SUV Penjelajah seperti Toyota Land Cruiser atau Jeep Wrangler Belum Ada yang Battery Electric Vehicle, Ini Alasannya

Beberapa waktu lalu Toyota merilis Land Cruiser dan kini tengah mempersiapkan varian Prado sebagai kasta termewah. Baik Land Cruiser atau Prado memakai mesin yang sama. Toyota belum memanfaatkan teknologi battery electric vehicle sebagai sumber energi penggerak.

Sebagai sebuah SUV, Prado hanya dibekali mesin bensin, diesel, dan hybrid. Toyota mengonfirmasikan Land Cruiser Prado 2022 akan menggendong mesin turbo diesel 2.8-liter dan mesin bensin NA 2.7-liter. Sementara varian hybrid 2.5-liter untuk tahap elektrifikasi Land Cruiser akan hadir dalam waktu dekat. 

Menurut kabar, model elektrifikasi akan hadir paling cepat sekitar tahun 2024, yang akan menjadi masa depan Land Cruiser. Namun, belum jelas apakah Toyota akan menghadirkan Land Cruiser atau Prado dengan dukungan battery electric vehicle alias jadi mobil listrik murni.

Sejauh ini memang belum ada SUV yang full elektrifikasi, biasanya masih memakai sistem hybrid termasuk juga Jeep. Pabrikan SUV legendaris asal Amerika Serikat itu baru saja merilis Wrangler Rubicon dan Sahara 4xe. SUV ini memiliki kemampuan dapat menempuh jarak 25 mil (40 kilometer) dengan tenaga listrik sebelum mesin empat silinder turbocharged 2 liter mengambil alih.

Powertrain Wrangler Rubicon dan Sahara 4xe mengintegrasikan dua motor listrik dan paket baterai 400 volt dengan mesin empat silinder 2.0 liter yang hemat bahan bakar dan transmisi otomatis 8 kecepatan TorqueFlite. Walau Jeep menyediakan pengisian daya listrik ketika pembelian, namun tetap saja bukan bekerja memakai daya listrik sepenuhnya.

SUV Penjelajah Masih Butuh BBM di Wilayah Terpencil

Baik Land Cruiser atau Wrangler, keduanya adalah SUV penjelajah yang terkenal tangguh. Mobil ini bisa dengan mudah masuk ke pedalaman hutan atau medan terjal. Karena habitatnya di medan off road, maka Land Cruiser dan Wrangler ini seringkali berada di wilayah terpencil.

Permasalahannya, bila memakai sistem full elektrik dari baterai, akan sulit melakukan pengisian daya apabila tiba-tiba saja baterai kehabisan listrik di tengah hutan. Lain halnya dengan mesin konvensional, yang lebih fleksibel karena kita bisa membawa bensin atau solar cadangan di jerigen untuk antisipasi andaikata kehabisan BBM.

Untuk saat ini belum tersedia secara luas sistem battery replacement alias tukar baterai seperti di motor listrik. Baterai mobil listrik ukurannya lumayan besar sehingga akan merepotkan bila memakai sistem tukar baterai apalagi jauh di pelosok.

Bukan tidak mungkin di masa depan akan ditemukan teknologi pengisian daya listrik portable seperti power bank ponsel tapi berukuran besar. Bila teknologi ini sudah beredar luas, niscaya kita bisa melihat SUV penjelajah macam Land Cruiser atau Wrangler pakai powertrain full elektrik.