Pertalite Diragukan Kualitasnya, Pemerintah Makin Rajin Uji Kualitas BBM, Hasilnya?
Herdi · 18 Okt, 2022 18:02
0
0
Viral Pertalite lebih boros dari sebelumnya.
Berita negatif ini muncul pasca harga Pertalite naik per 3 September 2022.
Pertamina terus lalukian uji standar dan mutu untuk kualitas BBM mereka.
Sejak PT Pertamina menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, berbagai isu bermunculan terkait kualitas yang ditawarkan.
Ya, beberapa waktu lalu disebutkan, bawah Pertalite dengan RON 90 sejak naik harga jadi lebih boros. Selain itu, ada juga yang menyebutkan, bahwa nilai oktan Pertalite bukan 90 tapi 86.
Atas banyaknya isu Pertalite lebih boros inilah pemerintah rupanya tak tinggal diam. Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mereka terus melakukan pengawasan mutu BBM dengan cara melakukan uji sampel BBM dari berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Hal ini juga diakui Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji. Menurut dia, pemerintah mendengarkan masukan dari masyarakat, dan melakukan pengecekan informasi, kemudian di validasi.
"Fungsi kita sebagai pengawasan tetap kita jalankan. Nanti akan kita sampaikan lagi apa hasil dari sampel yang diambil dari SPBU-SPBU itu," ungkap Tutuka seperti dilansir di situs resmi migas.esdm.
Pengujian Mutu BBM dari Berbagai SPBU
BBM Pertalite masih disediakan di SPBU Pertamina
Beberapa waktu, BBM jenis Pertalite disebut lebih boros pasca penyesuaian harga. Hal ini membuat pemerintah melakukan pengujian oleh Lemigas dengan mengambil sampel BBM di enam SPBU di Jakarta mulai dari SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S. Parman.
Kini, Tutuka mengatakan, pengujian mutu BBM diperluas ke SPBU-SPBU lainnya, hasil uji ini nantinya akan kembali disampaikan Pemerintah kepada masyarakat.
"Kita sudah mengukur mutu BBM dengan cara mengambil sampel dari beberapa SPBU dan itu masih berjalan terus. Fungsi kita memang melakukan pengawasan mutu," kata dia.
Sample Pertalite diambil dari SPBU secara acak
Tutuka menjelaskan, sampel BBM jenis Pertalite dilakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu sesuai Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
"Kita uji di Lemigas dan ada 19 parameter uji. Jadi parameternya banyak dan ternyata dari sampel yang diambil di beberapa SPBU, termasuk sampel dari SPBU yang dikeluhkan masyarakat, ternyata semuanya on spec. Tidak ada yang off spec," tegas Tutuka.
Sementara itu, Kepala Lemigas Direktorat Jenderal Migas Ariana Soemanto menambahkan, hasil pengujian dari pengujian Pertalite di beberapa SPBU.
Dispenser Pertalite di SPBU Pertamina
"Untuk tahap awal, pengujian Pertalite ke beberapa SPBU telah dilakukan. Salah satu parameter ujinya yaitu angka oktan (RON), dimana dari hasil pengujiannya tidak ada yang RON di bawah 90, semuanya di atas RON 90 yaitu kisaran 90,1 sampai dengan 90,7," ujar Ariana.
"Pengujian ini terus dilakukan secara lebih luas lagi ke berbagai SPBU lainnya, jadi lebih masif lagi," sambung Ariana.
Perlu diketahui, saat ini BBM jenis Pertalite RON 92 harganya sekitar Rp 10.000 per liter. Namun dengan kenaikan harga ini, tak sedikit pengguna kendaraan bermotor beralih ke SPBU swasta, mulai dari Shell, Vivo hingga AKR.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.