Test Drive Hyptec HT: Cara Memanjakan Penumpangnya Gak Kaleng-kaleng!
Prasetyo · 16 Okt, 2024 12:24
0
0
Test Drive Hyptec HT kali ini memang cukup singkat, hanya rute Jakarta - Bogor - Jakarta dengan total jarak 149 kilometer (km).
Hyptec HT, awalnya kami cukup kebingungan menyebut mobil yang satu ini. Sebab saat mengumumkan hadir di Indonesia pada April 2024 lalu, yang kami ketahui tentang brand asal Tiongkok yang satu ini hanyalah GAC.
Namun ternyata GAC merupakan induk perusahaan tersebut yang di bawahnya bernaung beberapa brand. Seperti Aion, Hyper, dan Trumpchi. Lantas GAC juga memasarkan Toyota dan Honda di China. Adapun Aion, merupakan sub brand dari GAV yang fokus pada kendaraan listrik, sementara Hyper merupakan sub brand lainnya yang menyasar segmen Premium.
Namun bertepatan dengan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 pada Februari lalu, brand Hyper ini resmi ganti nama jadi Hyptec, bukan cuma di Indonesia tapi berlaku secara global.
Nah, satu produk Hyptec yang sudah diluncurkan saat pameran otomotif yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, itu adalah model HT. Sebuah SUV full electric yang menawarkan banyak keunggulan.
Berangkat dari penjelasan Andry Ciu selaku Chief Executive Officer AION Indonesia ini, maka sudah mulai paham, seperti apa segmentasi Hyptec HT yang ingin disasar oleh pihak AION Indonesia.
"Yang jelas, kita tawarkan mobil yang mewah, dengan kabin yang lega, tapi dengan harga affordable," jelas Andry saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Benarkah apa yang ia katakan ini, atau cuma sekedar gimmick marketing belakang?
Kami pun diberi kesempatan langsung melakukan test drive Hyptec HT selama sehari penuh. Rutenya memang cukup singkat yakni dari Jakarta menuju Bogor, Jawa Barat, kemudian balik lagi ke Jakarta. Namun trek yang dilalui setidaknya bisa memberi gambaran bagaimana performa, kenyamanan, sampai efisiensi konsumsi energi dari mobil listrik yang satu ini.
Yuk baca ulasan Autofun Indonesia mengenai test drive Hyptec HT berikut ini.
Eksterior Cantik Terinspirasi dari Nuansa Natural
Disebutkan oleh Xu ZhaoYu selaku Head of Product Training AION South East Asia, kalau Hyptec HT memiliki empat karakteristik utama, yaitu Excellent Design, Excellent Space, Excellent Agility dan Excellent Energy.
Pertama soal Excellent Design yang menggambarkan siluet bodi mobil ini terinspirasi dari keindahan alam. Kesan natural dari bagian samping begitu kentara, sementara area depan dan belakang cenderung menonjolkan sisi futuristik.
Lihat saja di fascia depan, terdapat lampu utama yang cukup besar berdesain Diamond Cut Headlight. Lantas di area bemper terlihat simple tanpa ada sisi yang dibentuk sudut lancip. Tetapi tak lupa, para desainer AION juga menyelipkan LED fog light yang dipasang vertikal.
Namun kalau sepintas dilihat, area lampu depan ini mirip dengan headlamp kepunyaan Porsche Cayenne. Sementara kalau melihat tarikan garis bodinya, jadi mengingatkan kita pada Tesla Model Y.
Tapi kalau diukur secara dimensi, Hyptec HT punya panjang tubuh mencapai 4,9 meter, sementara Tesla Model Y hanya 4,7 meter. Kemudian lebar Hyptec mencapai 1,9 meter, adapun Tesla hanya sekitar 1,6 meter. Ini berarti Hyptec jauh lebih besar ketimbang Tesla Model Y.
