Renault Triber saat ini menjadi salah satu mobil yang cukup unik di Indonesia. Pasalnya dengan merek Eropa, harga mobil bergaya SUV ini cukup terjangkau, di kisaran Rp 166,9 juta hingga Rp 184,9 juta on the road Jakarta.
Triber juga sebenarnya tergolong baru. Renault baru meluncurkan mobil yang dibuat di India ini pada jelang akhir 2019 lalu namun pengiriman ke konsumen baru dilakukan beberapa bulan belakangan.
Walau secara harga banyak bersinggungan dengan model Low Cost Green Car alias LCGC, namun Triber tentu tidak berskema LCGC. Kondisi tersebut mirip yang didapati oleh Datsun Cross.
Secara spesifikasi, harga, dan konfigurasi bangku di kabin kedua mobil ini pun bisa dikatakan sekelas. Datsun Cross merupakan model yang berbasis Datsun GO+ Panca namun berkiblat pada crossover atau SUV.
Jika GO+ Panca berskema LCGC, tidak dengan Datsun Cross. Maka makin klop dengan Renault Triber, bukan? Lantas bagaimana dengan perbandingan mengemudi Renault Triber dengan Datsun Cross? Langsung saja kita bandingkan.
Tentu sektor mesin jadi cukup krusial jika kita membandingkan rasa mengemudi dua mobil ini. Triber sendiri dibekali dengan dapur pacu 1.000 cc berkonfigurasi tiga silinder.
Sedangkan Datsun Cross sedikit lebih besar secara kapasitas. Mesin mobil ini berkubikasi 1.200 cc dan seperti Triber, Cross juga berkonfigurasi tiga silinder.
|
Triber |
Cross |
Mesin |
1.000 cc |
1.200 cc |
Tenaga |
71 Hp |
78 Hp |
Torsi |
96 Nm |
110 Nm |
Gearbox |
AMT |
CVT |
Sistem penggerak |
front-wheel drive |
front-wheel drive |
Perbandingan impresi mengemudi
Dengan bekal mesin tiga silinder dan tak terlalu besar kapasitasnya, tentu tak ada janji performa yang mantap dari Triber dan Cross. Namun seberapa menariknya kedua mobil ini dalam memberikan impresi berkendara? Kita mulai dari kubu Renault.
Jika Anda mengemudi Triber, mesin yang berkubikasi 1.000 cc sangat khas getarannya. Mulai dari start sampai putaran tinggi, getarannya akan menemani terus. Wajar saja, karena seperti itulah tipikal mesin tiga silinder.
Menjadi kurang nyaman saat Anda melesatkan Triber dalam kecepatan tinggi yang konstan. Sebab bukan cuma getaran atau vibrasi dari mesin saja yang hadir, tapi juga kebisingan menjalar sampai kabin.
Bagaimana dengan Datsun Cross? Harus diakui produk Datsun satu ini memberi impresi mengemudi lebih baik ketimbang Triber. Bahkan jika Anda mengira karena satu basis maka rasa berkendaranya dengan GO+ Panca, dugaan itu salah.
Walau berkonfigurasi tiga silinder, namun getarannya sangat baik teredam. Saat Anda mengemudi maupun jadi penumpang tak akan terganggu getaran berlebihan dari mesin.
Kabin Datsun Cross juga memiliki insulasi cukup baik. Hal ini terbukti dari tingkat kebisingan yang cukup rendah di dalam kabin saat mobil ini digeber dalam kecepatan tinggi.
Perbandingan transmisi
Renault memberi dua opsi untuk transmisi Triber. Ada pilihan transmisi manual 5 percepatan dan AMT alias Automated Manual Transmission. Nah, untuk AMT sendiri sebenarnya tak bisa dikatakan murni transmisi otomatis.
Walau tak ada pedal kopling, namun karakteristik perpindahan gigi Triber AMT agaknya mirip transmisi manual. Kehalusannya tentu agak sulit menyamai transmisi otomatis pada umumnya.
Sedangkan pada Datsun Cross juga sama-sama tersedia opsi transmisi manual 5 percepatan. Namun tentunya varian bertransmisi CVT jadi primadona mobil ini.
Kehalusan, perpindahan gigi yang smooth dan akselerasi lebih baik tentu bisa diakomodir dengan transmisi otomatis jenis CVT milik Cross. Dari sisi transmisi Triber sulit menyaingi Cross.
Kesimpulan
Berkat transmisi jenis CVT yang dimiliki Datsun Cross rasanya membuat Renault Triber akan sulit menyainginya dari segi kenikmatan berkendara. Dari sisi mesin pun tenaga Triber tak lebih unggul dari musuhnya itu.
Namun bagi Anda yang tak ada masalah dengan tenaga mesin yang lebih kecil dan getaran maupun kebisingan kabin juga bukan kendala maka Triber layak untuk dipilih. Lagi pula memang model seperti Triber dan Cross memang tidak cocok untuk mereka yang membutuhkan mobil lincah dan kencang di jalan bebas hambatan.