Suzuki Ignis Kena Recall, Ada Masalah Pin Rem Belakang yang Cacat Produksi
Enda · 1 Nov, 2022 16:38
0
0
Maruti Suzuki India mengumumkan melakukan recall terhadap Suzuki Ignis produksi 3 Agustus 2022 hingga 1 September 2022. Penarikan dilakukan untuk memperbaiki kemungkinan cacat produksi pada pin pengait rem belakang.
Disampaikan oleh pihak Maruti Suzuki, diduga ada cacat pada pin pengait di rem belakang yang dalam kasusnya sewaktu-waktu dapat pecah dan menyebabkan suara aneh.
“Kemungkinan jika dibiarkan akan menimbulkan dampak kerusakan lebih pada kinerja rem dalam jangka waktu panjang," tambahnya.
Sebagai tindak pencegahan, Maruti Suzuki telah memutuskan untuk menarik kembali mobil tersebut guna dilakukan pemeriksaan dan penggantian bagian yang rusak.
“Suku cadang yang ditemukan rusak akan diganti secara gratis,” katanya.
Untuk penggantian suku cadang sendiri sedang diatur oleh bengkel resmi di sana dan selanjutnya pelanggan akan dihubungi oleh pihak bengkel untuk melakukan perbaikan.
Suzuki Ignis terdampak recall pin pengait rem belakang
Selain Suzuki Ignis, model lainnya yang terdampak recall pin pengait rem belakang di Negeri Vrindavan adalah Wagon R, dan Celerio dengan total kesuluruhan mencapai 9.925 unit.
Sebagai informasi, Suzuki Ignis yang dijual di Indonesia dengan bandrol Rp207,2 juta hingga Rp217,5 juta OTR Jakarta, didatangkan secara utuh atau CBU dari India.
Selain Ignis, Suzuki Celerio juga terdampak recall
Sebagai city car kompak berpenampilan crossover, Suzuki Ignis dipersenjatai mesin K12M berkubikasi 1.197 cc 4-silinder segaris multi point injection yang mampu merilis tenaga hingga 83 PS serta torsi 113 Nm. Untuk putaran mesin yang dihasilkan ditranslasi ke penggerak roda depan dengan menggunakan transmisi manual 5-percepatan dan AGS.
Dibuat oleh Maruti Suzuki, apakah nantinya Suzuki Ignis yang dipasarkan di Indonesia juga akan terdampak recall pin pengait rem belakang?
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.