Ogah Tenggak Solar Lagi, Mitsubishi Fuso Stop Jualan Truk dan Bus Diesel di 2030
Adit · 30 Des, 2021 11:06
0
0
Mitsubishi Fuso di 2030 tak lagi jual truk dan bus bermesin internal
Pengembangan truk dan bus listrik Fuso akan dikerjakan bersama Daimler
Sebagai upaya agar tidak ketinggalan invasi pabrikan China
Perusahaan bus dan truk Mitsubishi Fuso akan menghentikan penjualan kendaraan bermesin pembakaran atau penenggak solar pada paruh kedua 2030 mendatang. Selepas itu, perusahaan akan mulai memproduksi truk maupun bus listrik juga termasuk berbahan bakar hidrogen, demikian mengutip Asia Nikkei.
Keputusan ini merupakan yang pertama diambil oleh pembuat kendaraan niaga besar di Jepang. Hal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah yang hanya memperbolehkan penjualan truk ringan berbasis listrik. Makanya untuk mencapai itu, Fuso coba ambil start lebih dulu.
Nantinya perusahaan yang bermarkas di Kawasaki, Jepang itu akan membuat semua truk Fuso maupun bus baru menggunakan baterai atau fuelcell. Beberapa produk yang merepresentasikan strategi jangka panjang pabrikan telah direalisasi melalui produk Fuso eCanter, sebuah truk ringan listrik yang telah dikenalkan pada 2017 lalu.
Kemudian demi mengejar target di 2030, Fuso akan meningkatkan rasio kendaraan listrik maupun fuelcell menjadi lebih dari 30 persen selama delapan tahun ke depan. Sejak saat itu, penjualan kendaraan bertenaga mesin akan dikurangi secara bertahap, sehingga bisa mencapai peralihan ke kendaraan listrik sepenuhnya.
Mitsubishi Fuso Kerjasama Bareng Daimler
Cita-cita Fuso tersebut bakal direalisasikan dengan kolaborasi bersama Daimler, yang terlebih dulu mengumumkan bahwa akan menghapus kendaraan mesin pembakaran internal pada 2039. Keduanya akan bekerjasama mengembangkan sistem penggerak yang tepat untuk kendaraan komersial berbasis listrik, termasuk juga baterainya.
Dalam rencana terdekat, Fuso akan memasifkan penjualan truk listrik pada 2022. Selama ini sejak meluncur 2017 lalu, pemasaran Fuso eCanter belum maksimal alias baru terjual sekitar 300 unit.
Adapun truk Fuso bertenaga hidrogen pertamanya akan dirilis pada 2027 nanti di Jepang. Produk tersebut merupakan buah dari kolaborasi bersama Daimler. Kemitraan dua pabrikan besar ini tentunya agar mereduksi biaya pengembangan baterai sebagai komponen inti kendaraan listrik.
Tujuannya juga untuk menawarkan produk berupa truk maupun bus listrik yang harganya tidak terlalu memberatkan konsumennya. Baik Fuso dan Daimler berkeinginan agar kendaraan listrik yang diciptakannya memiliki nilai jual yang sama seperti produk sebelumnya yang menenggak solar series.
Selain itu, kemitraan ini juga untuk memperkuat posisi pabrikan sebagai produsen kendaraan niaga yang sesuai untuk pasar domestik. Mengingat sebelum ada rencana ini, banyak perusahaan kargo, distribusi, logistik, maupun layanan barang dan jasa lainnya telah mengambil langkah ikut berpartisipasi dalam upaya dekarbonisasi.
Ini lantaran pemerintah setempat telah menetapkan arah bahwa semua kendaraan niaga ringan yang dijual pada 2040 adalah berjenis ramah lingkungan, masuk ke dalamnya juga jenis hybrid. Jadi ketika gerakan ini menyebar luas, maka proyeksi penggunaan kendaraan niaga listrik oleh perusahaan pengiriman barang akan semakin besar.
Salah satunya Sagawa Express, penyedia layanan distribusi di Jepang ini telah memutuskan untuk membeli kendaraan niaga listrik dari China, karena secara produk telah siap dipasarkan. Dengan kata lain, pabrikan tuan rumah telah tertinggal dari China.
Sekilas mengenai Mitsubisho Fuso, merupakan pembuat truk terbesar ketiga di Jepang. Perusahaan menjual sekitar 100 ribu truk dan bus setiap tahun. Selain memenuhi kebutuhan domestik, pabrikan juga menjual berbagai produknya dari kapasitas angkut 1,5 hingga 16 ton ke Asia Tenggara.
Mitsubishi Fuso juga divisi kendaraan komersial yang dimiliki Mitsubishi Motors, namun menjadi anak perusahaan Daimler Truck pada 2005, dengan kepemilikan saham lebih dari 90 persen.