Sebelum Hino Ranger kiprahnya meroket di segmen medium, dulu pada dekade 90-an Nissan Diesel menjadi salah satu brand truk yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Kiprah Nissan Diesel melalui Condor CKA sudah cukup lama mengaspal di Indonesia.
Truk ini awal pemasarannya dimulai pada 1985 kala masih dipegang PT United Imer Motor, hingga akhir pemasarannya di tahun 2002 saat sudah bernaung di bawah bendera Astra. Kini, Nissan Diesel telah berganti nama menjadi UD Truck.
Baca juga:
Bikin Bangga, Mekanik UD Trucks Indonesia Juarai Kompetisi Dunia
Punya Armada UD Trucks Nggak Perlu Pusing Layanan Aftersales, Komplet Kok!
Curi Start, UD Truck Luncurkan Quester dengan Standar Euro5
Nissan Diesel Condor menjadi salah satu truk yang tergolong sukses di pasar, sehingga populasinya masih sangat banyak di jalanan hingga kini. Kiprahnya bahkan sempat jadi truk terlaris medio 90-an hingga 2008 di segmen tractor head hingga kemudian tergusur pasca Hino Ranger 'lohan' muncul ke publik.
Jenis dan Varian Nissan Diesel CKA
Selama daur hidupnya, ada 4 seri utama Nissan Diesel Condor, dengan 12 varian yang pernah dipasarkan di Indonesia, yakni:
- CKA10 bermesin ND6 dengan kapasitas 6. 842 cc memakai transmisi manual 5-percepatan, outputnya 150ps. Model ini hadir dalam dua varian yakni CKA10E dan CKA10H (1985-1987)
- CKA12 bermesin NE6 7.412 cc dengan transmisi manual 5-percepatan, outputnya 175ps. Model ini tersedia dalam varian CKA12E dan CKA12H (1988-1990)
- CKA87 bermesin FE6 6.925 cc dengan transmisi manual 6-percepatan, outputnya 180ps. Model ini memiliki varian CKA87E dan CKA87H (1990MY-1995)
- CKA12T memakai mesin NE6T berkapasitas 7.412cc dengan transmisi manual 6-percepatan, outputnya 213ps. Model ini memiliki varian CKA12HHT (1990MY-1995)
Era facelift Nissan Diesel CKA
- New CKA87H bermesin FE6B 6.925 cc dengan transmisi manual 6-percepatan, menghasilkan tenaga 180ps. Model ini memiliki varian CKA87H dan CKA87K (1996-2002)
- New CKA12T memakai mesin NE6T 7.412 cc dipadukan transmisi manual 6-percepatan, dengan output 220ps. Varian yang tersedia yaitu CKA12HHT, CKA12KHT, CKA12NHT (1996-2002).
Khusus CKA12T, perbedaan antara versi lama dengan yang baru tidak hanya pada tenaga mesin meningkat. Versi facelift ini juga memakai transmisi model baru dengan rasio yg lebih besar, plus axle ratio yg turut diperbesar menjadi 6.833:1.
Nissan Condor, Perkasa di Tanjakan
Kelebihan yang ditawarkan oleh truk Nissan Diesel ini ialah tenaganya yang cukup besar. Tak cuma itu, axle rasio di Condor seri CKA87H juga perkasa untuk melahap tanjakan, yang napas tarikannya cukup panjang.
Pada varian Condor CKA12BT/BTX tractor head sukses menguasai pasar khusus tractor head di Jawa Timur. Jadi tidak heran jika unitnya hingga kini masih banyak kita jumpai di kawasan pelabuhan Tanjung Perak.
Nissan Diesel CKA12BT/BTX ini memiliki paduan rasio transmisi dan rasio axle yang pas, sehingga performanya cukup baik untuk menghela trailer bermuatan. Rem juga tergolong baik, dengan ukuran tromol yang paling besar di kelasnya saat itu. Truk ini juga memiliki tabung angin cadangan untuk rem trailer.
Untuk konsumsi BBM, sebenarnya relatif, namun bila dibandingkan dengan kemampuannya maka CKA12BT/BTX ini diakui cukup irit.
Konsekuensi dari rancangan rasio gigi tersebut, hanya kalah lari di jalan rata. Kelemahan lainnya dengan karakter mesin dan transmisi gahar seperti ini tentu pada konsumsi bahan bakar yang jadi cukup boros dikelasnya.
Berdasarkan pengalaman para pengemudi truk ini pada grup Facebook Sejarah Transportasi, mereka mengakui keandalan mesinnya yang tidak rewel dan merepotkan ketika ada masalah. Misalnya saja saat air radiator habis dan mengalami overheat, mesinnya masih bisa hidup normal setelah suhu dingin dan air radiator diisi kembali.
Dimensi kabin yang lebar juga jadi keunggulan lain dari Nissan Diesel Condor CKA ini. Interiornya jadi serasa lebih luas dibandingkan truk lain seperti misalnya Fuso.