Perbedaan Mazda CX-80 Elite dan Kuro, Mana yang Paling Menarik?
Enda · 22 Jan, 2025 15:03
0
0
Perbedaan Mazda CX-80 Elite dan Kuro terletak pada penampilannya. Kehadiran CX-80 di Indonesia semakin melengkapi portofolio daftar kendaraan Mazda di Tanah Air khususnya di segmen Medium SUV premium 7-seater.
Bisa dibilang CX-80 ini merupakan versi panjang dari CX-60. CX-80 yang dihadirkan oleh PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) membawa ideologi Jinba-Ittai yang lebih disempurnakan lagi oleh para engineer Mazda dengan mengusung teknologi Plug-in Hybrid (PHEV).
Hadirnya CX-80 di Indonesia sekaligus sebagai tanda bahwa mobil ini merupakan mobil pertama Mazda di Indonesia yang mengusung teknologi PHEV. Ditawarkan dalam dua varian, berikut adalah perbedaan Mazda CX-80 Elite dan Kuro.
Dengan Jinba-Ittai yang disempurnakan, dalam menghadirkan CX-80 Mazda tidak hanya fokus pada estetika, namun juga kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Secara tampilan eksterior keduanya terlihat begitu estetis dengan mempertahankan DNA Mazda, yang menyematkan gaya bahasa desain KODO-Soul of Motion sebagai ikonnya. Bentuk yang ditampilkan menggabungkan antara nuansa elegan, premium dan juga futuristis.
Terinspirasi dari elemen organik dan juga gerakan kaligrafi Jepang, lekukan body yang diterima mobil ini dibuat dengan halus dari bawah hingga ke atas. Selain desain Kodo khas Mazda, mobil ini juga membawa konsep Noble Toughness.
Kedua varian pada bagian fender depan terdapat side signature. Mengenai sistem pencahayaan mobil ini mengaplikasikan lampu LED auto levelling model memanjang yang seolah terhubung dengan grill-nya, serta stoplamp LED dengan bentuk khas mobil Mazda zaman sekarang.
CX-80 Kuro
Kalau dilihat, untuk perbedaan keduanya terletak pada list di bawah grillnya. Di bagian bawah grill pada varian Elite terdapat list berwarna krom, sedangkan di Kuro aksen tadi mendapat sentuhan black krom. Perbedaan lainnya juga terdapat di bagian samping. Yang mana untuk cover spion pada varian Elite dicat sewarna bodi, sedangkan Kuro hitam mengkilap.
Keduanya sama-sama menggunakan velg berukuran 20 inci dengan model palang. Pada varian Elite velgnya menggunakan konsep dual-tone black metallic machined, berbeda dengan Kuro yang velgnya full hitam glossy dengan memberikan kesan lebih garang.
Interior
Interior CX-80 Kuro
Ideologi Jinba-Ittai tetap dipertahankan hingga ke bagian dalam CX-80 dengan menyuguhkan kesan prestisus dan kenyamanan berkendara tingkat atas. Mempertegas kesan premium sekaligus kenyaman dalam berkendara, interiornya dibungkus dengan material premium seperti tekstil tenun dan kayu maple dalam desain kabin kontemporer.
Interior keduanya dibalut melalui jahitan Kakenui hingga trim, serta kulit nappa yang diaplikasikan pada bangkunya dengan tampilan berbeda di kedua varian. Dimana varian Kuro terlihat elegan dengan dibungkus material Tan nappa leather berbahan Suede berwarna coklat mulai dari dashboard hingga door trim. Menggunakan warna yang sama, joknya dikombinasikan bahan suede dan kulit.
Selain warna coklat tadi beberapa bagian interiornya juga dibungkus warna hitam untuk varian Kuro ini.
Interior CX-80 Elite
Beda dengan Kuro, varian Elite lebih memperlihatkan kesan prestisius. Yang mana untuk interiornya dibalur menggunakan material white nappa leather dengan bahan kain di bagian dashboard. Kalau dilihat interior pada varian Elite ini lebih banyak menggunakan warna putih dengan sedikit warna hitam. Bahkan di console tengahnya menggunakan warna coklat muda dengan tekstur kayu, beda dengan Kuro yang berwarna hitam.
Selain membawa tampilan premium, kedua varian menyajikan konsep ergonomis sehingga memudahkan penggunanya ketika ingin menjankan fitur yang dibutuhkan. Mengenai fitur unggulan yang ada di bagian dalam, kedua varian disematkan head unit layar sentuh 12,3 inci model floating dengan teknologi tingkat atas yang dapat menjawab segala kebutuhan saat berkendara. Bahkan sistem infotaimentnya memiliki suara premium berkat dipadukan 12-speaker garapan BOSE.
