Saat ini PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) punya beragam varian skuter matic. Mulai dari model entry level dengan banderol terjangkau, hingga varian Maxi Series yang mewah.
Yamaha sendiri dikenal sebagai pionir dari merek motor Jepang yang masuk di segmen skuter matic. Sudah lebih dari 20 tahun skuter matic perdana Yamaha Indonesia mengaspal, tepatnya 2002 silam.
Hingga saat ini, ada beberapa tipe yang masih bertahan dengan namanya sejak awal. Sebut saja Yamaha Mio Series, Yamaha Fino atau Yamaha X-Ride yang bertahan lebih dari 10 tahun. Namun, tak sedikit pula jenama yang sudah pamit dari pasar Indonesia. Ada apa saja produknya?
Skuter matic pertama Yamaha Indonesia didapuk dari model Yamaha Nouvo. Tipe ini mengaspal pertama kali pada 2002 silam dengan bintang iklan pesepakbola asal Inggris, Michael Owen.
Generasi pertama Yamaha Nouvo tampil dengan desain sederhana. Unit berjuluk Nouvo Lele ini ditawarkan via laburan warna polos yang elegan seperti hijau tosca metallic, gold dan silver. Untuk peleknya dikawal jari-jari 16 inci. Sementara mesinnya bervolume 115 cc pendingin udara dengan sokongan kipas di sisi kanan.
Kiprah sang produk berlanjut ke model Nouvo Sporty, berpelengkap sticker body yang lebih atraktif. Kemudian, model ini diteruskan oleh generasi ke-2 yaitu Yamaha Nouvo Z pada 2005.
Desainnya lebih sporty dengan headlamp split dan pelek palang 16 inci. Model ini sekarang menjadi incaran collector item karena masa edarnya yang singkat, hanya sekitar 3 tahun saja.
Sejarah Yamaha Soul Series dimulai pada 2007 silam dengan hadirnya Yamaha Mio Soul sebagai bagian keluarga Mio Series. Saat itu, desain gembung dengan kesan berotot menjadi kunci.
Di tahun 2012, nama Mio ditanggalkan dan berubah menjadi Yamaha Soul GT (Spesifikasi | Berita). Desainnya terinspirasi lekuk muscle car yang dinamis dan berotot. Mesinnya sendiri beralih dari 115 cc karburator menjadi injeksi dengan teknologi YMJet-FI.
Generasi ke-3 menjadi seri penutup dari Yamaha Soul. Varian ini memiliki tampilan bodi bersudut kaku ala robot. Mesinnya pun sudah mengusung tipe Blue Core 125 cc pendingin udara dengan tambahan fitur Start & Stop System (SSS) untuk efisiensi BBM.
Sayangnya di 2022 lalu, motor ini sudah berhenti produksi tanpa ada penerus yang dihadirkan oleh Yamaha Indonesia.
Yamaha Xeon Series
Sama seperti Yamaha Soul Series, Yamaha Xeon Series juga hanya punya tiga generasi. Bahkan, ada pula unit yang dijual secara bersamaan.
Model pertama Yamaha Xeon hadir pada 2010 silam. Motor ini dirancang untuk menghadang Honda Vario Techno yang hadir lebih dulu. Sebagai modal bersaing, tertanam mesin 125 cc pendingin cair, karburator dan desain lebih sporty dari Yamaha Mio Series.
Kemudian, ada versi injeksi berjuluk Yamaha Xeon RC yang lahir di tahun 2012. Sepintas, tampilannya mirip dengan model karbunya. Tapi headlamp pada versi ini tak lagi tipe split, sementara buat lampu sein pindah dari setang ke bagian tebeng. Model ini berakhir masa edarnya pada 2015.
Selain varian Yamaha Xeon RC ada tipe Xeon GT Eagle Eyes yang rilis pada 2014. Mesinnya serupa, tapi tampilannya lebih mirip pada Yamaha Soul GT.
Alih-alih sebagai penerus, Yamaha Xeon GT Eagle Eyes dijual bersamaan dengan Xeon RC sebagai pilihan varian. Motor ini dilepas ke pasar hingga 2016, atau setahun pasca Yamaha Xeon RC pamit. Setelahnya, Yamaha Xeon Series tak lagi hadir di Indonesia.
Yamaha Lexam
Terakhir ada motor matic bersosok bebek, Yamaha Lexam. Nah, motor unik ini punya seteru sejenis, Honda Revo (Spesifikasi | Berita) AT. Kehadirannya sendiri dimulai pada 2011, tepatnya setahun setelah kemunculannya di pameran JMS 2010.
Mesinnya mirip Jupiter Z Robot dengan kubikasi 113,7 cc dengan karburator Mikuni BS25-52 tipe vakum. Hanya saja desain bodinya lebih mengarah ke tampilan Yamaha Force saat ini.
Selain itu, tentu transmisinya sudah tanpa gigi alias matik berjuluk Y-CAT atau Yamaha Compact Automatic Transmission. Karena desainnya yang kurang diterima pasar, pada 2013 motor ini stop produksi.