Pemerintah Siap Umumkan Harga Baru Pertalite, Bisa Tembus Rp13 Ribu per Liter
Prasetyo · 23 Agu, 2022 16:24
0
0
Presiden Jokowi akan umumkan harga Pertalite dan Solar Subsidi terbaru pekan ini.
Harga Pertalite naik akibat kuota dari pemerintah sudah hampir habis.
Harga Pertalite bisa jadi Rp13.150 per liter.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan mengumumkan penerapan harga baru untuk Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP). Adapun yang termasuk BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis ini adlaah Pertalite dan Soalr Subsidi dari Pertamina.
Informasi itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (23/08/2022), pemerintah sudah memberikan sinyal terkait rencana naiknya harga Pertalite.
Luhut Binsar Pandjaitan
Menurut dia, penyesuaian harga ini akan dilakukan ketika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) khususnya untuk kuota subsidi BBM yang mau jebol.
"Mungkin Minggu depan Presiden akan umumkan mengenai apa bagaimana kenaikan harga ini. Presiden sudah indikasikan tidak mungkin kita pertahankan," ujar Luhut.
Sementara itu Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, jika Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah maka harga keekonomian BBM jenis RON90 ini tidak lagi Rp 7.650 per liter, namun bisa mencapai Rp 13.150 per liter.
Adapun untuk harga Pertamax (RON 92) yang saat ini dijual Rp 12.500 per liter, maka jika harganya mengikuti harga minyak dunia menjadi Rp 15.150 per liter. Adapun untuk harga Solar Subsidi bisa naik menjadi Rp8.500 per liternya.
Menurut data yang disampaikan Luhut, sampai Juli 2022, konsumsi BBM jenis Pertalite sudah mencpaai 16,8 juta kilo liter (KL). Padahal kuota hingga akhir tahun ini cuma 23 KL, artinya kuota BBM subsidi d seluruh Indonesia cuima tersisa 6,2 KL lagi.
Harga BBM non subsidi sudah naik lebih dulu
Kemudian untuk konsumis Solar Subsidi juga telah mencapai 9,9 juta KL di periode yang serupa. Padahal kuota BBM ini hanya 14,91 juta KL. Itu berarti tinggal 5,01 juta KL lagi Solar Subsidi yang bisa disalurkan ke masyarakat sampai akhir 2022.
Jik kuota ini ditambah, kata Luhut, maka bakal mempengaruhi besar APBN. Mengingat di 2022 saja, pemerintah sudah menganggarkan subisdi BBM hingga Rp502,4 triliun.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.