Memudahkan pengguna dalam menjalankan fitur atau melakukan pengaturan pada sistem hiburan maupun panel instrumentnya, mobil ini telah dilengkapi switch contol pada lingkar kemudinya. Bukan cuma itu, selain port pengisian daya smartphone, mobil juga sudah dibekali wireless charging.
Di bagian pengemudi untuk meter clusternya menggunakan layar LCD 12,3 inci yang menyajikan berbagai seputar informasi berkendara secara informatif dengan tampilan modern, serta adanya Head-up Display (HUD) yang memudahkan pengemudi mengetahui kecepatan dan informasi lainnya ketika sedang mengemudi.
Selain itu di kedua varian berhasil disematkan AC triple zone dengan auto cilimate control,Idling stop system (i-stop), Kinematic Posture Control (KPC) dan Mazda Intelligent Drive Select (Mi-Drive).
Jok baris kedua CX-80 Kuro
Baik Elite dan Kuro juga dibekali teknologi Driver Personalization System. Teknologi ini memudahkan penggunanya untuk mendapatkan poisisi berkendara yang ideal tanpa harus melakukan penyetelan secara manual, meski dibekali fitur power seat adjustment.
Secara otomatis Driver Personalization System mengatur posisi mengemudi Jinba-Ittai khas Mazda hanya dengan memasukan data tinggi badan pengemudi melalui head unit. Posisi mengemudi ideal secara otomatis meliputi kursi, setir, spion samping dan heads-up display.
Menariknya teknologi ini sekaligus menyimpan preferensi pengemudi untuk suhu dalam kabin, pengaturan sound system dan juga sistem keselamatan aktif i-Activsense. CX-80 juga mendapatkan pendeteksi wajah infra red yang akan memberikan sinyal peringatan ketika pengemudi kehilangan konsentrasi berkendara.
Memudahkan setiap pengguna, untuk semua jok dilengkapi pengaturan elektrik sehingga tidak perlu repot ketika sedang melakukan pengaturan posisi duduk. Meningkatkan gaya berkendara sekaligus memberikan kesan kabin lebih lapang, pada bagian atap untuk kedua varian dilengkapi panoramic sunroof dengan ukuran cukup besar.
Bicara akan keselamatan berkendara, CX-80 dibekali dengan Anti-lock Brake System (ABS) with Electronic Brakeforce Distribution (EBD) & Brake Assist (BA), 6 airbags, Electric Parking Brake (EPB), Dynamic Stability Control (DSC) & Traction Control System (TCS), Hill Launch Assist (HLA), Emergency Stop Signal (ESS) dan Hill Descent Control (HDC).
Untuk fitur keselamtan standar lainnya mencakup front & rear parking sensors, kamera 360 derajat, Collapsible steering shaft & injury-minimizing brake pedal, Neck injury mitigation front seats, SKYACTIV-BODY, i-ACTIV AWD dan Brake-by-wire regenerative-friction brake coordination system.
Memberikan rasa aman selama perjalanan, mobil ini telah didukung dengan fitur keselamatan pintar yang dinamai i-Activsense. Adapun fitur keselamatan bagian dari Advanced Driver Assistance System (ADAS) di CX-80 meliputi; Adaptive LED Headlamp (ALH), Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW), Mazda Radar Cruise Control (MRCC), Lane Departure Warning System (LDWS), Lane keep Assist System (LAS), Driver monitoring, Blind Spot Monitoring (BSM), dan terakhir Rear Cross-Traffic Alert (RCTA). Dari segi keamanan dibekali power door locks with auto door lock system, serta immobilizer & burglar alarm.
Mesin dan Motor Listrik CX-80
Mesin e-Skyactiv-Phev 2.5
Seperti yang disampaikan sebelumnya, CX-80 mengusung teknologi Plug-in Hybrid dengan mengandalkan mesin 2.500 cc dengan motor listrik tunggal. Mesin berbahan bakar bensin jenis e-Skyactiv-Phev 2.5 4-silinder segaris DOHC 16 valve 2.488 cc yang digunakan dapat menghasilkan tenaga 191 PS di 6.000 rpm dan torsi 261 Nm pada 4.000 rpm.
Sedangkan untuk motor listriknya mampu memeras tenaga sebesar 129 kW (175 PS) di 5.500 rpm dengan torsi puncak 270 Nm pada 400 rpm. Motor listrik yang digunakan mendapat asupan daya dari baterai lithium-ion berkapasitas 355 kW dengan tegangan 355 volt.
Pengisian baterai CX-80
Baik mesin maupun motor listriknya dipadukan dengan transmisi otomatis 8-percepatan berpenggerak semua roda (AWD) dengan i-Activ serta fitur Mazda Intelligent Drive Select (Mi-Drive). Dengan begitu memudahkan pengemudi ketika ingin mengubah sistem penggerak menjadi semua roda dan pergantian mode berkendara tergantung pada kondisi mengemudi dan jalan.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.