Interior Hyptec HT yang Sangat Memanjakan Penumpang
Kalau boleh kami rangkum dalam satu kata yang mewakili kesan terhadap interior Hyptec HT adalah: Nyaman! Rasanya kami belum pernah menguji mobil listrik asal Tiongkok yang menawarkan kenyamanan dan kemewahan setara dengan HT.
Secara teknis di atas kertas, HT memiliki panjang keseluruhan bodi 4.935 mm, sementara jarak sumbu rodanya 2.935 mm. Sebagai perbandingan, wheelbase Hyptec ini hanya terpaut 185 mm lebih pendek dari jarka sumbu roda Mercedes-Benz EQE 350 yang panjang tubuhnya juga di kisarna 4,9 meter.
Dengan wheelbase yang panjang tersebut, terbukti sanggup menciptakan ruang kabin yang begitu lega. Bahkan ketika penumpang depan mengeset posisi duduk yang cukup mundur dengan posisi captain seat dan foot rest di angkat, penumpang di belakangnya masih menyisakan ruang kaki cukup lega.
Sebagai catatan lagi, jok penumpang depan ini bisa direbahkan sampai membentuk sudut kemiringan 180 derajat. Kemudian kursi tersebut juga sudah dilengkapi fitur pijat dan ventilasi untuk membuat rileks selama perjalanan.
Sedangkan pada penumpang belakang, kursinya juga dapat direbahkan sampai 143 derajat. Kalau kalian mau ekstra nyaman bak di kabin pesawat First Class, maka silahkan duduk di belakang kursi penumpang depan. Sebab kursi depan ini bisa disetel untuk dimasukkan secara maksimal, kemudian dibalik sandaran punggung juga tersedia foot rest untuk penumpang belakang.
Dan semua pengaturan posisi jok ini dilakukan secara elektrik, baik melalui tombol-tombol yang ada di bagian samping kursi, atau menggunakan menu yang terdapat di monitor head unit.
Nah bicara monitor yang ada di area tengah dasbor mobil ini, perangkat tersebut berpenampang 10,25 inci. Selain bertugas sebagai piranti hiburan untuk setel musik atau video, disini pula pusat kontrol berbagai fitur pada kendaraan.
Mulai dari mengunci pintu, membuka atau menutup kaca jendela, membuka atau menutup sunshade panoramic roof secara elektrik, pengaturan spion, mengatur suhu dan tingkat blower AC, sampai mengatur mode berkendara hingga level energi regeneratif yang diinginkan. Nantinya informasi mengenai konsumsi energi baterai dan sisa baterai juga terpampang di monitor tersebut.
Sementara dari sisi hiburan, perangkat itu juga sudah tersambung dengan 22 speaker Dolby Atmos dari Belgia yang kualitasnya juga sangat premium. Semua speaker ini tersebar di pilar pintu, bagian atap sisi pengemudi dan penumpang depan serta penumpang belakang, sampai ke area bagasi belakang dan di balik kap mesin.
Kenyamanan yang memanjakan bukan saja pengemudi, bahkan sampai seluruh penumpang inilah yang dimaksud oleh Xu ZhaoYu sebagai implementasi dari elemen Excellent Space pada Hyptec HT.
Bahkan menurut Andry Ciu, varian HT yang menggunakan pintu belakang dengan bukaan model gullwing seperti yang pernah dipamerkan di GIIAS 2024 akan segera dijual massal. "Tunggu saja, saat ini memang baru yang model pintu biasa, tapi nanti kita punya yang model gullwing," ucap dia.
Elemen ketiga yang kami coba saat test drive Hyptec HT adalah Excellent Agility. Yaitu menyoroti kemampuan pengendalian mobil yang ukurannya tidak bisa dibilang compact tersebut.
Kalau melihat data spesifikasi teknisnya, pengendalian mobil ini menggunakan tipe kemudi Electric Power Steering yang dikombinasikan suspensi cukup advanced. Yaitu tipe Double Wishbone Independent suspension di bagian depan dan 5-link Independent suspension untuk kaki-kaki belakangnya.
