Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Bukan Hanya Tewaskan Ratusan Penonton, Belasan Mobil Juga Jadi Korban
Prasetyo · 3 Okt, 2022 10:01
0
0
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang terjadi Sabtu malam (01/10/2022).
Pemicunya bentrokan antara supporter Arema FC dengan tim pemain dan official Persebaya Surabaya.
Banyak korban jiwa dan jiga belasan mobil hancur.
Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur meletus Sabtu malam (1/10/2022). Sekira pukul 22.00 WIB awal mula terjadinya kerusuhan Kanjuruhan Malang ini pasca berakhirnya laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.
Namun menurut keterangan polisi, ketika pertandingan usai, ada sejumlah oknum Aremania (supporter Arema FC) yang melempari pemain serta official team Persebaya ketika berjalan ke arah kamar ganti pemain. Tak sampai disitu, kerusuhan mulai meletus manakala para Aremania akhirnya bergerak turun ke lapangan dan menyerang pihak tim Persebaya yang masih ada di lapangan.
Akibat massa yang sudah terlampau banyak di tengah lapangan, menurut penuturan polisi, pihak yang bertugas sudah memberi peringatan agar aksi tersebut dihentikan. Namun ternyata massa tak menggubris, kondisi inilah yang membuat polisi melemparkan gas air mata ke arah kumpulan massa.
Melihat situasi itu, penonton yang masih ada di tribun panik dan lari berhamburan. Situasi ini pun diduga jadi penyebab banyaknya korban jiwa berjatuhan. Apalagi menurut beberapa informasi dari media Nasional, kebanyaka korban adalan anak kecil atau remaja yang kemungkinan tewas terinjak-injak.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Khofifah Indar Parawansa, saat konferensi pers di Mapolres Malang menyebutkan total ada 127 orang tewas menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Adapun 2 korban lagi yang tewas adalah anggota polisi.
Menurut dia, banyaknya korban jiwa dikarenakan mereka berdesak-desakan saat mencari jalan keluar stadion. Hal ini disebabkan adanya semprotan gas air mata ke tribun guna menghalau massa yang kian beringas.
"Turunnya suporter membahayakan pemain, sudah diingatkan, sampai dilakukan perlawanan dan pemukulan kepada anggota. Kami juga harus dalami, suporter yang tidak puas itu sangat beringas. Keluarnya gas air mata itu diawali dengan peringatan," jelasnya dikutip dari NTMCPolri, Senin (03/10/2022).
Selain korban jiwa yang kebanyakan dari pihak Aremania, Khofifah juga menuturkan sebanyak 13 kendaraan rusak parah. Adapun 10 diantaranya adalan mobil kepolisian, dan 3 unit lainnya kendaraan pribadi yang tengah ada di stadion tersebut.
"Ada 13 mobil yang rusak, 10 di antaranya mobil dinas milik Polri antara lain mobil patroli, mobil truk Brimob, mobil patwal, mobil Brimob, mobil K9 dan juga ada mobil pribadi," terang dia.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.