Usut punya usut ternyata spidometernya ini sama seperti yang digunakan oleh Honda Airblade 160 untuk pasar Vietnam.
Isi informasinya meliputi fuel consumption realtime dengan model bar, lalu ada odometer yang bisa diganti menjadi Trip A, Trip B, dan Avg. fuel consumption.
Di tengah tentu saja ada penunjuk kecepatan lalu di bawahnya terdapat jam dan juga fuel meter dalam bentuk bar memanjang.
ABS/CBS ISS ACG
Kemudian fitur yang menjadi pembeda utama, yaitu tipe CBS (Combi Brake System) menggunakan cakram 190 mm dan kaliper 1 piston di depan, untuk belakang pakai tromol.
Sedangkan tipe ABS hanya 1 channel di depan, pakai cakram 220 mm dan kaliper 2 piston untuk depan dan belakang pakai cakram 220 mm dengan kaliper 1 piston.
Mesin matic 160 series ini juga sudah menggunakan starter halus yang memanfaatkan generator, atau biasa disebut ACG (Alternating Current Generator).
Penggunaan sistem starter ini dikombinasi juga dengan fitur ISS (Idling Stop System) untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Akomodasi Honda Stylo 160
Dalam hal ini AHM melakukan sesuatu yang baru dengan membuat konsol tengah yang sebelumnya tidak ada pada line up yang dijualnya.
Memang bukan menjadi pionir karena Vespa sudah lebih dulu melengkapi produknya dengan fitur tersebut.
Desain peleknya juga berbeda dengan milik Scoopy, pakai bentuk palang Y dengan lebar 2.15 inci di depan dan lebar 2.50 inci untuk belakang.
Pelek barunya dibalut dengan ban IRC terbaru yang memang didevelop untuk Stylo 160, punya nama Mobicity dengan ukuran 110/90-12 di depan dan belakang 130/80-12.
Sedangkan jika dibandingkan dengan Scoopy hanya menggunakan ban 100/90-12 dan 110/90-12.
Kalau dibandingkan dengan Grand Filano justru lebih kecil karena hanya menggunakan ban 110/70-12 baik untuk depan maupun belakang.
Bahkan jika dibandingkan dengan Vespa matic ban milik Stylo 160 masih lebih besar, karena walau Vespa matic punya lebar pelek 3 inci tapi bannya hanya menggunakan 110/70-12 depan dan belakang 120/70-12.
Mesin Honda Stylo 160
Mesin utuh milik Honda Vario 160 turut dipasang pada Stylo 160 ini, tidak ada perbedaan dari basic mesin, CVT sampai rasio transmisi.
Satu perbedaannya hanya pada mapping ECM (Engine Control Module) yang disesuaikan kembali dengan konsep Stylo 160.
Itu berarti spesifikasi mesinnya pakai 4 langkah, eSP+, SOHC 4 katup, dan pendingin cairan.
Diameter pistonnya 60 mm dengan panjang langkah 55,5 mm, rasio kompresi dipatok 12:1 dengan klaim tenaga maksimal 15,4 Ps di 8.500 rpm dan torsi maksimal 13,8 Nm pada 7.000 rpm.
Saat kami jajal karakter tenaganya memang sangat identik dengan Vario 160 yang mana terasa sedikit lemot atau ‘ngeden’ saat awal melaju dari kondisi berhenti.