Punya Mobil Diesel Jangan Didiamkan di Garasi Berlama-lama, Ini Alasannya!
Enda · 7 Jun, 2021 20:00
0
0
Antara mobil diesel dengan mobil berbahan bakar bensin memiliki perbedaan tidak hanya pada penggunaan bahan bakarnya saja. Mesin diesel sendiri diketahui mempunyai fase hisap udara murni, sedangkan mesin bensin melakukan pengkabutan dengan mencampur udara yang dihisap ke dalam mesin dengan semprotan bahan bakar.
Mesin diesel, udara yang dialirkan dari katup dikompres sehingga menghasilkan tekanan yang tinggi. Pada mesin bensin, terjadi hal yang hampir sama. Campuran udara dan bahan bakar juga dialirkan untuk dilakukan kompresi.
Letak bedanya adalah tekanan yang dihasilkan. Untuk mesin diesel, tekanannya lebih tinggi dibandingkan dengan mesin bensin. Tingkat kompresi mesin diesel sekitar 16:1 sedangkan mesin bensin hanya 10:1.
Bicara soal mobil bermesin diesel, kalian tidak boleh mendiamkannya terlalu lama di garasi. Hal ini dikarenakan dapat merusak komponen lainnya di dalam mesin.
“Mesin diesel punya karakter yang berbeda dari mesin bensin. Seperti mesin diesel di beberapa mobil Ford yang telah menggunakan teknologi Common Rail contohnya, mesin mobil harus sering menyala jangan dibiarkan diam terlalu lama. Kalau tidak dipakai, setidaknya dipanasi seminggu dua kali,” ujar Heru, selaku pemilik bengkel Sahabat Motor Ford.
Jarang Dipanasi, Mobil Diesel Bisa Rusak di Bagian Fuel Pump dan Turbo
Sebagaimana yang diketahui, mobil dengan mesin diesel seperti Ford Everest atau Ranger, sudah menggunakan teknologi masa kini seperti Common Rail serta turbocharger. Mengenai turbocharger, bagian ini wajib mendapat pelumasan yang maksimal agar tidak mudah aus dan berkarat.
“Biasanya kasus kerusakan pada mesin diesel seperti Ford Everest atau Ranger akibat jarang dipanasi atau dipakai. Ini dapat berakibat kerusakan pada pompa oli atau yang biasa disebut oil pump. Pompa oli bisa rusak karena terjadinya endapan oli yang dilanjutkan melemahnya bagian ini karena mesin jarang dihidupkan. Jika sudah begitu, aliran oli tidak bisa maksimal naik ke atas mesin untuk melumasi turbo ataupun dinding silinder sehingga membuat dinding silinder baret dan kehilangan kompresinya,” tambah Heru.
Selain harus sering dipanasi dan digunakan, pengguna mobil diesel harus memperhatikan secara betul penggunaan pelumas mesin.
“Mobil dengan mesin diesel khususnya yang sudah memakai turbo, jangan sampai salah menggunakan oli mesin. Pakai oli yang bagus sesuai dengan karakter mesin. Karena, turbo harus mendapat pelumas yang baik agar selalu awet dan mendapat performa yang baik,” tutupnya.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.