Tipe suspensi ini memang sanggup memberikan bantingan yang sangat nyaman pada semua penumpang di dalamnya. Namun untuk penumpang belakang, rebound suspensi yang kami rasakan saat duduk di jok baris kedua malah terlalu lembut. Alhasil ketika menemui jalan yang cukup bergelombang, dan mobil dibawa dengan kecepatan lebih dari 80 km/jam, maka guncangannya cukup membuat kurang nyaman.
Namun untuk kinerja suspensi depan kami akui sangat baik. Manakala kami duduk di bangku penumpang depan atau bertindak sebagai pengemudi, kaki-kaki mobil ini mampu memberikan respon berkendara yang masih sigap untuk ukuran mobil yang memberi kenyamanan ekstra.
Karena perlu diingat, ini adalah sebuah SUV bertubuh dengan panjang hampir 5 meter, jadi kondisi oversteer dan understeer memang masih kami rasakan, namun tidak sering. Situasi itu baru muncul ketika, kami mencoba daya motor listriknya dengan mode Sport dan laju mobil cukup jauh melebihi ambang batas kecepatan maksimal di jalan tol luar kota.
Secara keseluruhan pengendaliannya masih dalam kategori baik, dipadankan kenyamanan saat jalan santai hingga kecepatan menengah. Sungguh kombinasi yang apik!
Test Drive Hyptec HT Menguji Motor Electric dan Baterai yang Powerful
Nah sekarang kita bahas mengenai kekuatan baterai serta motor electric dari Hyptec HT. Perlu kalian ketahui, mobil listrik ini menggunakan motor listrik jenis Permanent Magnet Synchronous Motor yang diletakan di poros roda belakang.
Sistem yang bertugas menggerakkan roda ini sanggup memproduksi daya maksimum sebesar 250 kW atau setara dengan 400 PS. Adapun torsi puncaknya ada di 430 Nm. Sementara sumber daya listriknya berasal dari baterai Lithium Iron Phosphate yang dinamai Magazine Battery 2.0 dengan kapasitas 83 kWh.
Pihak AION sendiri mengklaim SUV listrik berpenggerak roda belakang itu sanggup menuntaskan akselerasi 0-100 km./jam hanya dalam 5,8 detik. Dan rasanya hal itu bukan semata gimmick, mengingat kami rasakan benar saat test drive Hyptec HT Jakarta-Bandung-Jakarta.
Ketika meluncur di tengah kota, mobil ini memang memberikan kenyamanan yang luar biasa, termasuk di sisi pengemudinya. Namun saat masuk ke jalur tol dan melihat kondisi traffic yang cukup lenggang, maka niat "nakal" memecut tenaga mobil ini pun muncul.
Mode berkendara dari mode Efficiency yang kami ubah ke Sport, terasa sekali hentakan akselerasinya. Toel sedikit pedal gas, mobil langsung meluncur lebih dari 100 km/jam. Bahkan beberapa SUV ladder frame diesel yang kerap jadi jagoan jalan tol, bisa dengan mudah dilalui.
Menariknya lagi, mobil ini menyimpan baterai yang bisa membawa mobil melaju sejauh 620 km dalam sekali ngecas. Kemudian ketika baterai sudah butuh untuk diisi daya ulang, maka kalian tinggal cai charging station Fast Charging atau bahkan Ultra Fast Charging sehingga waktu pengisian dari kondisi baterai 10% hingga 70% cuma butuh waktu ngecas 15 menit saja.
Pada kondisi ini kalian sudah bisa melanjutkan perjalanan lagi sejauh 372 km. Tapi kalau mau sampai full charged atau baterainya 100%, maka waktu yang dibutuhkan sekitar 53 menit. Kemudian baterai ini juga memiliki kemampuan V2L (Vehicle to Load) 33 kW untuk memasok tegangan listrik ke perangkat elektronik eksternal seperti kompor listrik, lampu tembak, sampai alat barbeque listrik.
Semua kemampuan ini rasanya mewakili elemen keempat yaitu Excellent Energy.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.