Tesla Mantap Pilih Malaysia untuk Investasi Dibanding Indonesia
Herdi · 27 Agu, 2024 09:01
0
0
Tesla dipastikan melanjutkan investasi di Malaysia, dengan jumlah biaya yang dikuncurkan mencapai USD13,5 juta atau sekitar Rp208,62 miliar.
Investasi yang dilakukan pabrikan otomotif asal Amerika Serikat itu terkait untuk perluasan jaringan pengisian daya mobil listrik cepat atau superchager di beberapa lokasi di Malaysia.
Informasi ini disampaikan secara langsung Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz, dalam akun Instagram pribadinya @tzafrul_aziz, dimana perwakilan Tesla bertemu dengan dirinya beberapa waktu lalu.
Kata dia, kolaborasi antara Tesla dan Malaysia bertujuan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan agar dapat mendukung pertumbuhan kendaraan listrik dan mendorong transisi menuju teknologi ramah lingkungan.
"Kami juga berbincang mengenai potensi besar teknologi penyimpanan tenaga bateri yang dijangka dapat menyumbang kepada peningkatan kecekapan tenaga dan kestabilan grid elektrik Malaysia. Teknologi ini berpotensi untuk mengurangkan kos tenaga dan memperkukuhkan infrastruktur tenaga nasional kita," tulis @tzafrul_aziz.
Disebutkan, keberadaan Tesla di Malaysia akan disokong dengan melibatkan 9 perusahan lokal Malaysia agar dapat membangun infrastruktur pengisian daya mobil listrik lebih makasimal.
Selain itu, Tesla juga akan menggandeng universitas lokal agar bisa melakukan transfer ilmu pengetahuan dan pengembangan sumber daya manusia yang maksimal.
Hal ini dianggap penting dilakukan untuk keberlanjutan mengembangkan teknologi ramah lingkungan dalam jangka panjang.
"Kolaborasi dengan perusahaan lokal dan universitas ini akan membantu membangun infrastruktur yang diperlukan dan memastikan bahwa keterampilan dan pengetahuan yang relevan dikembangkan di Malaysia,” kata Tengku Zafrul.
Kemitraan dengan Tesla diharapkan menempatkan Malaysia sebagai pusat utama teknologi ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara, yang berpotensi membawa manfaat ekonomi, teknologi, dan energi berkelanjutan bagi negara.
Pasalnya, kolaborasi dengan Tesla dianggap sejalan dengan tujuan Malaysia yang lebih luas yaitu pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
“Kami menantikan kelanjutan pengembangan kemitraan ini. Kolaborasi ini berpotensi memberikan manfaat besar bagi perekonomian Malaysia, kemampuan teknologi, dan inisiatif energi berkelanjutan,” ucap Tengku Zafrul.
Diketahui juga, pada Juli 2024, Tesla telah memasang 52 unit Supercharger dengan kapasitas 250 kW, 54 Konektor Dinding AC, dan lebih dari 4.500 pengisi daya perumahan di seluruh Semenanjung Malaysia.
Dengan investasi ini bukan tak mungkin, pengisian daya supercharger di negeri Jiran akan bertambah banyak.
Indonesia dan Thailand Dilangkahi Malaysia
Apa yang diungkapkan Tengku Zafrul di atas, menepis rumor yang beberapa waktu lalu disebutkan sumber terdekat pemerintah Thailand terkait rencana Tesla yang membatalkan investasi di beberapa di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia dan juga Indonesia.
Kala itu disebutkan, seorang sumber di pemerintahan Thailand menyebutkan kepada The Nation, bahwa Tesla telah membatalkan rencana mendirikan pabrik perakitan Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan listrik baterai di Thailand.
Demikian juga dengan Indonesia, di mana presiden RI Joko Widodo dan beberapa menteri sudah berkunjung ke markas perusahaan milik Elon Musk di Amerika Serikat. Namun hasilnya nihil.
Sumber tersebut menyatakan, jika Tesla tidak akan melakukan tindakan di Malaysia, Indonesia, atau dimanapun, kecuali China, Amerika Serikat dan Jerman.
Seperti diketahui, ada beberapa hal yang ingin diterapkan Tesla di Malaysia mulai dari membangun jaringan supercharger, membuat kantor pusat dan layanan purna jual, serta pusat pengalaman interaktif.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.