Hampir seluruh mobil tipe terbaru telah mengadopsi sistem rem tangan elektronik yang hanya berupa tombol. Cara memfungsikan juga lebih mudah dan tidak membutuhkan banyak tenaga besar. Lalu apakah kemampuan rem tangan elektronik lebih baik dibanding model konvensional yang harus menarik tuas rem tangan?
Rem Tangan Elektronik
Rem tangan elektronik, atau terkadang disebut sistem rem parkir elektronik (Electrical Park Brake -EPB), mewujudkan rem parkir melalui kontrol sinyal listrik. Hal ini karena kebanyakan logo pada mobil terbaru dengan huruf ‘P’ yang berada di samping tuas transmisi atau perseneling.
Ketika mobil berhenti atau parkir, tombol EPB harus diaktifkan dan jika mobil akan mulai bergerak maka di non aktifkan.Layaknya rem tangan pada mobil konvensional.
Sehingga dapat dikatakan cara kerja dari rem tangan elektronik sangat mirip dengan model konvesional dengan menghentikan pergerakan roda melalui rem cakram. Namun perbedaanya, rem tangan elektronik mengirimkan sinyal melalui secara kelistrikan pada piranti rem untuk terkunci.
Salah satu keunggulan penting rem tangan elektronik adalah memiliki fungsi pengereman darurat sehingga dapat menyelamatkan hidup saat kritis. Dalam proses berkendara, jika rem gagal atau pengemudi tertidur, rem tangan elektronik juga memiliki fungsi pengereman darurat. Tombol rem tangan dapat diaktifkan atau tidak seketika saat dibutuhkan.
Saat keadaan darurat, rem tangan elektronik lebih prioritas dibanding rem konvensional yang harus ditekan pedal rem. Bahkan saat pedal gas masih ditekan, sistem rem tangan elektronik memiliki prioritas untuk mengontrol tenaga mesin dan mengutamakan dalam membuat mobil dapat berhenti.
Rem tangan elektronik tidak membutuhkan banyak tenaga, hanya cukup dengan menyentuh tombol saja. Sedangkan rem konvensional harus mengeluarkan tenaga dan terkadang harus sampai posisi tuas paling maksimal atau ‘mentok’.
Keunggulan lainnya pada rem tangan elektronik adalah sistem kerja rem tangan elektronik dapat langsung non aktif ketika pengemudi telah menutup pintu, memasang sabuk mengaman dan mulai menginjak pedal gas. Sedangkan rem tangan manual atau konvensional akan tetap aktif sehingga mobil yang dipaksa berjalan dapat membuat rem cepat aus hingga menimbulkan aroma tidak sedap.
Kemampuan rem tangan elektronik
Dengan kemampuan dapat menghentikan mobil dalam keadaan darurat, tentu membuat mobil terkenti dengan aman yang dibarengi berkurangnya tenaga mesin. Tapi rem tangan elektronik tidak seperti yang digunakan pada mobil drifting atau slalom, kemmpuannya bukan mengunci roda belakang mobil sekaligus sehingga kehilangan kendali.
Dengan kombinasi antara sistem kerja rem ABS dan ESP, maka roda mobil dapat terhenti secara perlahan atau tidak mendadak sehingga dapat dikatakan rem tangan elektronik seperti rem cadangan pada mobil.
Kelemahan rem tangan elektronik
Rem tangan elektronik hanya dapat diaktifkan atau di non-aktifkan ketika kontak dalam kondisi on atau mesin telah menyala. Jadi perangkat rem baru dapat digunakan ketika mendapatkan suplai tenaga listrik dari aki atau baterai mobil.
Hal ini membuat rem tangan elektronik tidak akan berfungsi ketika aki mobil habis, dan pastinya mobil akan tetap terkunci karena biasanya dalam keadaan terparkir akan diaktifkan. Berbeda dengan rem tangan konsvensional yang tidak membutuhkan bantuan tenaga listrik.
Kesimpulan tentang rem tangan elektronik
Dengan kemampuan rem tangan elektronik yang dapat bekerja dengan kombinasi ABS dan EPB di saat kondisi darurat, tentu rem ini sangat aman digunakan dan merupakan rem cadangan bagi mobil. Jadi rem ini sangat berfungsi saat kondisi kritis dalam menghentikan mobil, namun tidak secara mendadak.
Jadi jangan berharap dapat melakukan drifting dengan mobil yang menggunakan sistem rem tangan elektronik karena tidak dapat menghentikan secara mendadak..
Sistem kerja rem tangan elektronik tidak terpengaruh oleh kualitas sistem rem hidrolik tradisional, dapat langsung mengerem mobil dengan aman berkat kerjasama sistem ABS. Dan ketika pengemudi tidak dapat mengaktifkan rem tangan elektronik untuk menghindari kecelakaan, maka penumpang di dalam mobil juga dapat menghentikan mobil dengan aman.
Ingat, jangan mencoba menyentuh tombol rem tangan elektronik saat mobil berjalan tetapi bukan dalam keadaan darurat. Mobil akan mulai berjalan lambat dan tentunya membuat tidak nyaman bagi penumpang lainnya dan juga berakibat fatal seperti tabrakan dari belakang karena lampu isyarat rem tidak menyala.
Rem tangan elektronik lebih aman daripada rem tangan mekanis dalam keadaan darurat, karena memiliki fungsi pengereman darurat, dan benar-benar dapat menyelamatkan hidup Anda di saat-saat kritis.
Keuntungan terbesar dari rem tangan elektronik ini adalah tidak terpengaruh oleh kualitas sistem rem hidrolik tradisional, dapat langsung mengerem mobil dengan aman dengan kerjasama sistem ABS, yang dapat dikatakan sebagai sistem rem cadangan. Selain itu, saat pengemudi tidak dapat mengoperasikan mobilnya saat terjadi kecelakaan, penumpang di dalam mobil juga dapat menghentikan mobil dengan aman dengan cara menarik tombol rem tangan elektronik.
Telah menjadi jurnalis sejak 2008 dengan mengkhususkan diri ke dunia sepeda, namun mulai 2015 mulai menjalani karir sebagai wartawan di dunia otomotif. Namun lebih memilih motorsports sebagai prioritas. Dia tertarik pada teknologi mobil - mobil 4WD.
Instagram: dhoni_bima