Pabrik perakitan baru motor Royal Enfield mulai beroperasi di Asia Tenggara. Sayangnya bukan di Indonesia, melainkan Thailand. Ini merupakan fasilitas produksi keempat setelah memiliki pabrik di India, Argentina, dan Kolombia untuk pasar Amerika Latin.
Manufaktur terbaru perusahaan motor tersebut berada di Gateway City Industrial Estate, Moo 7 Huasamrong, Plaengyai Chachoengsao. Pembangunannya melibatkan brand motor asli Thailand, GPX.
Baca Juga: Royal Enfield Classic 350 Baru Siap Mengaspal, Bakal Masuk Indonesia?
Nantinya selain untuk memenuhi kebutuhan domestik Thailand, fasilitas tersebut juga akan menjadi pusat distribusi motor Royal Enfield untuk semua negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Vietnam dengan pangsa pasar yang menjanjikan.
Sebagai tahap awal, pabrikan akan memulai perakitan lokal untuk model Himalayan, Interceptor 650, dan Continental GT 650 pada akhir tahun ini. Ini merupakan proses produksi pertama bagi perusahaan di kawasan Asia Pasifik, di luar fasilitas manufaktur di Chennai, India.
"Sebagai bukti komitmen Royal Enfield terhadap kawasan Asia Pasifik dan potensi pasar, fasilitas ini akan memungkinkan kami memenuhi permintaan yang terus meningkat secara efisien, dan juga menjadi pusat bagi pasar Asia Tenggara," terang Business Head for APAC Markets Royal Enfield, Vimal Sumbly dalam keterangan resminya.
Sebelumnya perusahaan otomotif yang belum lama ini meluncurkan Meteor 350, telah meresmikan pabrik baru di Argentina pada 2020, kemudian menyusul Kolombia pada awal 2021. Ini merupakan upaya lanjutan karena keberhasilan motor bernuansa retro tersebut yang mudah diterima pasar.
Buktinya Royal Enfield mengklaim telah mengalami pertumbuhan penjualan secara global sebesar 96 persen pada kurun waktu 2019 ke 2020. Adapun selama lima tahun terakhir, telah terjadi peningkatan penjualan hingga 17 persen di Argentina.
Baca Juga: Royal Enfield Himalayan 650 Segera Rilis, Siap Tantang Kawasaki Versys 650
Kenapa Bukan Indonesia?
Mengutip pemberitaan Asia Nikkei, pemilihan Thailand sebagai basis produksi bukannya tanpa sebab. Prinsipal melihat adanya potensi pertumbuhan pasar yang terus melonjak tiap tahunnya. Bahkan ada peningkatan dua kali lipat tiap tahunnya.
Kemudian berdasarkan laporan media arus utama, Royal Enfield Indonesia yang diwakili oleh Country Manager-nya Irvino Edwardly mengatakan besar potensinya ada pabrik serupa di Indonesia. Menurutnya pabrik Royal Enfield di Indonesia tinggal menunggu waktu.
"Karena memang kebetulan regulasi pemerintah di Thailand lebih cepat untuk membuat pabrik. Tentunya kami sudah memulai pembicaraan dengan pemerintah, tapi balik lagi kami membutuhkan waktu untuk bisa mendirikan pabrik di Indonesia," katanya.
Sekilas mengenai Royal Enfield, adalah perusahaan motor yang pertama kali memproduksi roda dua pada 1901. Namun sejarah mencatat, awal mula terciptanya Royal Enfield dimulai sejak 1891.
Adapun awal mula kehadirannya di India dimulai pada 1955, saat pabrikan membangun pabrik manufaktur di sana, yang sekaligus jadi pijakan awal memulai eksistensinya menjual motor berukuran sedang di sana.
Royal Enfield kemudian tumbuh pesat. Lalu masuk Indonesia pada 2015 lalu. Ada beberapa produk yang menjadi andalan seperti Himalayan yang khusus diciptakan untuk pecinta petualang, Meteor 350 untuk pengendaraan ringan dan santai, kemudian Continental GT atau Interceptor untuk mendapatkan rasa berkendara yang otentik.
Baca Juga: Simak Lima Keunggulan Royal Enfield Meteor 350 2021, Motor Cruiser Rp 80 Jutaan