3DM ini pertama kalinya BYD memproduksi mobil hybrid di dunia. DM sendiri merupakan singkatan dari Dual Mode," imbuhnya.
Sebagai pelopor dalam kendaraan dengan teknologi New Energy Vehicle (NEV), pada 2021 BYD memperkenalkan teknologi seperti Blade Battery, DM-I Super Hybrid, e-Platform 3.0, CTB Technology, e4 Plattorm, DiSus Intelligent Body Control System dan beberapa lainnya.
Sebagai informasi, ketiga mobil listrik BYD Indonesia yang sudah dijual di dalam negeri, semuanya ditopang menggunakan sasis dengan struktur e-Platform 3.0.
"BYD Dolphin merupakan produk pertama yang menggunakan e-Platform 3.0 dan disusul dengan model lainnya Atto 3 dan Seal," jelasnya.
Dirancang secara khusus untuk mobil listrik BYD, e-Platform 3.0 merupakan susunan struktus sasis yang terinspirasi dari pola sarang lebah.
BYD Atto 3
e-Platform 3.0 diklaim mampu memberikan keamanan lebih baik saat mobil menerima impact tabrakan.
Energi impact dari tabrakan bisa diserap dari susunan yang terinspirasi dari pola sarang lebah tersebut.
Tak hanya itu, dengan penggunaan platform ini baterai yang terpasang juga dapat meningkatkan susunan struktur sasis yang aman terhadap benturan.
Mobil Listrik BYD Seal Indonesia Dilengkapi Teknologi CTB Technology
BYD Seal
Selain e-Platform 3.0, teknologi lainnya yang menjadi keunggulan mobil listrik BYD adalah CTB Technology.
“Selain e-Platform 3.0, khusus BYD Seal mengadopsi teknologi CTB (Cell-to-Body technology) pada struktur rangkanya. Teknologi yg ada di Seal ini merupakan sebuah formula yang disematkan dan bisa membuat kendaraan itu mendukung safety dilain sisi juga bisa membantu handling, dimana bisa meningkatkan safety namun juga kenyamanan,” serunya.
Menempati segmen sedan medium, untuk pasar Tanah Air BYD Seal hadir dalam dua varian, yakni; Premium Extanded Range yang dibandrol Rp629.000.000 dan Rp719.000.000 untuk tipe teratasnya Performance.
CTB Technology
Varian Premium Extanded Range mengandalkan motor listrik tunggal yang diletakan di belakang dengan perolehan tenaga maksimal 313 PS, serta torsi maksimal 360 Nm.
Sedangkan tipe teratasnya Seal Performance dipadukan dua motor listrik yang dapat menggerakan semua roda dengan menghasilkan tenaga sebesar 530 PS dan torsi 670 Nm.
Keduanya sama-sama dibekali baterai berkapasitas 82,56 kWh, dengan varian Premium Extanded Range memiliki jarak tempuh 650 kilometer, dan 580 kilometer untuk tipe Preformance.
Untuk akselerasi tercepatnya 0-100 km hanya membutuhkan 3,8 detik, dengan pengisian daya cepat 150 kW dari 30% hingga 80% cuma perlu 26 menit.
BYD Seal tes akselerasi
“CTB Technology ada pada Seal karena sedan butuh handling bagus. Teknologi ini diterapkan lebih ke sedan supaya dapet center gravity kebih bagus. Dengan adanya CTB maka rangkanya juga bisa dibikin ringan namun harus kuat supaya dapat handling bagus dan kaku supaya depan belakang akan saling mengikuti,” tutup Jacob.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.