Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan jalur khusus sepeda gowes. Namun begitu, lajur khusus yang dicat warna hijau justru tidak dipakai pesepeda.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan jalur khusus sepeda gowes. Namun begitu, lajur khusus yang dicat warna hijau justru tidak dipakai pesepeda.
Setidaknya hal ini juga terlihat dari unggahan akun Instagram @tmcpoldametrojaya, Selasa (06/12/2022). Pada unggahan itu terlihat dua pesepeda roadbike ngebut melintas jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Namun para pesepada ini tidak menggunakan jalur khusus sepeda yang sudah disediakan di area tersebut.
Baca juga: Viral Emak-emak Sengaja Menghalangi Ambulans, Bikin Emosi Pengguna Jalan
Sontak saja, DirLantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman yang turut melakukan pemantauan arus lalu lintas melakukan peneguran. Para goweser ini diminta agar memasuki lajur khusus sepeda yang sudah disediakan, guna menghindari kecelakaan lalu lintas.
"Woi mas, masuk jalur sepeda. bahaya kalau udah jam segini. Woi masuk jalur sepeda," tegur petugas Polisi sambil berteriak dari dalam mobil.
Setelah ditegur polisi, kedua pesepeda bahkan dengan satu teman lainnya di belakang, ternyata tidak langsung masuk lajur sepeda. Sebaliknya, mereka justru hanya berbelok ke arah Karet Tanah Abang.
Namun jika melihat akun instagram @tmcpoldametrojaya, dipostingan lainnya, teguran tidak hanya terjadi sekali. Melainkan beberapa kali diberbagai tempat berbeda.
Bahkan ada seorang perempuan yang mengendarai sepeda jenis road bike terlihat melaju di tengah-tengah jalur kendaraan bermotor. Sedangkan lajur sepeda tampak sepi.
Memang tidak disebutkan kapan dan waktu pengambilan bukti video. Namun yang pasti, jalur sepeda tetap yang disediakan untuk fasilitas pecinta gowes, akan tetapi hal itu tidak digunakan.
Baca juga: Viral Anak Yusuf Mansur Dapat BMW Seharga Rp1,4 M Setelah Sedekah Rp50 juta, Benar atau Hoax?
Sejatinya peneguran oleh polisi memang baru diunggah kali ini. Namun begitu bagi ulah pesepeda yang tidak menggunakan jalur khusus sudah sering terjadi.
Pasalnya banyak masyarakat ternyata dibuat resah, karena jalur sepeda justru tidak digunakan, namun mereka memilih jalur kendaraan bermotor. Sontak saja hal ini membuat sejumlah netizen geram.
@chrysa.or "Nah itulah, dibuatkan jalur msh sembarangan.. org2 yg serasa paling well educated 🤮 ga hasilin polusi tp nyusahin, jalur ijonya pdhal kosong.. tar dipake motor ngoceh2".
Akun lain @ananda_yuniarto1606 juga menuturkan kondisi ini kerpa terjadi di daerah lain. "Nah ini yang terjadi setiap pagi hari antara jam 04.00-06.00 pak.. Itu jalur sepeda gak digunakan tapi mereka banyak ke tengah jalur.. Nanti kalo kesenggol kita mobil yang melaju, mereka marah... Padahal salah mereka... Udahlah bongkar aja itu jalur... Toh gak berguna banget... Lebih berguna untuk mengurai kemacetan (jalur lebih lebar)".
@aj.ngr__ "Sepeda Elit, Etika Sulit".
@lulurwajahjkt "Keterlaluan bgt ya pesepeda model gini.. Udah dikasih jalur khusus malah ga dipake. Tilang aja pak biar adil sesama pengguna jalan".
@aryani.c "Kalau yg klaksonin mobil biasa, mereka akan marah/mencaci, Pak.. Memang makin lama makin sesuka hati mereka".
@indraadityaa9191 "Dijalanan kadang2 sok keliatan paling cepet paling oke paling jago,eh nnti pas ketabrak sok paling lemah.
Baca juga: Viral Aksi Pengendara Copot Pelat Nomor Buat Hindari Tilang Elektronik, Polisi Lakukan Hal Ini
Seperti diketahui, pemerintah provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta sedang membangun lajur sepeda di DKI Jakarta sepanjang 196,45 Km. Adapun saat ini panjang lajur sepeda eksisting di Jakarta baru mencapai 114,5 Km. Pembangunan lajur sepeda disebutkan untuk memenuhi target hingga 300 Km lajur sepeda pada akhir 2022.
Adapun pembangunan lajur sepeda telah diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 128 Tahun 2019 tentang Penyediaan Lajur Sepeda. Program ini masuk dalam Kegiatan Strategis Daerah (KSD) Nomor 36 terkait Pengembangan Prasarana dan Sarana Sepeda.
Malansir situs resmi Dishub Jakarta, ada tiga jenis lajur sepeda yang diperpanjang pada tahun ini. Diantaranya adalah lajur sepeda terproteksi yang dibatasi oleh stick cone, lajur sepeda berbagi (share) yang ditandai marka dan paku jalan, serta lajur sepeda trotoar yang berada di atas trotoar.
Nantinya, ada sepanjang 40,6 Km lajur sepeda terproteksi, 154, 73 Km lajur sepeda berbagi dan 1,67 Km lajur sepeda trotoar. Pembangunan lajur sepeda sudah dilakukan Agustus 2022, hingga Desember 2022.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 128 Tahun 2019 tentang Penyediaan Lajur Sepeda, lajur sepeda hanya boleh dilewati oleh beberapa kendaraan. Kendaraan tersebut adalah Sepeda, Sepeda Listrik, Otopet, skuter, overboard atau unicycle.
Perlu diketahui, Jakarta telah mengubah paradigma transportasinya dari orientasi kendaraan pribadi/ Car Oriented Development (COD) menjadi Transit Oriented Development (TOD).
Hal itu sejalan dengan dijadikannya pesepeda dan pejalan kaki sebagai prioritas utama penanganan Transportasi di Jakarta. Sehingga, pembangunan lajur sepeda dijadikan sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan penggunaan Sepeda di masyarakat.
Pembangunan lajur sepeda diharapkan dapat membuat warga semakin aman dan nyaman saat bersepeda di Ibukota. Dengan demikian, sepeda bukan hanya dapat dijadikan sebagai alat olahraga, melainkan moda transportasi utama dalam beraktivitas.
Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama
Toyota Calya E MT
Upgrade
Tambahkan mobil Anda
2022 Toyota AGYA G 1.2
9.881 km
2,5 tahun
Banten
2020 Daihatsu AYLA R 1.2
15.552 km
4,5 tahun
Jawa Barat
2019 Toyota AGYA G TRD 1.2
16.097 km
5,5 tahun
Jawa Barat