Sokongan mesin 4-tak, SOHC 4 katup, pendingin cairan dengan VVA (Variable Valve Actuation) serta transmisi 6 speed, membuat performanya paling unggul. Bahkan untuk jalanan aspal, nafas mesin terasa panjang.
Tenaga sebesar 16,7 PS di 10.000 rpm serta torsi 14,3 Nm di 6.500 rpm terasa mantap. Karakternya kuat merata, karena punya 2 durasi noken as untuk putaran bawah sampai tengah dan tengah sampai atas.
Ban aspal dan pelek jari-jari ring 17 jadi ubahan utama.
Tak heran dengan bekalan tersebut, motor ini banyak dijadikan supermoto agar lebih pas dipakai untuk jalanan aspal mulus.
Tiga Varian Yamaha WR 155 R
Hal ini pun dimanfaatkan main dealer dan dealer untuk menjual Yamaha WR 155 R langsung dengan paket modifikasi supermoto.
Seperti yang kami temui di dealer Yamaha Sungai Pinyuh, Kalimantan Barat (Kalbar) yang menampilkan versi supermoto Yamaha WR 155 R.
Berbeda dengan versi modifikasi dealer yang ada di Jawa, untuk wilayah Kalbar gaya modifikasinya lebih simpel, sehingga nampak seperti bawaan pabrik.
Knalpot Norifumi jadi andalan.
Selain varian standar, dealer tersebut juga menawarkan varian Sumo R, dengan menggunakan ban aspal ring 17 dan pelek jari-jari saja.
Lalu ada varian Sumo S dengan tambahan knalpot racing dari Norifumi dan juga sepatbor belakang model undertail.
"Dan tentu saja kelengkapan standar motor yang diganti, tetap diberikan kepada konsumen," ujar Ferdi, Service Manager PT Aneka Makmur, Main Dealer Yamaha Kalbar.
Harganya sendiri untuk varian Standar Rp 39 juta, kemudian Sumo R diangka Rp 42,9 juta dan Sumo S dilepas Rp 45,530 juta. Harga tersebut on the road Kalbar.
"Wilayah Kalbar ini memang paling banyak jualan WR 155 R, dari konsumen biasa sampai kepala desa pakai," sambung Ardyanto, GM Sales PT Aneka Makmur.
Bahkan tahun ini, sebanyak 300-an unit dibeli oleh pemerintah setempat untuk aparat-aparat desa.
"Jadi karena Kepala Desa sudah beli unit pakai Dana Desa duluan, pemerintah provinsi pun ikutan, supaya unit yang dipakai sama, biar seragam," tambahnya.
Pembelian pun bukan melalui proses pitching, melainkan menggunakan LKPP yang memang dipakai untuk belanja pemerintah.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil