Penjualannya Kalah Telak dari HR-V 2022, Honda CR-V Mau Dipensiunkan?
Prasetyo · 23 Mar, 2022 15:07
0
0
Penjualan Honda CR-V terus merosot di Jepang.
Konsumen banyak yang beralih ke Honda HR-V 2022.
Masyarakat Jepang juga makin menyukai MPV pintu geser ketimbang SUV besar.
Kehadiran Honda HR-V 2022 sepertinya memang menjadi begitu fenomenal. Pesanannya pun terus mengular, tentu saja termasuk di Jepang sebagai pasar domestik Honda HR-V terbaru ini.
Diperkenalkan paa April 2021, grafik penjualan Honda HR-V 2022 rata-rata 4.390 unit tiap bulannya sepanjang tahun lalu. Namun kondisi cukup berbeda dialami CR-V. Honda Jepang mencatat terjadi penurunan sales dari SUV legendaris mereka itu.
Di negara asalnya, Honda hanya sanggup menjual 370 unit CR-V per bulan di 2021. Padahal secara global, CR-V masih menjadi kontributor terbesar ketiga total penjualan Honda.
Honda CR-V Kalah dari Mazda CX-5 dan Nissan X-Trail
Dikutip dari media lokal di Jepang, Bestcarweb, kurang bergairahnya penjualan CR-V belakangan ini karena dinilai dimensinya yang kurang compact untuk jalanan di negara tersebut. Sayangnya, kompetitor CR-V tidak mengalami gejala yang sama.
Penjualan Mazda CX-5 di Jepang tahun lalu masih sekitar 1.400 unit. Sementara rata-rata penjualan bulanan Nissan X-Trail selama 2021 juga masih 1.000 unit. Rasanya memang ada pergeseran minat dari konsumen CR-V ke HR-V.
Ada prediksi lain yang ditulis media berbahasa Jepang itu. Masyarakat Jepang sepertinya sekarang lebih memilih MPV ukuran medium dan besar dengan sistem pintu geser elektrik daripada SUV yang tak berbodi ringkas.
Hal ini terlihat dari penjualan Toyota Voxy dan Alphard yang terus merangkak naik. Voxy tahun lalu penjualan bulanannya tembus 7.920 unit. Sementara penjualan tiap bulan dari Toyota Alphard 5.840 unit di 2021.
Tapi bukan berarti Honda CR-V tidak akan eksis lagi. Mengingat penjualan SUV yang sudah berganti empat generasi ini di benua lain masih cukup besar. Termasuk di Indonesia yang penjualannya selalu nomor 3 di bawah Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.